8 Gejala Umum yang Terjadi saat Terkena Limfadenopati

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Februari 2019
8 Gejala Umum yang Terjadi saat Terkena Limfadenopati8 Gejala Umum yang Terjadi saat Terkena Limfadenopati

Halodoc, Jakarta - Pernah dengar mengenai masalah kesehatan bernama limfadenopati? Dalam dunia kedokteran, limfadenopati ini merupakan kondisi ketika kelenjar getah bening mengalami pembengkakan atau pembesaran. Kelenjar ini sebenarnya bagian dari sistem kekebalan tubuh. Pendek kata, kelenjar getah bening ini membantu tubuh untuk melawan virus atau bakteri yang bisa membahayakan kesehatan.

Baca juga:Jangan Diabaikan, Perlu Tahu 4 Gejala Limfadenopati

Kelenjar ini ada di banyak bagian tubuh. Misalnya, ketiak, dagu, belakang telinga, leher, pangkal paha, dan belakang paha. Sebenarnya, kelenjar ini memang bisa bertambah besar, namun bertambahnya ukuran tersebut punya batas normal. Seperti apa ukuran normalnya? Hmm, kondisi ini bergantung pada umur, lokasi kelenjar getah bening, dan sistem imun yang dimiliki seseorang.

Lalu, apa seperti apa sih gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Tak Cuma Pembengkakan

Gejala yang paling kentara dari limfadenopati adalah pembengkakan atau pembesaran pada kelenjar getah bening. Pembengkakan ini bisa diketahui dari munculnya benjolan di bawah kulit, biasanya akan terasa nyeri ataupun tidak. Limfadenopati ini bisa terjadi hanya satu limpa yang membesar atau lebih. Nah, pembesaran kelenjat getah bening paling sering berada di kepala dan leher.

Tapi, gejala dari penyakit ini enggak hanya melulu menyoal pembengkakan saja. Sebab, limfadenopati juga bisa memunculkan gejala-gejala lainnya. Gejala ini bisa saja berbeda-beda, bergantung pada penyebab dan lokasi terjadinya pembengkakan. Nah, berikut beberapa gejala lainnya:

  1. Demam.

  2. Ruam kulit.

  3. Berat badan turun.

  4. Berkeringat di malam hari.

  5. Lemas.

Selain itu, segeralah temui dokter bila pembengkakan yang dialami:

6. Terus bertambah dan telah berlangsung lebih dari dua minggu.

7. Pembengkakan muncul tanpa sebab yang jelas.

8. Teksturnya kerena dan tak bergerak ketika digoyangkan.

Baca juga:Dari Penyakit Autoimun Hingga Kanker, Ini Pengobatan untuk Limfadenopati

Tapi dalam beberapa kasus, ada pula pengidap limfadenopati yang tak merasakan gejala apa pun. Lalu, apa sih yang menyebabkan masalah kesehatan ini?

Awasi Penyebabnya

Pembengkakan kelenjar getah bening ini enggah hanya disebabkan oleh satu kondisi saja. Nah, berikut beberapa hal yang jadi penyebabnya:

  • Kanker, seperti limfoma dan leukemia.

  • Infeksi, contohnya infeksi pada gigi atau gusi, infeksi telinga, infeksi kulit, campak, tuberkulosis, dan faringitis.

  • Penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis.

  • Penggunaan obat-obatan, contohnya obat antikejang atau vaksin tifus.

Baca juga:Harus Tahu, Bedanya Kanker dan Tumor

Selain hal di atas, ada juga beberapa faktor risiko yang bisa memicu penyakit ini, seperti:

  • Gigitan kutu.

  • Transfusi darah atau transplantasi.

  • Interaksi dengan kucing.

  • Makanan yang belum matang.

  • Penggunaan obat suntik.

  • Perilaku seksual yang berisiko tinggi.

  • Bepergian ke area yang terinfeksi.

Gaya Hidup dan Pengobatan Rumahan

Setidaknya, ada beberapa cara yang berkaitan dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu dalam mengatasi limfadenopati. Berikut caranya:

  • Gunakan Kompres Hangat. Caranya sederhana kok, letakkan kompres hangat dan basah, seperti kain yang direndam air panas pada area tersebut.

  • Penawar Rasa Sakit. Seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, ataupun acetaminophen. Ingat, berhati-hatilah untuk memberikan aspirin pada anak-anak atau remaja.

  • Istirahat yang Cukup. Perbanyaklah istirahat untuk membantu pemulihan dari kondisi yang menyebabkan pembengkakan tersebut.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!