7 Penyakit Autoimun Sebabkan Penyakit Paru Interstitial
Halodoc, Jakarta – Paru interstitial adalah kumpulan penyakit yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut atau fibrosis, tepatnya pada jaringan paru-paru yang berada di sekitar alveoli. Kondisi ini menyebabkan penurunan elastisitas paru-paru, sehingga fungsi pernapasan menurun dan pasokan oksigen dalam darah berkurang. Gejala paru interstitial antara lain batuk kering dan napas pendek.
Baca Juga: 4 Penyakit Autoimun yang Langka dan Berbahaya
Jaringan parut yang mengalami fibrosis tidak bisa pulih kembali. Pengobatan bertujuan untuk memperlambat proses kerusakan paru-paru, bukan untuk mengembalikan fungsi paru-paru secara utuh. Umumnya, penyakit ini disebabkan karena gangguan autoimun, efek samping pengobatan, radiasi, serta paparan senyawa berbahaya.
Penyakit Autoimun Pemicu Paru Interstitial
1. Dermatomiositis dan Polimiositis
Keduanya adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan dan pelemahan otot. Gejala dermatomiositis adalah otot lemah dan ruam kemerahan kulit. Sedangkan, gejala polimiositis meliputi nyeri sendi, kelelahan, demam, kesulitan menelan, pembengkakan otot, berat badan menurun, napas pendek, ruam kemerahan pada kulit (terutama area siku, lutut, buku jari, leher, dan dada), serta area berwarna merah atau ungu di sekitar mata. Pada kasus yang parah, dermatomiositis dan polimiositis menyebabkan kerusakan paru, yang akhirnya memicu terjadinya paru interstitial.
2. Mixed Connective Tissue Disease
Merupakan penyakit dengan kombinasi gejala dari lupus, skleroderma, dan polimiositis. Gejalanya adalah nyeri sendi dan otot, ruam kemerahan, serta kesemutan pada jari-jari dan tangan. Jika tidak mendapat penanganan, kondisi ini menyebabkan komplikasi berupa paru interstitial akibat rusaknya organ paru-paru.
3. Vaskulitis
Peradangan pembuluh darah yang menyebabkan perubahan pada dinding di sekitarnya. Perubahan yang dimaksud meliputi penebalan, penyempitan, pelemahan, dan munculnya bekas luka. Akibatnya, aliran darah menjadi terhambat, termasuk ke organ paru-paru. Itu mengapa pengidap vaskulitis rentan mengalami paru interstitial.
4. Rheumatoid Arthritis
Peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri, menyebabkan nyeri sendi, pembengkakan, dan kekakuan sendi. Kondisi ini juga bisa menimbulkan keluhan pada organ lain, termasuk kulit, mata, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru.
Baca Juga: Bukan Cuma Orang Tua, Anak Muda Juga Bisa Kena Rheumatoid Arthritis
5. Sarcoidosis
Peradangan sel-sel tubuh yang rentan menyerang paru-paru. Gejalanya berupa sesak napas yang disertai mengi. Pengidap juga mengalami batuk kering dan nyeri dada.
6. Skleroderma
Penyakit autoimun yang ditandai pengerasan dan penebalan kulit, sehingga menyebabkan masalah pada organ dalam tubuh. Kondisi ini memicu terbentuknya jaringan parut pada organ paru-paru dan ginjal.
7. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Lupus adalah penyakit peradangan kronis akibat sistem imun menyerang berbagai organ tubuh, seperti kulit, sendi, sel darah, ginjal, paru-paru, jantung, otak, dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini ditandai rasa lelah yang ekstrem, ruam kemerahan pada kulit, nyeri sendi, dan sesak napas akibat peradangan organ paru-paru.
Baca Juga: 9 Cara Penanganan Penyakit Paru Interstisial Berdasar Tipe
Itulah penyakit autoimun yang menyebabkan penyakit paru interstitial. Kalau kamu punya pertanyaan seputar penyakit tersebut, jangan ragu bertanya dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!