Waspadai 7 Jenis Makanan yang Bisa Picu Nyeri Sendi
Halodoc, Jakarta – Artritis adalah istilah umum yang mencakup kondisi yang berbagi nyeri sendi dan peradangan. Ada banyak jenis radang sendi, termasuk rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan radang sendi psoriatik.
Perawatan khas melibatkan peradangan dan obat pereda nyeri. Meskipun tidak ada diet tunggal untuk diikuti, namun tetap disarankan untuk mengonsumsi makanan anti-inflamasi dalam diet dan membatasi makanan yang dapat memicu nyeri sendi.
Baca juga: Nyeri Sendi Harusnya Lebih Aktif Bergerak
1. Makanan yang Digoreng dan Diproses
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Mount Sinai, meneliti pencegahan penyakit melalui diet. Dalam studi 2009 mereka, menunjukkan bahwa mengurangi jumlah makanan yang digoreng dan diproses dapat mengurangi peradangan dan benar-benar membantu memulihkan pertahanan alami tubuh.
Karenanya kurangi jumlah makanan yang digoreng dan diproses untuk dikonsumsi, seperti daging goreng dan makanan beku, lalu masukkan lebih banyak sayuran dan buah-buahan ke dalam makanan kamu.
2. Makananan yang Diolah dalam Suhu Tinggi
Mengurangi jumlah makanan yang dimasak pada suhu tinggi dalam makanan berpotensi dapat membantu mengurangi kadar AGE (Advanced Glycation End-products) dalam darah. Produk akhir glikasi lanjut (AGE) adalah racun yang muncul ketika makanan dipanaskan, dipanggang, digoreng, atau dipasteurisasi.
AGE bisa merusak protein tertentu dalam tubuh dan tubuh mencoba memecah AGE ini dengan menggunakan sitokin yang merupakan pembawa pesan peradangan. Tergantung di mana AGE terjadi ini dapat menyebabkan radang sendi atau bentuk peradangan lainnya.
3. Gula dan Karbohidrat Olahan
Jumlah gula yang tinggi dalam diet menghasilkan peningkatan AGEs, yang dapat menyebabkan peradangan. Mengurang konsumsi permen, makanan olahan, makanan yang dipanggang tepung putih, dan soda untuk mengurangi rasa sakit radang sendi.
Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Aman Dilakukan Saat Nyeri Sendi
4. Produk Susu
Produk-produk susu dapat berkontribusi terhadap nyeri radang sendi, karena jenis protein yang dikandungnya. Bagi sebagian orang, protein ini dapat mengiritasi jaringan di sekitar sendi mereka. Orang lain yang hidup dengan arthritis mengalami kesuksesan beralih ke pola makan vegan, yaitu yang tidak mengandung produk hewani sama sekali. Daripada mendapatkan protein dari daging dan susu, di mana sebagian besar sumber protein dari sayuran, seperti bayam, selai kacang, tahu, kacang, lentil, dan quinoa.
5. Alkohol dan Tembakau
Penggunaan tembakau dan alkohol dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk beberapa yang dapat mempengaruhi persendian. Perokok beresiko terkena rheumatoid arthritis, sedangkan mereka yang mengonsumsi alkohol memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena gout.
Baca juga: Penyebab Nyeri Sendi saat Baru Bangun Tidur
Persendian yang sehat membutuhkan diet seimbang, aktivitas fisik dan jumlah istirahat yang cukup yang semuanya dapat dikompromikan oleh penggunaan alkohol dan tembakau. Kurangi minum dan merokok, dan tingkatkan kebiasaan makan dengan pilihan sehat, olahraga teratur, dan kualitas tidur.
6. Garam dan Pengawet
Banyak makanan mengandung garam berlebih dan bahan pengawet lainnya dapat menyebabkan radang sendi. Mengurangi konsumsi garam sejatinya dapat membantu mengatasi radang sendi. Meskipun mudah digunakan, makanan dengan microwave seringkali mengandung natrium yang sangat tinggi.
7. Minyak Jagung
Banyak makanan panggang dan makanan ringan mengandung jagung atau minyak lain yang mengandung asam lemak omega-6 tinggi. Meskipun camilan ini bisa memuaskan selera, namun sangat bisa memicu peradangan. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa minyak ikan, yang mengandung omega-3, dapat membantu meredakan nyeri sendi pada orang tertentu. Ganti makanan yang mengandung asam lemak omega-6 dengan alternatif omega-3 yang sehat dan anti-inflamasi, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, biji rami, dan biji labu adalah pilihan terbaik.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai jenis makanan yang bisa memicu nyeri sendi, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.