8 Tanda-Tanda Anak Terkena Rubella
Halodoc, Jakarta - Dalam dunia medis, rubella juga dikenal dengan campak Jerman. Kata ahli, penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penyakit ini kebanyakan menyerang anak-anak dan remaja. Pada tahun 2016 di negara kita sendiri menurut WHO, setidaknya ada lebih dari 800 kasus rubella yang sudah terkonfirmasi.
Menurut para ahli, penularan utamanya bisa melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan pengidapnya melalui batuk dan bersin. Tak cuma itu saja, berbagi makanan dan minuman menggunakan piring atau gelas yang sama dengan pengidapnya juga bisa menularkan virus rubella. Di samping itu, menyentuh mata, hidung, dan mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi, juga bisa meningkatkan risiko menularnya rubella.
Nah, karena umumnya sering dialami oleh anak-anak, seperti apa sih tanda anak terkena rubella?
Tanda Anak Kena Rubella, dari Ruam Hingga Pembengkakan Kelenjar Limfa
Menurut keterangan ahli, tanda anak terkena rubella biasanya akan menimbulkan ruam kemerahan di kulit, tapi tak sama dengan campak. Untungnya, penyakit ini lebih ringan ketimbang campak. Namun, bila menyerang wanita hamil, lain lagi ceritanya.
Rubella yang menyerang wanita hamil dengan usia kehamilan lima bulan, berpotensi tinggi menyebabkan sindrom rubella kongenital. Namun yang bikin resah lagi, juga bisa menyebabkan kematian bayi dalam kandungan. Menurut data WHO, sekitar 100.000 bayi di dunia terlahir dengan sindrom ini tiap tahunnya.
Perlu digarisbawahi, anak-anak yang mengidap rubella cenderung mengalami gejala-gejala yang lebih ringan daripada pengidap dewasa. Meski begitu, ada pula pengidap penyakit ini yang enggak mengalami gejala apa pun, dan tetap bisa menularkan virusnya.
Seseorang yang mengidap virus ini, setidaknya akan menimbulkan gejalanya sekitar 14—21 hari sejak terjadi pajanan. Lalu, seperti apa sih tanda anak kena rubella?
-
Ruam dengan bentuk bintik-bintik kemerahan. Awalnya, muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Tanda anak terkena rubella yang satu ini, bisa berlangsung selama 1—3 hari.
-
Sakit kepala.
-
Nafsu makan menurun.
-
Demam.
-
Nyeri sendi, terutama bila pengidapnya remaja wanita.
-
Konjungtivitis (infeksi kelopak mata dan bola mata).
-
Pilek atau hidung tersumbat.
-
Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher juga bisa menjadi tanda anak terkena rubella.
Ketika pengidapnya terinfeksi, virus ini akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu lima hari hingga satu minggu. Nah, yang perlu diwaspadai adalah ketika hari pertama sampai kelima setelah ruam muncul. Sebab di masa itu, merupakan potensi tertinggi pengidap untuk menularkan penyakitnya ke orang lain.
Tips Menangani Rubella
Untungnya, untuk menangani penyakit ini tak membutuhkan metode medis khusus. Kata ahli, ada langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mengobati rubella. Akan tetapi, pengobatan ini hanya bertujuan untuk meringankan gejala, bukannya mempercepat penyembuhan rubella. Nah, berikut tips-tipsnya:
-
Perbanyak air putih agar tubuh terhindar dehidrasi.
-
Istirahat sebanyak mungkin.
-
Untuk mengurangi nyeri dan demam, bisa mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen.
-
Konsumsi air hangat dicampur madu dan lemon, untuk meredakan sakit tenggorokan dan pilek.
-
Gunakan krim pengurang rasa gatal (tanyakan kepada apoteker atau dokter)
Si Kecil punya keluhan kesehatan atau mengidap rubella? Ibu enggak perlu panik, ibu bisa kok berdiskusi langsung bersama dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan