Kenali Prosedur Diagnosis Ginjal Polikistik
Halodoc, Jakarta – Penyakit ginjal polikistik (PKD) adalah kelainan bawaan di mana kelompok kista berkembang, terutama di dalam ginjal dan menyebabkan ginjal membesar dan kehilangan fungsi seiring waktu.
Kista adalah kantong bundar yang bukan kanker yang mengandung cairan. Ukuran kista bervariasi dan dapat tumbuh sangat besar. Memiliki banyak kista atau kista besar dapat merusak ginjal.
Penyakit ginjal polikistik juga dapat menyebabkan kista berkembang di hati dan di tempat lain di tubuh. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk tekanan darah tinggi dan gagal ginjal.
Baca juga: Muncul Kista di Ginjal, Waspada Penyakit Ginjal Polikistik
Penyakit ginjal polikistik sangat bervariasi dalam tingkat keparahannya dan beberapa komplikasi dapat dicegah. Perubahan gaya hidup dan perawatan mungkin membantu mengurangi kerusakan pada ginjal dari komplikasi.
Untuk penyakit ginjal polikistik, tes tertentu dapat mendeteksi ukuran dan jumlah kista ginjal yang kamu miliki dan mengevaluasi jumlah jaringan ginjal yang sehat, termasuk:
-
Ultrasonografi
Selama USG, alat mirip tongkat yang disebut transduser ditempatkan di tubuh. Ini memancarkan gelombang suara yang dipantulkan kembali ke transduser, seperti sonar. Komputer menerjemahkan gelombang suara yang dipantulkan ke dalam gambar ginjal.
-
CT scan
Saat kamu berbaring di atas meja yang dapat digerakkan, akan dipandu ke dalam sebuah alat besar berbentuk donat yang memproyeksikan sinar-X tipis ke seluruh tubuh. Dokter dapat melihat gambar penampang ginjal.
-
Pemindaian MRI
Ketika kamu berbaring di dalam sebuah silinder besar, medan magnet dan gelombang radio menghasilkan pandangan melintang ginjalmu.
Mengobati penyakit ginjal polikistik melibatkan penanganan tanda-tanda, gejala, dan komplikasi berikut pada tahap awal:
Baca juga: Hati-Hati, Anak-Anak Juga Bisa Kena Ginjal Akut
-
Tekanan Darah Tinggi
Mengontrol tekanan darah tinggi dapat menunda perkembangan penyakit dan memperlambat kerusakan ginjal lebih lanjut. Menggabungkan diet rendah sodium dan rendah lemak yang mengandung protein dan kalori moderat dengan tidak merokok, meningkatkan olahraga, dan mengurangi stres dapat membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.
Namun, obat-obatan biasanya diperlukan untuk mengendalikan tekanan darah tinggi. Obat yang disebut inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) atau penghambat reseptor angiotensin II (ARB) sering digunakan untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.
-
Rasa Sakit
Kamu mungkin bisa mengendalikan rasa sakit penyakit ginjal polikistik dengan obat-obatan bebas yang mengandung asetaminofen. Namun, bagi sebagian orang, rasa sakitnya lebih parah dan konstan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin merekomendasikan operasi untuk mengangkat kista jika mereka cukup besar untuk menyebabkan tekanan dan rasa sakit.
Baca juga: Tanpa Cuci Darah, Apakah Gagal Ginjal Kronis Bisa Diobati?
-
Infeksi Kandung kemih atau ginjal
Pengobatan infeksi dengan antibiotik yang cepat diperlukan untuk mencegah kerusakan ginjal.
-
Darah dalam urine
Kamu harus minum banyak cairan, lebih disukai air putih, segera setelah melihat darah di urine untuk mengencerkan urine. Pengenceran mungkin membantu mencegah pembentukan gumpalan obstruktif di saluran kemih.
-
Gagal Ginjal
Jika ginjal kamu kehilangan kemampuan untuk mengeluarkan produk-produk limbah dan cairan ekstra dari darah, pada akhirnya kamu akan membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.
-
Aneurisma
Jika kamu memiliki penyakit ginjal polikistik dan riwayat aneurisma otak (intrakranial) keluarga yang pecah, dokter dapat merekomendasikan skrining rutin untuk aneurisma intrakranial. Jika aneurisma ditemukan, kliping bedah aneurisma untuk mengurangi risiko perdarahan mungkin menjadi pilihan yang tergantung pada ukurannya. Perawatan nonsurgical aneurisma kecil mungkin melibatkan pengendalian tekanan darah tinggi dan kolesterol darah tinggi, serta berhenti merokok.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai prosedur diagnosis ginjal polikistik, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan