7 Jenis Penyakit yang Bisa Dideteksi dari MSCT
Halodoc, Jakarta - Kemajuan teknologi terutama dalam bidang kedokteran mulai terasa manfaatnya. Beberapa alat berhasil diciptakan untuk mempermudah proses diagnosis penyakit, salah satunya adalah Computed Tomography Scanning atau CT-Scan. Namun, tahukah kamu terdapat generasi terbaru dari tes CT-Scan yang disebut Multislice Computerized Tomography (tes MSCT).
Sudah pasti tes MSCT lebih unggul ketimbang CT-Scan, MSCT punya kemampuan untuk menghasilkan informasi dengan akurasi tinggi yang berkaitan dengan pemeriksaan organ bergerak seperti jantung.
Selain itu, metode pemeriksaan ini bisa memenuhi gambaran diagnostik yang lebih baik dan waktu pemeriksaan yang cukup singkat, tetapi gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang lebih baik dan akurat.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Antara MRI dan MSCT
Penyakit yang Bisa Dideteksi dengan Tes MSCT
Kecanggihan alat MSCT dapat melakukan pemeriksaan jaringan maupun organ tubuh seseorang dengan lebih akurat. Melalui tes MSCT, beberapa penyakit dapat dideteksi, misalnya:
-
Jantung. Pencitraan jantung dengan tes MSCT adalah teknik yang baru dikembangkan untuk menilai fungsi jantung dan arteri koroner secara non-invasif. MSCT jantung menggunakan sinar-X dan pewarna cair untuk membentuk gambar 3D jantung dan pembuluh darah. Dengan cara yang sama seperti jika seseorang menjalani angiogram, seseorang akan disuntik dengan pewarna cair untuk mencari penyempitan pembuluh darah jantung. Berbeda dengan angiografi koroner, di mana pewarna cair disuntikkan oleh kateter invasif ke arteri koroner secara langsung. Pewarna cair selama pemeriksaan ini disuntikkan ke dalam vena superfisialis dengan jarum kecil yang ditempatkan baik di belakang salah satu tangan atau di alur siku. Lalu, tubuh mengangkut pewarna saat mengedarkan darah dan pemeriksaan akan dimulai ketika mencapai arteri koroner. Tes MSCT menggunakan sinar-X untuk memindai pewarna bergerak melalui jantung dan pembuluh darahnya untuk membuat gambar yang tajam dan detail. Pemeriksaan hanya memakan waktu beberapa detik dan biasanya dilakukan dengan menahan napas pendek.
-
Gangguan otak. Beberapa kondisi yang dapat dideteksi menggunakan tes MSCT adalah perdarahan otak, infeksi pada otak, tumor otak, dan kondisi saat terjadinya sumbatan vaskuler.
-
Gangguan THT. Gangguan pada area telinga, hidung, dan tenggorokan, seperti masalah pada laring, kelainan yang terjadi pada nasofaring, gangguan sinus paranasal, dan masalah yang terjadi pada tulang pendengaran dapat menggunakan tes ini untuk mengetahui sumber penyakit sebenarnya.
-
Rongga dada, yang meliputi infeksi, kelainan yang terjadi di mediastinum, dan tumor.
-
Ortopedi, seperti pemeriksaan yang bersifat dinamik pada bagian persendian, dan melakukan visualisasi untuk kasus patah tulang.
-
Masalah Pencernaan. Kondisi yang dapat dideteksi antara lain kelainan yang terjadi pada organ limpa, hati, pankreas, ginjal, dan saluran empedu.
-
Angiografi, yang meliputi penyempitan pada bagian vaskuler maupun terjadi malformasi pada bagian ini.
Namun, tes MSCT bukan berarti luput dari kekurangan. Beberapa hal seperti risiko efek samping dari radiasi yang masih perlu diperhatikan. Oleh karena itu, jika kamu hendak menjalankan prosedur pemeriksaan ini, perlu berdiskusi lebih lanjut dengan dokter terkait riwayat kesehatan atau kondisi medis yang sedang dialami sebelum menjalani prosedur tes. Hal ini bertujuan mengurangi dampak negatif atau komplikasi yang muncul akibat dari MSCT.
Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat untuk Melakukan MSCT
Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai tes MSCT, kamu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan