Jangan Tertipu, Air Keran Tidak Sebabkan Kanker
Halodoc, Jakarta - Air merupakan salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air untuk diminum, mandi, dan lainnya terbilang sangat vital. Sejauh ini, banyak orang masih bergantung pada air yang dipasok oleh pemerintah. Selain itu, hal tersebut masih menjadi perdebatan mengenai kebersihannya.
Banyak orang beranggapan bahwa air yang keluar dari keran harus dimasak terlebih dahulu supaya dapat diminum. Pasalnya, air keran mengandung senyawa kimia klorin dan trihalomethane (THM). Senyawa tersebut disebutkan sebagai penyebab kanker. Berikut pembahasannya!
Baca juga: 6 Jenis Kanker Paling Populer di Indonesia
Benarkah Air Keran Bisa Sebabkan Kanker?
Banyak orang memasak air keran terlebih dahulu sebelum diminum. Hal ini bertujuan untuk membunuh mikroba yang dapat menyebabkan penyakit. Namun, bagaimanakah dengan senyawa kimia di dalamnya? Padahal, disebutkan bahwa air keran menyebabkan kanker karena mengandung klorin dan senyawa trihalomethane.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika memasak air adalah tidak menggunakan tutup. Hal ini dilakukan supaya senyawa kimia yang berada di dalam air akan menguap ke luar. Apabila memasak air dengan tutup, senyawa tersebut akan tetap berada di dalam air.
Disebutkan juga bahwa senyawa THM memiliki sedikit risiko terhadap kanker kandung kemih dan kolorektal. Selain itu, hasil produk samping dari klorinasi ini juga dikaitkan dengan kerusakan jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan sistem saraf pusat. Di samping itu, wanita hamil juga dapat berisiko mengalami keguguran akibat hal ini.
Walaupun terdapat kekhawatiran munculnya risiko kanker, sampai saat ini belum ada bukti yang cukup untuk mendukungnya. Disebutkan bahwa kadar maksimum kandungan senyawa THM adalah 0,03 mg/l. Sejauh ini belum diketahui seberapa tinggi kandungan tersebut di dalam air keran.
Baca juga: Kebiasaan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kulit
Senyawa THM juga mungkin bisa masuk tubuh ketika sedang mandi. Senyawa tersebut dapat masuk ke tubuh melalui pernapasan dan kontak kulit ketika membersihkan tubuh. Ketika seseorang mandi dengan air hangat, senyawa THM akan meningkat melalui reaksi antara organik dan residu klorin.
Risiko untuk terpapar senyawa THM lebih besar apabila kamu mandi dengan air hangat dibandingkan dengan air dingin. Hal tersebut disebabkan konsentrasi THM akan berkembang lebih cepat pada air panas. Walau begitu, memang gangguan yang disebabkan oleh senyawa THM yang masuk ke tubuh manusia belum terbukti.
Ingin mengetahui lebih lanjut soal THM? Kamu bisa menanyakannya pada dokter di Halodoc. Tanpa perlu repot, komunikasi dengan dokter dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Ayo, download sekarang juga!
Cara Menyaring Senyawa THM dari Air Keran
Menjaga kesehatan tubuh sangat penting untuk dilakukan. Terdapat beberapa metode yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi kandungan trihalomethanes pada air yang akan kamu konsumsi. Selain dengan merebus air, berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan:
-
Filter
Kamu dapat menggunakan filter air yang banyak dijual di pasaran. Hal ini dapat membantu untuk menyaring kandungan-kandungan yang merugikan tubuh dan hanya air yang bersih akan dikonsumsi.
-
Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode yang dilakukan untuk memisahkan senyawa kimia dengan air. Hal ini umumnya dilakukan dengan cara pendidihan agar senyawa merugikan tersebut menguap.
Baca juga: Ini Metode Pengobatan untuk Pengidap Kanker
-
Karbon Aktif
Kamu dapat menggunakan karbon aktif yang dapat berguna untuk menyerap zat yang merugikan pada air. Hal ini sangat berguna untuk pemurnian air, sehingga tubuh kamu tetap sehat.
Referensi:
Wellowner.org (Diakses pada 2019). Water Quality
Nova Scotia (Diakses pada 2019). Reducing or eliminating trihalomethanes (THMs) in drinking water
ResearchGate (Diakses pada 2019). Risk from Exposure to Trihalomethanes during Shower: Probabilistic Assessment and Control