Adakah Efek Samping dari Pengobatan Penyakit Osteomalasia?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   28 Mei 2019
Adakah Efek Samping dari Pengobatan Penyakit Osteomalasia? Adakah Efek Samping dari Pengobatan Penyakit Osteomalasia?

Halodoc, Jakarta - Osteomalasia adalah kelainan yang menyebabkan tulang menjadi lunak sehingga mudah patah. Osteomalasia mirip dengan osteoporosis karena sama-sama menyebabkan tulang rapuh. Namun, keduanya memiliki penyebab dan gejala yang berbeda.

Penyakit ini paling sering dialami oleh orang yang kekurangan vitamin D dan mendapat sedikit paparan sinar matahari. Oleh karena itu, osteomalasia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan sumber vitamin D dan sering berjemur.

Baca Juga: Ternyata, 6 Hal Ini yang Menyebabkan Osteomalasia

Gejala Osteomalasia

Beberapa gejala yang dirasakan oleh pengidap osteomalasia antara lain:

  • Otot menjadi lemah dan mudah letih yang menjadi tanda awal defisiensi vitamin D.
  • Nyeri tulang yang mungkin terasa ringan pada awalnya, tapi bisa bertambah parah saat melakukan aktivitas tertentu seiring dengan perkembangan penyakit. Osteomalasia sering terjadi pada panggul, tulang panjang pada ekstremitas, spina, dan iga.
  • Kesulitan berganti posisi dari posisi berbaring ke posisi duduk, atau dari posisi duduk ke posisi berdiri.
  • Gaya berjalan bergoyang yang mungkin akibat nyeri dan kelemahan otot.
  • Kifosis dorsal yang dapat terjadi pada kasus berat.
  • Fraktur patologis.
  • Mudah lelah.

Pengobatan Osteomalasia

Pada banyak kasus, pengobatan osteomalasia bisa dilakukan dengan memenuhi kecukupan kalsium, fosfor, dan vitamin D, serta mengatasi osteomalacia. Dokter menyarankan pasien untuk melakukan beberapa hal, antara lain:

  • Berjemur di bawah sinar matahari. Pengidap penyakit ini akan diminta untuk sering menjemur pada pagi hari. Pastikan untuk menggunakan tabir surya sebelum berjemur, terutama bila matahari sudah terik.
  • Mengatur pola makan. Dokter juga akan menyarankan penderita untuk memperbaiki pola makan dan lebih banyak konsumsi makan yang kaya kandungan kalsium, vitamin D, dan fosfat.
  • Mengonsumsi suplemen vitamin D. Pengidap osteomalasia dianjurkan untuk konsumsi suplemen vitamin D selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
  • Mengonsumsi suplemen kalsium atau fosfor. Jika kadar kalsium atau fosfor rendah di dalam tubuh, maka dokter akan meresepkan suplemen kalsium atau fosfor.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan dari Osteoporosis dan Osteomalasia

Jika sudah ada tulang yang patah atau berubah bentuk akibat osteomalasia, dokter ortopedi akan menyarankan pemasangan brace atau bahkan tindakan operasi. Jika ada penyakit yang mendasari kurangnya vitamin D, kalsium, atau fosfor, dokter juga mengobati penyakit tersebut.

Secara umum langkah pengobatan untuk mengatasi osteomalasia terhitung aman. Karena pengobatan dilakukan dengan pemberian nutrisi bukan dengan membunuh sel tubuh tertentu sebagaimana yang bisa terjadi pada pengobatan kemoterapi.

Pencegahan Osteomalasia

Untuk mencegah penyakit ini, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara pertama adalah dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin D, seperti sereal, keju, telur, minyak ikan, hati, susu, jus jeruk, atau yogurt. Cara keduanya adalah dengan meluangkan waktu untuk menjemur tubuh di bawah sinar matahari pagi atau yang terakhir adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral.

Hal ini dilakukan jika kandungan vitamin D dan mineral pada makanan yang dikonsumsi belum cukup atau kamu memiliki gangguan pencernaan untuk menyerap kandungan vitamin dan mineral dalam makanan. Pastikan untuk bicarakan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen dalam bentuk apapun.

Baca Juga: Begini Cara Pemeriksaan Osteomalasia yang Tepat

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah osteomalasia? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!