Ini Fakta tentang Penyakit Addison
Halodoc, Jakarta - Penyakit addison memang merupakan nama penyakit yang agak asing di telinga kita, namun kamu harus waspada karena penyakit ini cukup berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh rusaknya kelenjar adrenal yang terletak di bagian atas setiap ginjal dan membuat hormon steroid tertentu. Karena mengalami kerusakan, maka tubuh tidak mampu menghasilkan cukup kortisol dan aldosteron. Seperti yang kita ketahui bahwa hormon kortisol bertanggung jawab dalam membantu mengatur kadar gula darah, mengatur dalam menghasilkan energi, serta merespon stres dan cedera.
Hormon aldosterone berfungsi dalam menjaga tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar kalium, garam, dan cairan. Saat kedua level hormon ini rendah, muncul gejala termasuk di antaranya kelemahan otot, penurunan berat badan, perubahan warna kulit, mual, depresi, dan tekanan darah rendah. Gejala-gejala tersebut tidak memandang usia, anak-anak atau orang dewasa dapat mengalaminya.
Ada banyak penyebab penyakit Addison. Kadang-kadang sistem kekebalan tubuh kamu sendiri menyerang kelenjar adrenal secara tidak sengaja (penyakit autoimun). Ini dapat disebabkan oleh mutasi (perubahan) gen HLA-DRB1, yang membuat protein yang disebut kompleks HLA. Kompleks HLA memungkinkan sistem kekebalan mengetahui kelenjar adrenal adalah bagian dari tubuhnya sendiri.
Ketika kompleks HLA tidak berfungsi dengan benar, sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak kelenjar adrenalin. Penyakit Addison bisa disebabkan oleh gangguan lain termasuk adrenoleukodystrophy (ALD). ALD disebabkan oleh penumpukan asam lemak rantai panjang yang merusak kelenjar adrenal. Banyak bayi perlu melakukan proses skrining untuk mengetahui apakah terdapat ALD saat lahir.
Fakta Tentang Penyakit Addison
Berikut ini fakta yang wajib kamu ketahui tentang penyakit langka ini:
-
Penyakit Addison, juga disebut insufisiensi adrenal, atau hipokortisolisme, terjadi ketika kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon kortisol dan, dalam beberapa kasus, hormon aldosteron.
-
Penyakit Addison adalah gangguan endokrin atau hormonal yang ditandai dengan penurunan berat badan, kelemahan otot, kelelahan, tekanan darah rendah, dan kadang-kadang menggelapnya kulit.
-
Sebagian besar kasus penyakit Addison disebabkan oleh gangguan autoimun. Akibatnya, kadar glukokortikoid (kortisol) dan mineralokortikoid (aldosterone) akan berkurang.
-
Tuberkulosis (TB), infeksi yang dapat menghancurkan kelenjar adrenal, menyumbang sekitar 20 persen kasus insufisiensi adrenal primer di negara-negara maju.
-
Insufisiensi adrenal sekunder lebih umum daripada insufisiensi adrenal primer karena kurangnya hormon kortikotropin.
-
Gejala penyakit Addison dimulai secara bertahap dan termasuk kronis, kelelahan yang memburuk, kelemahan otot, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
-
Gejala krisis addisonian, atau insufisiensi adrenal akut, termasuk nyeri tiba-tiba di punggung bawah, perut, atau kaki, muntah hebat dan diare, dehidrasi, tekanan darah rendah, dan kehilangan kesadaran.
-
Addison didiagnosis dengan tes darah dan / atau CT scan.
-
Pengobatan penyakit Addison dapat dilakukan dengan mengganti hormon-hormon yang tidak dibuat oleh kelenjar adrenalin. Kortisol diganti melalui obat, yakni dengan tablet hidrokortison, dan aldosteron diganti dengan obat dari mineralokortikoid yang disebut fludrocortisone acetate (Florinef).
-
Orang-orang dengan Addison dirasa perlu untuk memakai gelang peringatan untuk penanganan saat terjadi kondisi darurat.
Jika kamu ingin tahu informasi lebih lengkap mengenai penyakit addison, pakai fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga:
- Faktor Risiko dan Pengobatan Penyakit Addison
- Gejala Penyakit Addison yang Harus Diwaspadai
- Persendian Sakit dan Kulit Menggelap? Bisa Jadi Sakit Addison
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan