9 Jenis Alat Pelindung Diri (APD) dan Fungsinya
“Penggunaan alat pelindung diri atau APD sangat penting untuk melindungi diri dari bahaya. Namun, jenisnya cukup banyak dan harus sesuai.”
Halodoc, Jakarta – Alat pelindung diri atau APD adalah alat yang perlu kamu kenakan saat bekerja, untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja atau paparan penyakit. Beberapa pekerjaan yang berisiko tinggi mewajibkan petugas atau pekerja mengenakan alat pelindung diri.
Jenis alat pelindung diri yang dapat kamu gunakan cukup banyak. Dalam dunia kerja, APD biasanya juga punya desain khusus sesuai jenis pekerjaan. Misalnya, APD untuk pekerja di laboratorium tentu berbeda dengan APD yang pekerja konstruksi kenakan.
Temukan produk APD sesuai dengan yang kamu butuhkan hanya di Toko Kesehatan Halodoc.✔️ Produk kesehatan berkualitas dengan pengiriman cepat dan aman.
Apa Saja Alat Pelindung Diri atau APD dan Fungsinya?
Perlengkapan alat pelindung diri atau APD harus sesuai dengan standar dan syarat yang berlaku, seperti bersih, pas, dan nyaman. Selain itu, alat pelindung diri harus kamu ganti secara berkala jika sudah tidak berfungsi baik dan habis batas waktu pemakaiannya.
Pemerintah mewajibkan pemakaian APD ini dan sesuai dengan kesepatakan dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Berikut ini jenis-jenis APD beserta fungsinya:
1.Alat Pelindung Kepala
Perlengkapan ini berfungsi untuk melindungi kepala dari pukulan, benturan, atau cedera kepala yang terjadi karena kejatuhan benda keras. Ini juga melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia, maupun suhu ekstrem.
Jenis-jenis APD untuk melindungi kepala yaitu:
- Helm pengaman (safety helmet).
- Topi atau tudung kepala.
- Pelindung rambut.
2.Alat Pelindung Mata dan Wajah
Alat pelindung diri atau APD ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari bahaya paparan bahan kimia. Seperti amonium nitrat, gas, dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas, atau uap.
Alat pelindung mata yang bisa kamu gunakan, yaitu kacamata khusus atau spectacles dan goggles. Sementara alat pelindung wajah adalah tameng wajah (face shield) atau full face masker yang menutupi seluruh bagian wajah.
3.Alat Pelindung Telinga
Jenis alat pelindung diri atau APD lain yang bisa kamu gunakan adalah alat pelindung telinga. Contohnya seperti sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff). Fungsinya untuk melindungi telinga dari kebisingan atau tekanan karena dentuman keras.
Ear plug juga terkadang beberapa orang gunakan saat tidur, agar tidur lebih nyenyak. Namun, apakah aman menggunakannya? Cek penjelasannya di sini → Benarkah Tidur Menggunakan Ear Plug Berbahaya?
4.Alat Pelindung Saluran Pernapasan
Ini berfungsi melindungi organ pernapasan dengan menyalurkan udara bersih atau menyaring zat atau benda berbahaya. Termasuk mikroorganisme (virus, bakteri, dan jamur), debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu.
Dengan mengenakan alat pelindung saluran pernapasan, zat asing tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jenis alat pelindung saluran pernapasan, di antaranya:
- Masker
- Respirator
- Tabung atau cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen.
- Tangki selam dan regulator, untuk pekerja di dalam air.
5.Alat Pelindung Tangan
Sarung tangan adalah salah satu jenis APD untuk melindungi tangan. Perlengkapan ini ini bisa terbuat dari material khusus, tergantung pada kebutuhan dan pekerjaan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet, atau bahan khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia tertentu.
6.Alat Pelindung Kaki
Kaki juga harus terlindungi, dan karena itu, ada alat pelindung diri khusus untuk kaki. Alat kesehatan ini bisa melindungi dari benturan atau tertimpa berat, dan tertusuk benda tajam.
Selain itu juga melindungi dari terkena cairan panas atau dingin dan bahan kimia berbahaya, serta terpeleset karena permukaan lantai yang licin. Jenis APD yang dapat kamu gunakan berupa sepatu karet (boots) dan safety shoes.
7.Pakaian Pelindung
Ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari hal-hal berbahaya, seperti:
- Suhu panas atau dingin yang ekstrem.
- Paparan api dan benda panas.
- Percikan bahan kimia.
- Uap panas.
- Benturan.
- Radiasi.
- Gigitan atau sengatan binatang.
- Infeksi virus, jamur, dan bakteri.
Jenis APD yang dapat kamu gunakan untuk melindungi tubuh adalah:
- Rompi (vests).
- Celemek (apron atau coveralls).
- Jaket.
- Pakaian terusan (one piece coverall).
8.Sabuk dan Tali Keselamatan
Sabuk dan tali keselamatan adalah APD yang umum digunakan untuk membatasi gerakan pekerja supaya tidak jatuh atau terlepas dari posisi aman. Alat ini digunakan untuk pekerja yang aktivitasnya di ketinggian atau dalam ruangan yang sempat di bawah tanah.
9.Pelampung
Pekerja yang aktivitasnya di permukaan air memerlukan alat pelindung diri ini supaya bisa mengambang dan tidak tenggelam. Jenis yang dapat kamu gunakan yaitu life jacket atau life vest.
Tempat Kerja yang Wajib Menggunakan APD
Penggunaan alat pelindung diri atau APD kian populer sejak pandemi virus corona (COVID-19) melanda. Namun, APD sebenarnya tidak hanya bermanfaat untuk melindungi diri dari COVID-19 saja.
Perlengkapan ini sangat penting untuk selalu kamu kenakan di lingkungan kerja, yang berpotensi membahayakan pekerja. Karena jenisnya banyak, sangat penting untuk mengenakan APD yang sesuai dengan pekerjaan yang kamu jalani.
Meski penggunaan alat pelindung diri dapat membuat penggunanya tidak leluasa bergerak dan tidak nyaman, perlengkapan ini tetap perlu kamu kenakan selama bekerja. Terlebih jika ini telah sesuai dengan aturan perusahaan dan pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mencegah cedera dan potensi masalah kesehatan serius.
Kriteria tempat kerja yang wajib menggunakan APD adalah tempat:
- Pembuatan, percobatan, dan penggunaan mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya, yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan.
- Pembuatan, pengolahan, penggunaan, perdagangan, pengangkutan, atau penyimpanan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu rendah.
- Pengerjaan, pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan.
- Usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan.
- Usaha pertambangan dan pengolahan batu-batuan, gas, minyak, panas bumi, atau mineral lainnya, baik di permukaan, di dalam bumi maupun di dasar perairan.
- Pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara.
- Penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air.
- Pekerjaan pada ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan.
- Pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah.
- Usaha yang berpotensi menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
- Pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah.
Selain saat bekerja, APD juga perlu kamu kenakan saat membersihkan rumah atau tempat tertentu. Terutama jika tempat tersebut berpotensi menjadi sarang binatang pembawa kuman atau virus.
Jika kamu bingung jenis alat pelindung diri apa yang cocok sesuai dengan jenis pekerjaan kamu, konsultasikan saja dengan dokter.
Referensi:
Kementerian Tenaga Kerja RI. Diakses pada 2021. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.08/Men/Vii/2010 Tentang Alat Pelindung Diri.
CDC. Diakses Pada 2023. Personal Protective Equipment.
World Health Organization. Diakses pada 2023. Rational Use of Personal Protective Equipment (PPE) for Coronavirus Disease (COVID-19).
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Healthcare-Associated Infections (HAIs). PPE in Nursing Home.
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Personal Protective Equipment.
Health and Safety Executive. Diakses pada 2023. Risk at Work – Personal Protective Equipment (PPE).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan