Bukan Cuma Sakit Kepala, Ini 10 Gejala Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Januari 2020
Bukan Cuma Sakit Kepala, Ini 10 Gejala Hipertensi yang Perlu DiwaspadaiBukan Cuma Sakit Kepala, Ini 10 Gejala Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta - Mau tahu berapa banyaknya pengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi secara global? Jangan kaget ya, menurut WHO angkanya mencapai 1,13 miliar orang. Boleh dibilang hampir empat kali lipat penduduk Indonesia. Sangat banyak, bukan?

Pada 2015, 1 dari 4 pria dan 1 dari 5 wanita mengidap hipertensi. Sayangnya, masih banyak orang yang memandang sebelah mata hipertensi. Padahal, menurut pakar di WHO, hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dini di seluruh dunia.

Pertanyaannya, seperti apa sih gejala hipertensi yang mesti kita waspadai? Penasaran? Berikut ulasannya lengkapnya.

Baca juga: 3 Tips Olahraga untuk Pengidap Hipertensi

Bisa Memicu Mual sampai Tremor

Berbicara gejala hipertensi, sama artinya membicarakan sederet keluhan. Hal yang perlu digarisbawahi, kebanyakan orang tak menyadari kalau dirinya mengidap hipertensi. Kondisi ini baru diketahui ketika mereka melakukan pemeriksaan tekanan darah di fasilitas kesehatan.

Nah, kondisi iniah yang membuat pakar-pakar di WHO menyebut darah tinggi sebagai “silent killer”. Lantas, seperti apa sih gejala hipertensi yang umumnya dialami pengidapnya?

Dalam kebanyakan kasus, pengidap hipertensi akan mengalami sakit kepala, terutama di pagi hari. Namun, gejala hipertensi tak cuma itu saja. Berikut penjelasan menurut ahli di WHO dan National Institutes of Health - MedlinePlus.

  1. Mual dan muntah.
  2. Kebingungan.
  3. Pandangan menjadi kabur (masalah penglihatan).
  4. Mimisan.
  5. Nyeri dada.
  6. Telinga berdengung.
  7. Kelelahan.
  8. Irama jantung yang tidak teratur.
  9. Kecemasan.
  10. Tremor otot.

Mengalami gejala hipertensi di atas? Segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan atau saran medis yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Nah, untuk alasan yang sangat penting, cobalah lakukan pengukuran teknanan darah secara teratur. Tujuannya jelas, agar hipertensi bisa dideteksi sedini mungkin, sehingga tak memicu masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: Atasi Tekanan Darah Tinggi dengan 5 Buah Ini

Sebenarnya mengukur tekanan darah bisa kita lakukan sendiri menggunakan alat penguku tekanan darah yang dijual bebas. Akan tetapi, evaluasi dokter amat penting untuk penilaian risiko dan kondisi terkait lainnya.

Awasi Pemicu Hipertensi

Sebenarnya penyebab tekanan darah tinggi sering kali tak diketahui biang keladinya. Akan tetapi, setidaknya ada beberapa kondisi yang mesti diwaspadai karena bisa memicu hipertensi. Contohnya:

  • Berusia di atas 65 tahun.

  • Mengonsumsi banyak garam.

  • Kelebihan berat badan.

  • Memiliki keluarga dengan hipertensi.

  • Kurang makan buah dan sayuran.

  • Jarang berolahraga.

  • Penyalahgunaan NAPZA.

  • Gangguan ginjal.

  • Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein).

  • Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

Risiko hipertensi dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Baca juga: 7 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Hipertensi

Segera Atasi, Komplikasi Taruhannya

Sekali lagi, segeralah temui dokter bila mengidap hipertensi. Alasannya simpel, hipertensi yang tak ditangani depat tepat bisa memicu sederet komplikasi. Dalam kebanyakan kasus, hipertensi bisa menyebabkan kerusakan serius pada jantung.

Tekanan darah yang berlebihan bisa mengeraskan pembuluh darah, mengurangi aliran darah, dan oksigen ke jantung. Tekanan yang meningkat dan aliran darah yang berkurang ini dapat menyebabkan:

  • Nyeri dada, juga disebut angina.

  • Serangan jantung, yang terjadi ketika suplai darah ke jantung tersumbat dan sel-sel otot jantung yang mati karena kekurangan oksigen. Semakin lama aliran darah tersumbat, semakin besar kerusakan pada jantung.

  • Gagal jantung, yang terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke organ tubuh vital lainnya.

  • Detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Hipertensi juga dapat meledak atau menyumbat arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak yang menyebabkan stroke. Tak hanya itu saja, dalam beberapa kasus, hipertensi bisa menyebabkan kerusakan ginjal yang berujung pada gagal ginjal. Tuh, mengerikan bukan?

Mau tahu lebih jauh mengenai gejala hipertensi dan cara mengatasinya? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa kapan dan di mana saja mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play! 

Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. High blood pressure - adults.
WHO. Diakses pada  2020. Hypertension - Key facts.