8 Gejala Ensefalopati Hepatik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Februari 2019
8 Gejala Ensefalopati Hepatik8 Gejala Ensefalopati Hepatik

Halodoc, Jakarta - Ensefalopati hepatik adalah kondisi perubahan kepribadian atau kelainan neuropsikiatri, akibat adanya disfungsi hati seperti penyakit gagal hati atau sirosis hati (komplikasi atau stadium lanjut dari berbagai penyakit hati). Perlu diketahui bahwa ketika mengalami disfungsi hati, seperti sirosis misalnya, kadar amonia dalam darah dan otak menjadi tinggi, sehingga kondisi ini menyebabkan ensefalopati hepatik.

Amonia adalah zat yang diproduksi oleh bakteri di dalam perut dan usus. Pada kondisi normal, hati akan memecah amonia dan membuatnya tidak berbahaya. Namun, ketika seseorang mengidap penyakit hati, kadar amonia tidak dapat terpecah dan menjadi lebih banyak, karena hati tidak dapat bertugas sebagaimana mestinya. Akibatnya, amonia pun masuk ke dalam darah, bergerak menuju otak, dan menyebabkan terjadinya gangguan pada fungsi otak. Kondisi inilah yang disebut ensefalopati hepatik.

Baca juga: Sering Lupa, Hati-hati Ensefalopati

Ketika terserang ensefalopati hepatik, seseorang akan mengalami gejala berupa perubahan kepribadian, gangguan intelektual, dan berbagai tingkat penurunan kesadaran. Adapun gejala utama dari penyakit ini adalah:

  1. Merasa bingung (linglung) dan pikun.

  2. Mudah mengantuk.

  3. Suasana hati yang berubah-ubah.

  4. Lemah, lesu, dan tidak bertenaga.

  5. Sakit kuning (jaundice).

  6. Kesulitan bicara.

  7. Gemetar.

  8. Mudah marah.

Selain Gejala Umum, Ada Juga Gejala yang Bertingkat

Beberapa gejala yang telah disebutkan tadi hanyalah gejala umum. Faktanya, ensefalopati hepatik adalah penyakit yang memiliki gejala yang bertingkat. Berikut tingkatan gejala ensefalopati hepatik, mulai dari yang ringan hingga yang serius:

1. Tingkat 0

Tingkatan gejala ini disebut sebagai ensefalopati hepatik minimal (ensefalopati hepatik subklinis). Pada tingkatan ini, pengidap akan mengalami perubahan minimal yang dapat terdeteksi dalam kepribadian atau perilaku. Perubahan minimal ini biasanya akan mempengaruhi memori, konsentrasi, fungsi intelektual, dan koordinasi.

Baca juga: Ensefalopati Kelainan Otak yang Bisa Pengaruhi Kondisi Kejiwaan

2. Tingkat 1

Pada tingkatan ini, pengidap mengalami penurunan kesadaran dalam menjawab pertanyaan. Rentang perhatian akan mudah teralih. Pengidap juga akan mulai mengalami hipersomnia atau insomnia, euforia, depresi, bahkan mudah marah, dan linglung. Pada beberapa kasus, pengidap juga akan mengalami tremor.

3. Tingkat 2

Pada tingkatan ini, pengidap akan mengalami gejala lesu, apatis, disorientasi, bicara cadel, dan tremor. Ia juga akan mengalami perubahan kepribadian, dan kerap melakukan perilaku yang tidak pantas. Pada tahap ini, pengidap tidak lagi bisa melakukan aktivitas dengan baik.

4. Tingkat 3

Di tahap ini, pengidap akan sering mengalami kantuk. Ia juga akan mulai tidak dapat melakukan tugas mental, disorientasi tentang waktu dan tempat, kebingungan, amnesia, dan mudah marah.

5. Tingkat 4

Ini adalah tingkatan paling serius dari ensefalopati hepatik. Pada tingkat ini, pengidap akan mengalami koma dengan atau respon terhadap rangsangan nyeri.

Baca juga: Bisakah Ensefalopati Disembuhkan?

Penanganan Medis yang Dapat Dilakukan

Pada kebanyakan kasus, ensefalopati hepatik akan membutuhkan pengobatan darurat yang mungkin memerlukan rawat inap. Tujuan dari pengobatan terhadap penyakit ini adalah untuk menemukan dan mengobati penyebab yang mendasarinya. Jika penyebab khusus ensefalopati hepatik adalah perdarahan pada sistem pencernaan, maka pengidap harus mendapatkan penanganan medis secepatnya.

Namun, karena sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh sirosis hati, sehingga dokter biasanya akan memberikan pengobatan terhadap sirosis hati yang dialami. Obat bernama lactulose mungkin diberikan guna menjadi obat pencahar dan membantu mengosongkan usus, sehingga bakteri tidak dapat membuat amonia. Terkadang, antibiotik bernama neomycin juga digunakan. Obat ini membunuh bakteri di dalam usus sehingga jumlah amonia berkurang dan tidak masuk ke area tubuh yang lain.

Itulah sedikit penjelasan tentang ensefalopati hepatik. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!