Adakah Efek Samping Lakukan Intermittent Fasting?
Halodoc, Jakarta – Intermittent fasting menjadi tren diet di mana seseorang dengan sengaja tidak mengonsumsi makanan dalam jangka waktu tertentu. Konsep intermittent fasting adalah bahwa setelah tubuh kehabisan karbohidrat, ia mulai membakar lemak sekitar 12–24 jam saat rasa lapar, sehingga berpotensi menyebabkan penurunan berat badan yang dapat meningkatkan kesehatan.
Banyak yang berpendapat bahwa intermittent fasting tidak selalu berbahaya, tetapi banyak juga yang setuju bahwa intermittent fasting tidak aman untuk semua orang. Orang yang melakukan jenis diet ini memang bisa kehilangan kalori, lemak, dan berat badan, tetapi juga mungkin untuk dengan cepat menambah berat badan kembali dan mengalami masalah mood.
Lebih Banyak Efek Sampingnya
Sebagian ahli medis menjelaskan bahwasanya, efek samping dari intermittent fasting adalah suasana mood yang naik turun. Perasaan tertekan, masalah tidur, bahkan kerusakan organ jika durasi intermittent fasting yang dilakukan cenderung ekstrem.
Baca juga: Menu Diet Sehat Bebas Kalori
Kemudian, buat orang yang memiliki kebutuhan kalori tinggi intermittent fasting tidak disarankan. Misalnya, orang yang kekurangan berat badan, berusia di bawah 18 tahun, serta hamil atau sedang menyusui. Ini dikarenakan mereka membutuhkan kalori yang cukup setiap hari.
Intermittent fasting juga erat kaitannya dengan bulimia nervosa. Maka dari itu, individu yang rentan terhadap gangguan makan tidak boleh menjalani diet apa pun yang terkait dengan puasa alias makan dengan “jendela”.
Faktor lain yang dianggap sebagai risiko untuk menjalani tipe diet seperti intermittent fasting adalah memiliki anggota keluarga dengan kelainan makan, perfeksionisme, impulsif dan ketidakstabilan suasana hati. Bisa jadi kondisi demikian menurun, hingga dapat mengganggu orang yang sedang menjalani diet intermittent fasting.
Rasa Lapar Berlebihan
Rasa lapar yang berlebihan, kecenderungan makan berlebihan saat momen makan datang, mengalami dehidrasi, merasa lelah, dan mudah tersinggung adalah hal-hal lain yang menjadi efek samping intermittent fasting.
Untuk orang yang lemah jantung, intermittent fasting juga tidak disarankan. Kalau kamu punya pertanyaan mengenai penyakit jantung, tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa kapan dan di mana saja mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Gangguan Perut
Menurut data penelitian yang dipublikasikan oleh Center for Discovery, risiko untuk mengalami gangguan perut oleh orang yang menjalani intermittent fasting juga sangat riskan. Menurut lembaga yang sama, jeda saat tidak makan dalam diet intermittent fasting, yang dapat menyebabkan peningkatan hormon stress dan kortisol.
Tadi di atas sudah disinggung mengenai dehidrasi, intermittent fasting kadang-kadang dikaitkan dengan dehidrasi karena ketika kamu tidak makan biasanya jadi lupa minum. Sangat penting untuk tetap terhidrasi secara aktif sepanjang hari dengan konsumsi air putih saat diet maupun tidak diet.
Baca juga: Sebelum Lakukan Intermittent Fasting, Perhatikan 5 Hal Ini
Kemungkinan besar kamu juga akan akan merasa lelah karena tubuh beraktivitas dengan energi lebih sedikit dari biasanya. Ditambah lagi jeda tidak makan dapat meningkatkan tingkat stres, itu juga dapat mengganggu pola tidur.
Karena itu, apapun diet yang kamu jalani sangat penting untuk menerapkan pola tidur yang sehat dan teratur agar tetap meluangkan waktu untuk beristirahat setiap harinya. Biokimia pada makanan tidak hanya memberikan energi, tetapi juga mengatur suasana hati, nafsu makan dengan konsumsi nutrisi yang memengaruhi aktivitas neurotransmitter, seperti dopamin dan serotonin.
Ini sangat berperan dalam kecemasan dan depresi. Itu berarti ketika kamu makan dengan teratur, ini sangat dapat mengatur pola nafsu makan dan suasana hati. Maka dari itu, ketika kamu tidak makan dalam jeda waktu yang lama, akan membuat mood jadi down, kesal, dan bawaannya marah-marah.
Referensi: