9 Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Juli 2019
9 Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas9 Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas

Halodoc, Jakarta - Kata “kanker” barang pasti membuat orang yang mendengarnya merasa ngeri. Alasannya sih simpel, penyakit yang satu ini bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan kematian. Nah, dari banyaknya jenis kanker yang bisa menyerang seseorang, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang mesti diwaspadai. 

Sama halnya dengan kanker-kanker lainnya, kanker pankreas disebabkan oleh tumbuhnya tumor ganas. Sesuai namanya, tumor ganas ini terletak di dalam pankreas. Pankreas sendiri berupa kelenjar besar yang masuk dalam sistem pencernaan. 

Jangan main-main dengan penyakit ini. Pasalnya, pankreas memiliki fungsi penting dalam tubuh. Contohnya, memproduksi enzim pencernaan yang fungsinya menguraikan makanan agar bisa diserap tubuh. Tak cuma itu saja, organ ini juga bertugas untuk memproduksi hormon tubuh. Misalnya, insulin yang bertugas menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh. 

Baca juga: Jaga Kesehatan Pankreas, Ini Beda Pankreatitis Kronis dan Kanker Pankreas

Yang perlu digarisbawahi, kanker pankreas ini bisa menyerang pria maupun wanita, khususnya mereka yang masuk dalam usia lanjut, di atas 65 tahun.

Lalu, faktor apa saja sih yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit ini? 

Gegara Mutasi DNA dan Faktor Risiko

Sebenarnya sampai saat ini penyebab kanker pankreas belum diketahui pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang terserang kanker ini. 

Nah, kanker pankreas sendiri terjadi ketika sel dalam pankreas mengalami mutasi DNA. Sehingga sel mengalami pertumbuhan sel yang berlebih, sel yang bertumbuh ini memiliki fungsi yang abnormal. Ujung-ujungnya, sel normal pankreas mengalami kematian dan tersisa sel-sel abnormal yang memenuhi organ pankreas. Lalu, faktor apa saja sih yang bisa memicu kondisi ini? 

  1. Peradangan kronis dari pankreas (pankreatitis).

  2. Diabetes.

  3. Riwayat keluarga dengan kanker, mutasi gen penyebab kanker yang diturunkan dapat meningkatkan risiko kanker.

  4. Merokok.

  5. Obesitas.

  6. Usia tua, sebagian besar penyakit ini didiagnosis setelah usia 65 tahun.

  7. Tidak aktif secara fisik (jarang berolahraga).

  8. Tidak menerapkan pola makan sehat.

  9. Infeksi lambung karena bakteri Helicobacter pylori.

Baca juga: Bagaimana Merawat Kanker Pankreas?

Kenali Gejala-Gejalanya

Seseorang yang mengidap penyakit ini biasanya tak hanya menampakkan satu-dua gejala saja. Sebab, kanker pankreas bisa saja menimbulkan beragam gejala, dan gejala bisa saja tak serupa dari satu orang dengan orang lainnya. 

Di tahap awal, umumnya gejala kanker pankreas tak begitu terlihat. Namun, ketika masuk ke stadium lanjut, lain lagi ceritanya. Nah, berikut ini beberapa gejala yang bisa muncul: 

  • Nyeri pada bagian atas perut yang dapat menjalar hingga ke punggung.

  • Hilangnya nafsu makan.

  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.

  • Depresi.

  • Diabetes yang tiba-tiba muncul.

  • Pembekuan darah.

  • Kelelahan.

  • Warna kuning pada bagian kulit atau sisi putih bagian mata.

  • Mengidap penyakit kuning.

  • Demam dan menggigil.

  • Mual dan muntah.

  • Perubahan pola buang air besar.

  • Darah mudah menggumpal.

Oleh sebab itu, segeralah hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan dampak, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu di sini. Mudah, kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play! Mudah, kan?