Mengenal Lebih Dekat Tes Kadar Zat Besi
Halodoc, Jakarta - Dari sekian banyak asupan penting yang diperlukan tubuh, zat besi merupakan salah satu yang bisa dibilang wajib terpenuhi. Sebab, zat ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Zat besi adalah sejenis mineral yang dapat melakukan banyak hal di dalam tubuh. Manfaatnya antara lain mencegah anemia, menjaga kesehatan sel-sel tubuh, kuku, rambut, dan kulit.
Zat besi merupakan komponen utama dalam pembentukan hemoglobin, yaitu bagian dari sel darah merah. Zat ini juga memiliki peran dalam proses metabolisme tubuh, pertumbuhan, dan perkembangan fungsi normal sel-sel tubuh, serta pembentukan hormon dan jaringan ikat. Asupan zat besi bisa didapatkan dalam makanan ataupun suplemen.
Manfaat lain yang tak kalah penting dari zat besi adalah mengatasi gangguan belajar pada anak. Sebab, zat ini juga memiliki peran dalam meningkatkan kemampuan berpikir, belajar, konsentrasi, dan daya ingat. Tidak hanya itu, zat besi juga berpengaruh pada hantaran sinyal listrik dalam sistem saraf tubuh.
Baca juga: Kekurangan Zat Besi Bisa Tingkatkan Risiko Gagal Jantung
Tes Ferritin Dapat Menunjukkan Kadar Zat Besi dalam Tubuh
Begitu banyaknya manfaat dari zat besi bagi tubuh, tidak terlepas dari peran ferritin. Saat melakukan pemeriksaan darah, salah satu poin hasilnya akan menunjukkan kadar ferritin dalam tubuh. Namun, tahukah kamu apa itu ferritin?
Ferritin adalah sejenis protein dalam tubuh, yang berfungsi mengikat zat besi. Sebagian besar zat besi yang tersimpan dalam tubuh terikat dengan protein ini. Ferritin banyak ditemukan di hati, limpa, otot rangka, dan sumsum tulang. Hanya sedikit ferritin yang ditemukan dalam darah.
Jumlah protein ini dalam darah dapat menunjukkan berapa banyak zat besi yang tersimpan dalam tubuh. Itulah sebabnya tes ferritin kerap dilakukan untuk mengetahui kadar zat besi dalam tubuh seseorang.
Jika tes ferritin menunjukkan hasil yang rendah, artinya zat besi dalam tubuh berada pada tingkat yang rendah dan tubuh sedang kekurangan zat besi. Sebaliknya, jika hasil tes ferritin menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari tingkat normal, artinya zat besi terlalu banyak disimpan dalam tubuh.
Lebih jelasnya, tes ferritin dapat dilakukan untuk:
-
Menunjukkan penyebab anemia, terutama anemia defisiensi besi.
-
Mengetahui apakah ada peradangan dalam tubuh.
-
Mengetahui apakah ada terlalu banyak zat besi dalam tubuh.
-
Memeriksa apakah perawatan zat besi yang selama ini dilakukan memberikan hasil yang baik.
-
Biasanya, tes kadar protein ini dilakukan bersamaan dengan tes untuk melihat kadar zat besi, kapasitas pengikatan besi total, atau jumlah sel darah.
Baca juga: Kapan Bumil Butuh Tambahan Zat Besi? Ini Kata Ahli
Berapa Kadar Ferritin yang Normal?
Kadar normal ferritin dalam tubuh sebenarnya dapat berbeda sesuai usia dan jenis kelamin. Secara umum, kadar normal dari protein pengikat zat besi ini adalah:
-
Pria: 18-270 mcg/L.
-
Wanita: 18-160 mcg/L.
-
Anak-anak: 7-140 mcg/L.
-
Bayi usia 1-5 bulan: 50-200 mcg/L.
-
Bayi baru lahir: 25-200 mcg/L.
Namun, kadar normal ferritin mungkin juga berbeda dengan kadar normal yang digunakan oleh laboratorium tempat tes dilakukan. Setiap laboratorium mungkin memiliki kisaran kadar normal tes protein ferritin yang berbeda-beda. Biasanya, kisaran kadar normal tercantum dalam hasil tes yang diberikan laboratorium.
Lalu, bagaimana jika kadar protein ini terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam tubuh? Kadar ferritin yang tinggi maupun rendah dapat menunjukkan adanya gangguan penyimpanan zat besi. Kadar ferritin yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 1.000 mcg/ L, menunjukkan adanya penumpukan zat besi dalam tubuh. Ini dikenal dengan nama hemokromatosis.
Penyakit ini bisa diturunkan dalam keluarga (genetik). Selain itu, hemokromatosis juga bisa disebabkan oleh thalasemia, beberapa jenis anemia yang menyebabkan sel darah merah hancur (seperti anemia hemolitik), terlalu banyak mendapatkan transfusi darah, atau jika kamu seorang yang sering minum minuman beralkohol.
Baca juga: 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua
Sebaliknya, kadar ferritin yang rendah bisa menunjukkan bahwa tubuh sedang kekurangan zat besi atau anemia defisiensi besi. Kekurangan zat besi bisa disebabkan oleh kehilangan banyak darah karena menstruasi berat, perdarahan saat kehamilan, kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi, atau karena perdarahan pada usus, yang bisa disebabkan oleh bisul dalam usus, polip usus, atau kanker usus besar.
Itulah sedikit penjelasan tentang tes kadar zat besi dan pentingnya zat besi bagi tubuh. Jika kamu mengalami tanda-tanda kekurangan zat besi, segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit pilihan kamu. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasinya sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan