7 Tanda Tubuh Kekurangan Asupan Protein

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Agustus 2018
7 Tanda Tubuh Kekurangan Asupan Protein7 Tanda Tubuh Kekurangan Asupan Protein

Halodoc, Jakarta – Pada pembentukan sel pada kulit, otot, tulang, tulang rawan, hingga rambut, tubuh memerlukan banyak protein. Karena itu kamu penting mengonsumsi protein setiap hari demi memperbaiki sel yang rusak dan membentuk sel baru.

Jumlah protein yang dibutuhkan tubuh bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan aktivitas yang dijalani. Sebagai rekomendasi umum, Departemen Pertanian AS menyarankan 0,8 gram protein untuk setiap kilogram berat badan

Namun, bagi kamu yang sedang menjalani program diet, bisa jadi mengalami kekurangan protein. Biasanya diet dapat menurunkan asupan protein. Jika tidak yakin asupan protein kamu cukup, perhatikan enam gejala di bawah ini:

 

  • Muncul Rasa Ngidam

 

Kalau tubuh tidak mengkonsumsi cukup protein, dalam waktu dekat tubuh akan memberikan sinyal bahwa ia membutuhkan protein. Ahli gizi senior di UCLA Medical Center dan Asisten Profesor di Fielding School of Public Health, Dana Hunnes mengatakan agar dapat mendengarkan sinyal tersebut. Misalnya jika tiba-tiba kamu menginginkan makan ayam atau sup, maka dengarkan tubuh dan berikan asupan itu.

Baca juga: Ini 5 Fungsi Karbohidrat untuk Tubuh

 

 

  • Ingin Makanan Manis

 

Protein dan lemak lebih mudah dicerna tubuh dibanding karbohidrat. Jika tubuh mengonsumsi karbohidrat tanpa protein yang cukup, zat tersebut akan dicerna lebih cepat dan meningkatkan gula darah. Peningkatan itu akan diikuti dengan penurunan. Ketika penurunan terjadi tubuh membutuhkan asupan gula dan mengirimkan sinya bahwa ia membutuhkan gula. Maka sebaiknya kamu memakan protein dengan karbohidrat sehingga mudah dicerna dan gula darah berada pada posisi yang stabil.

 

 

  • Rambut Rontok

 

Protein merupakan zat pembentuk rambut atau secara spesifik disebut keratin. Jika tidak mengonsumsi cukup protein, rambut akan mulai menipis dan rontok. Ini bisa terjadi karena tubuh berhenti menggunakan protein untuk hal-hal yang tidak terlalu penting seperti pertumbuhan rambut.

 

 

  • Kulit Mengelupas dan Kuku Mudah Patah

 

Kuku dan kulit juga membutuhkan protein untuk pertumbuhannya. Kekurangan asupan protein akan membuat kuku menjadi lemah dan kulit mengelupas. Selain itu, kekurangan protein juga bisa menyebabkan ruam dan masalah dermatologi lainnya.

 

 

  • Sering Sakit

 

Protein juga berperan untuk membantu komponen dari sistem imun. Nutrisi protein yang tidak cukup dapat membuat sistem kekebalan itu melemah dan membuat tubuh mudah sakit.

 

 

  • Mudah Merasa Lelah dan Lemah

 

Bagi kebanyakan orang, mengkonsumsi sedikit protein dalam sehari tidak akan memengaruhi energi karena mendapat kalori dari zat lainnya. Walaupun begitu, dalam jangka waktu lama, kurang protein dapat merusak otot dan mengakibatkan turunnya energi.

 

 

  • Pencernaan Terganggu

 

Selain merasa lelah, lemah, dan lesu, kekurangan protein dalam tubuh dapat membuat kamu mengalami sakit kepala, mual, diare, sakit perut, atau bahkan pingsan atau kehilangan kesadaran. Hal ini terjadi karena protein membantu mengangkut dan melepaskan nutrisi ke seluruh tubuh. Bila jumlah protein tidak tercukupi, maka akan mengganggu homeostasis, yaitu konsentrasi zat dalam tubuh. Selain itu, hal ini juga bisa menghilangkan nafsu makan, menyebabkan insomnia, dan mengganggu keseimbangan tubuh.

 

Baca juga: Ini yang Terjadi Kalau Mengonsumsi Sayuran Selama Seminggu

 

Jika kamu sering merasakan tanda-tanda di atas, segeralah konsumsi protein. Kamu bisa mendapatkannya dari susu, telur, ikan, daging, kacang-kacangan, serta hidangan laut. Namun, perlu diketahui pula bahwa tanda-tanda di atas juga bisa muncul selain rendahnya protein dalam tubuh. Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan tanda-tanda tersebut muncul sebagai suatu gejala.

 

Jadi, untuk memastikannya, sebaiknya kamu melakukan tanya jawab kesehatan kepada dokter di Halodoc. Para dokter bisa dihubungi melalui aplikasi Halodoc yang di download di Google Play atau App Store. Setelah itu kamu bisa bertanya via Chat atau Voice Call/ Video Call kapan saja dan dimana saja. Yuk, buruan kunjungi aplikasi Halodoc!