7 Faktor Risiko yang Tingkatkan Munculnya Kanker Tenggorokan
Halodoc, Jakarta – Kanker tenggorokan adalah penyakit yang lebih sering diidap oleh pria ketimbang wanita. Ini karena, kanker tenggorokan sering disebabkan oleh kebiasaan merokok. Merokok dilabelkan sebagai aktivitas yang gemar dilakukan pria. Hasil pembakaran rokok mengandung racun yang memicu sel-sel tenggorokan bermutasi.
Baca Juga: Inilah Fakta Seputar Kanker Tenggorokan
Sel tenggorokan yang mengalami mutasi menyebabkan sel tumbuh tak terkendali (kanker). Kanker tenggorokan akan mengganggu pengidapnya menelan, berbicara dan bernapas. Sel kanker juga cenderung tumbuh dengan cepat, sehingga perlu mendapatkan perawatan segara. Biar kamu lebih waspada, berikut faktor-faktor risiko yang bisa memicu mutasi sel kanker.
Faktor Risiko Kanker Tenggorokan
Peningkatan faktor risiko kanker tenggorokan sering disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup yang buruk atau paparan bahan kimia. Berikut ini faktor risikonya:
-
Merokok;
-
Sering mengonsumsi alkohol atau konsumsi alkohol secara berlebihan;
-
Diet kurang serat;
-
Terkena paparan asbes;
-
Tidak menjaga kebersihan gigi;
-
Infeksi virus HPV; dan
-
Memiliki riwayat keluarga pengidap kanker tenggorokan.
Pada tahap awal terjadinya kanker, sel-sel yang bermutasi mungkin tidak menunjukan gejala yang signifikan. Namun, ketika kanker semakin berkembang gejalanya akan lebih mudah di diagnosis. Berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan untuk deteksi kanker tenggorokan
Cara Mendiagnosis Kanker Tenggorokan
Langkah awal diagnosis kanker tenggorokan dilakukan dengan pemeriksaan fisik. Apabila muncul gejala, seperti sakit tenggorokan, suara serak, dan batuk yang tidak kunjung sembuh, bisa jadi itu indikasi kanker tenggorokan. Setelah gejalanya telah diidentifikasi, dokter akan melakukan beberapa tes untuk menegakkan diagnosis. Kalau kamu mengalami batuk-batuk yang tidak kunjung sembuh, tanya dokter Halodoc untuk cari penyebabnya. Yuk, download Halodoc disini.
Baca Juga: Sering Konsumsi Minuman Panas Sebabkan Kanker Tenggorokan, Benarkah?
Laringoskopi adalah prosedur yang umum dilakukan untuk mendiagnosis kanker. Laringoskopi dilakukan dengan mengambil jaringan (biopsi) yang kemudian akan diuji apakah sel tenggorokan mengandung kanker. Biopsi dapat berupa biopsi konvensional, aspirasi jarum, atau biopsi endoskopi. Biopsi konvensional dilakukan dengan membuat sayatan untuk mengambil sampel jaringan.
Sedangkan aspirasi jarum, halus dilakukan dengan memasukkan jarum tipis langsung ke tumor untuk mengambil sampel. Biopsi endoskopi dilakukan dengan bantuan alat endoskop, yakni tabung tipis dan panjang yang dimasukan melalui mulut, hidung, atau sayatan. Kalau kamu tidak mau terkena penyakit ini, yuk ketahui tips pencegahannya di bawah ini.
Baca Juga: Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Kanker Tenggorokan
Langkah Pencegahan Kanker Tenggorokan
Berikut ini tips pencegahan untuk mengurangi risiko kanker tenggorokan :
-
Berhenti merokok. Karena merokok menjadi penyebab umum dari kanker tenggorokan, maka menghentikan kebiasaan ini adalah langkah pencegahan yang tepat.
-
Kurangi konsumsi alkohol. Kurangi jumlah atau intensitas konsumsi alkohol. Cukup konsumsi satu sampai dua gelas sehari.
-
Konsumsi makanan sehat. Konsumsi makanan bernutrisi yang mengandung vitamin dan antioksidan tinggi. Kandungan ini banyak terkandung dalam buah dan sayuran.
-
Lindungi diri dari virus HPV. Human papilloma virus menjadi salah satu penyebab kanker tenggorokan yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Untuk mengurangi risiko penularan HPV, sebaiknya batasi jumlah pasangan seksual dan menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim. Pertimbangkan pula untuk mendapatkan vaksin HPV yang tersedia untuk anak laki-laki maupun perempuan.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan