7 Penyebab Seseorang Alami Empiema
Halodoc, Jakarta – Rentan dialami pengidap infeksi jaringan paru-paru atau pneumonia, empiema merupakan kondisi ketika kumpulan nanah terbentuk di ruang pleura, yaitu area di antara paru-paru dan permukaan dalam dinding dada. Dalam kondisi normal, pleura memang terisi oleh cairan, tetapi tidak banyak.
Namun, ketika terjadi infeksi, produksi cairan akan bertambah, sehingga penyerapan cairan yang dilakukan tubuh tidak dapat mengimbanginya. Akibatnya, cairan akan semakin mengental dan membentuk nanah. Hal ini kemudian menyebabkan lapisan paru-paru dengan rongga dada menempel, dan membentuk kantung-kantung nanah.
Baca Juga: Yang Terjadi Ketika Tubuh Terkena Pneumonia
Empiema biasanya muncul sebagai komplikasi dari berbagai penyakit atau prosedur medis tertentu, seperti:
-
Pneumonia.
-
Bronkiektasis.
-
Abses paru.
-
Cedera serius di bagian dada.
-
Infeksi di bagian tubuh lain, yang menyebar ke rongga dada melalui aliran darah.
-
Menjalani operasi di bagian dada.
Selain itu, ada juga beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya empiema, yaitu:
-
Diabetes.
-
Sistem imun yang lemah.
-
Kecanduan alkohol.
Gejala Empiema Berdasarkan Jenisnya
Gejala empiema dapat berbeda berdasarkan jenisnya, yaitu empiema sederhana dan empiema kompleks. Empiema sederhana muncul pada tahap awal penyakit, yang ditandai dengan nanah yang mengalir secara bebas. Gejala yang dialami pengidap empiema sederhana adalah:
-
Napas pendek.
-
Batuk kering.
-
Demam.
-
Berkeringat.
-
Sakit di bagian dada ketika bernapas.
-
Sakit kepala.
-
Disorientasi.
-
Kehilangan nafsu makan.
Baca Juga: Selain Merokok, Kebiasaan Ini Menjadi Penyebab Infeksi pada Paru-Paru
Sementara itu, empiema kompleks merupakan jenis yang muncul pada tahap akhir penyakit. Empiema jenis ini ditandai dengan terbentuknya jaringan parut yang membagi ruang pleura menjadi rongga-rongga kecil. Jika kondisi peradangan semakin memburuk, lapisan tebal dapat terbentuk mengelilingi ruang pleura. Lapisan ini dapat membuat paru-paru sulit mengembang ketika bernapas. Gejala yang dialami pengidap empiema kompleks adalah:
-
Sulit bernapas.
-
Sakit di bagian dada.
-
Kehilangan berat badan.
-
Suara napas menurun.
Sebelum menjadi kompleks, empiema memang sebaiknya segera dideteksi dan ditangani. Oleh karena itu, jika kamu mengalami gejala empiema sederhana, segera diskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc. Namun, jika ingin melakukan pemeriksaan lanjutan, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc juga. Jadi, pastikan sudah download aplikasinya, ya.
Baca Juga: 3 Pengobatan Empiema, Penyebab Nanah di Selaput Paru
Komplikasi yang Mungkin Disebabkan oleh Empiema
Meski terbilang cukup jarang, empiema kompleks dapat memicu komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat empiema yang tidak diatasi adalah:
-
Sepsis. Kondisi ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh bekerja secara terus-menerus melawan infeksi. Selama proses ini, sistem kekebalan tubuh melepaskan sejumlah besar bahan kimia ke dalam darah, sehingga memicu peradangan yang semakin luas dan dapat menyebabkan kerusakan organ. Gejala sepsis meliputi demam tinggi, menggigil, napas cepat, detak jantung cepat, dan tekanan darah rendah.
-
Paru-paru kolaps (pneumotoraks). Kolapsnya paru-paru dapat menyebabkan sakit di bagian dada secara tiba-tiba dan napas pendek. Kondisi ini dapat memburuk ketika batuk atau bernapas. Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, paru-paru kolaps dapat berakibat fatal.