Perlu Tahu 7 Gangguan Pencernaan dari yang Ringan Sampai Berat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 April 2019
Perlu Tahu 7 Gangguan Pencernaan dari yang Ringan Sampai BeratPerlu Tahu 7 Gangguan Pencernaan dari yang Ringan Sampai Berat

Halodoc, Jakarta - Pencernaan merupakan salah satu sistem vital di dalam tubuh. Jika terjadi masalah pada salah satu komponen dalam sistem ini, proses pencernaan makanan dalam tubuh dapat terganggu. Akibatnya, penyerapan nutrisi dari makanan yang dimakan tidak bisa maksimal. Berikut beberapa jenis gangguan pencernaan yang umum terjadi, dari yang ringan hingga berat.

1. Diare

Diare merupakan masalah pencernaan yang sering terjadi pada banyak orang, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, alergi pada makanan tertentu, dan makan makanan yang salah adalah beberapa penyebabnya. Diare terjadi ketika frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari, dengan konsistensi feses yang lebih cair. Kondisi ini biasanya disertai dengan rasa mulas, sakit perut, dan muntah.

Baca juga: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

2. Sembelit

Frekuensi buang air besar tiap orang memang berbeda-beda. Ada yang bisa satu kali dalam sehari atau ada juga yang hanya satu kali dalam seminggu. Ini normal terjadi. Namun, bisa menjadi tidak normal jika frekuensi buang air besar menjadi lebih jarang, atau lebih sulit dari biasanya. Kondisi ini disebut sebagai sembelit, atau yang lebih dikenal dengan sebutan susah buang air besar.

Sembelit bukan termasuk penyakit yang serius tapi pengidapnya pasti merasa tidak nyaman dengan hal ini. Sembelit dapat disebabkan karena perubahan diet, kebanyakan minum susu, kurang makan serat, tidak aktif bergerak, kurang minum, mengonsumsi obat antasida yang mengandung kalsium atau aluminium, stres, dan lainnya.

3. Ambeien

Ambeien, wasir, atau hemoroid dalam istilah medis, adalah peradangan pada pembuluh darah di lubang anus. Adanya darah yang keluar saat buang air besar dapat menjadi tanda ambeien. Kondisi ini membuat pengidapnya merasa sakit saat buang air besar, sehingga muncul rasa takut untuk buang air besar.

Namun, menahan buang air besar justru bisa membuat wasir tambah parah. Beberapa penyebab dari wasir adalah sembelit yang sangat parah, diare, mengejan terlalu keras dan lama saat buang air besar, serta kurang makan serat. Hal yang dapat Anda lakukan untuk menangani wasir adalah dengan makan banyak serat, minum air yang banyak, dan olahraga rutin.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi

4. Gastritis

Gastritis adalah sebuah peradangan, iritasi, atau pengikisan pada permukaan dinding lambung yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung. Muntah kronis, stres, atau penggunaan obat anti-peradangan dapat memicu hal ini terjadi. Infeksi bakteri dan virus juga dapat menyebabkan gastritis. Gejala dari gastritis pada umumnya adalah mual, muntah, perut kembung, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perut terasa terbakar di antara waktu makan atau pada malam hari.

5. Radang Usus Buntu

Penyakit yang juga dikenal dengan nama apendisitis dalam dunia medis ini adalah peradangan yang terjadi pada appendix atau usus buntu. Biasanya disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh feses, benda asing, kanker, atau karena infeksi. Gejala dari apendisitis adalah nyeri di dekat pusar, mual, muntah, demam, sulit buang gas, nyeri saat buang air kecil, kram perut, dan hilangnya nafsu makan. Untuk mengobati apendisitis, diperlukan operasi untuk mengangkat usus buntu.

6. Divertikulitis

Kantung kecil yang biasa disebut dengan divertikula dapat terbentuk di mana saja pada lapisan sistem pencernaan, tapi biasanya lebih sering terbentuk di usus besar. Kondisi ini biasa disebut dengan divertikulosis, yang umum terjadi pada orang dewasa. Divertikulosis dapat menjadi divertikulitis bila kantung kecil tersebut mengalami peradangan atau perdarahan.

Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini Agar Pencernaan Lancar

7. Batu Empedu

Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk di kandung empedu. Batu ini bisa terbentuk karena ada banyak kolesterol atau zat sisa dalam empedu atau saat kandung empedu tidak kosong dengan baik. Batu empedu mungkin akan memunculkan gejala nyeri di perut bagian kanan atas. Hal ini terjadi saat batu empedu menghalangi saluran yang berada antara kandung empedu dan usus.

Itulah sedikit penjelasan tentang jenis-jenis gangguan pencernaan dari yang ringan hingga berat. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!