7 Gejala Nefropati Diabetik
Halodoc, Jakarta - Kesehatan ginjal sangat perlu dijaga, sebab ginjal memiliki fungsi penting bagi tubuh untuk menyaring sisa metabolisme pada tubuh. Ginjal juga berperan dalam pembentukan sel darah merah. Apabila ginjal terganggu, maka efeknya akan berbahaya, termasuk bagi keseluruhan metabolisme pada tubuh.
Salah satu jenis penyakit ginjal yang perlu diwaspadai adalah nefropati diabetik. Penyakit ini merupakan efek atau komplikasi dari munculnya penyakit diabetes, baik diabetes insipidus (tipe 1) ataupun diabetes melitus (tipe 2). Meskipun tidak semua pengidap diabetes mengalami penyakit ini, namun jika kamu pengidap diabetes, sebaiknya mulai waspada terhadap penyakit nefropati diabetik ini.
Baca juga: Waspadai 9 Gejala Diabetes yang menyerang Tubuh
Gejala Nefropati Diabetik
Nefropati diabetik sering muncul tanpa gejala pada tahap awal perkembangannya. Namun, jika sudah melewati tahap awal, di mana kerusakan ginjal sudah berlanjut, maka selanjutnya akan muncul gejala berupa lemas, lelah, dan merasa kurang enak badan. Seiring bertambahnya tingkat keparahan penyakit ini (biasanya setelah 5 hingga 10 tahun setelah kerusakan ginjal mulai terjadi), maka gejala yang lebih spesifik akan dirasakan oleh pengidap. Beberapa gejala tersebut meliputi:
- Tidak nafsu makan.
- Penurunan berat badan.
- Sulit berpikir jernih.
- Pembengkakan di beberapa bagian tubuh (sekitar mata, kaki, pergelangan tangan).
- Kulit terasa kering dan gatal.
- kram otot.
- Gangguan tidur.
- Mual dan muntah..
- Sering buang air kecil
Baca juga: 3 Mitos Makanan untuk Pengidap Diabetes
Faktor Penyebab Nefropati Diabetik
Memang tidak semua pengidap diabetes pasti akan mengidap nefropati diabetik. Namun, tidak ada salahnya pengidap mengetahui sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko nefropati diabetik. Faktor tersebut diantaranya:
- Kurangnya mengendalikan kadar gula darah dengan baik. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi akan menambah potensi nefropati diabetik.
- Hipertensi. Tingginya tekanan darah akan meningkatkan potensi risiko nefropati diabetik.
- Jenis kelamin. Pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami nefropati diabetik.
- Lama seseorang mengidap diabetes. Semakin lama seseorang mengidap diabetes, risiko terkena nefropati diabetik pun semakin bertambah.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Merokok. Merokok tidak hanya meningkatkan risiko nefropati diabetik, tapi juga berbagai penyakit lain.
Cara Mencegah Nefropati Diabetik
Gaya hidup yang kita jalani tentu memengaruhi kondisi kesehatan, termasuk risiko nefropati diabetik. Penyakit ini sebenarnya bisa dihindari dengan cara memperbaiki gaya hidup dengan cara sederhana seperti:
- Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Khususnya bagi pengidap kerusakan ginjal yang harus mengurangi konsumsi protein dan sodiom
- Menjaga berat badan dan lingkar perut supaya tetap ideal
- Berolahraga secara konsisten dan teratur
- Berhenti merokok
- berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
Jika kamu memiliki masalah atau pengalaman mengenai penyakit nefropati diabetik, kamu bisa lho bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa diskusi dengan dokter tanpa perlu meninggalkan rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!