7 Fakta tentang Penyakit Crohn yang Perlu Diketahui
"Penyakit Crohn atau Crohn's Disease menjadi salah satu masalah kesehatan yang menyerang usus. Ada banyak fakta menarik tentang masalah medis ini yang masih belum banyak orang tahu, misalnya penyebabnya bisa karena merokok, dan penyakit ini bisa diwariskan."
Halodoc, Jakarta – Selain usus buntu, nyatanya masih banyak penyakit lainnya yang bisa menyerang usus. Salah satunya adalah penyakit crohn atau crohn's disease. Penyakit ini merupakan peradangan dalam sistem pencernaan yang paling sering terjadi di bagian usus kecil, tepatnya pada bagian ileum dan usus besar (kolon).
Peradangan yang disebabkan oleh crohn's disease bisa menyebar jauh sampai ke dalam lapisan usus sehingga bisa menyebabkan komplikasi yang berakibat kematian. Jadi, kamu diharapkan untuk waspada terhadap penyakit ini. Yuk, simak beberapa fakta tentang penyakit crohn berikut ini.
1. Merokok Bisa Memicu Terjadinya Penyakit Crohn
Orang yang punya kebiasaan merokok ternyata berisiko dua kali lipat lebih tinggi untuk terkena penyakit crohn dibanding orang yang tidak merokok, lho. Enggak hanya itu saja, perokok yang terserang penyakit crohn juga bisa mengalami gejala yang lebih parah dan biasanya diperlukan operasi untuk mengatasinya
2. Penyakit Crohn Bisa Diwariskan
Penyakit crohn merupakan penyakit keturunan dalam keluarga. Seseorang berisiko tinggi mengidap penyakit crohn bila memiliki anggota keluarga yang juga mengidap penyakit tersebut. Penyakit ini juga lebih sering terjadi hanya pada beberapa etnis bangsa saja, biasanya adalah orang Eropa. Jadi, hal ini semakin meyakinkan bahwa penyakit Crohn memang merupakan kondisi yang diwariskan turun-temurun.
3. Orang Berusia Di Bawah 30 tahun Berisiko Mengidap Penyakit Ini
Sebenarnya penyakit crohn bisa terjadi pada usia berapa saja, tapi penyakit ini paling sering ditemukan pada orang yang berusia di bawah 30 tahun.
4. BAB Berdarah Bisa Jadi Tanda Penyakit Crohn
Gejala penyakit crohn memang bisa berbeda-beda pada tiap pengidap, mulai dari yang ringan sampai yang sangat parah. Namun, salah satu gejala yang akan terjadi bila seseorang terkena penyakit ini adalah buang air besar dengan tinja bercampur lendir dan darah. Selain itu, penyakit crohn juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kram dan sakit perut setelah makan, diare, penurunan berat badan secara drastis, dan hilang nafsu makan.
5. Diperlukan Pemeriksaan Darah dan Tinja Untuk Mendiagnosis Penyakit Ini
Pemeriksaan darah perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa parah peradangan yang terjadi di dalam tubuh pengidap. Selain itu, terjadinya infeksi juga bisa diketahui melalui pemeriksaan darah. Bila tes darah menunjukkan tanda-tanda anemia, maka bisa jadi pengidap mengalami kekurangan nutrisi atau perdarahan di saluran pencernaan.
Sementara sampel tinja diperlukan untuk melihat apakah terdapat kandungan darah dan lendir. Dokter juga bisa mengetahui apakah gejala yang pengidap alami disebabkan oleh parasit cacing gelang atau yang lainnya dengan memeriksa sampel tinja.
6. Beberapa Makanan Tertentu Bisa Memperparah Penyakit Crohn
Walaupun belum ada bukti yang jelas, tapi beberapa makanan diduga bisa meningkatkan gejala yang dialami oleh pengidap penyakit crohn. Oleh karena itu, pengidap disarankan untuk menghindari makanan berlemak, tinggi serat, makanan yang bisa menghasilkan gas, kacang-kacangan, sayur dan buah mentah, serta makanan pedas. Pengidap penyakit crohn juga perlu berhenti mengonsumsi minuman beralkohol atau bersoda.
7. Gejala Penyakit Crohn Bisa Diatasi dengan Mengonsumsi Obat-Obatan
Sayangnya sampai saat ini, belum ada penanganan atau obat yang bisa menyembuhkan penyakit crohn sepenuhnya. Namun, gejala penyakit crohn bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan, seperti obat anti-inflamasi, imunosupresan, antibiotik, dan obat penghilang rasa sakit.
Nah, itulah tujuh fakta tentang penyakit Crohn. Bila kamu ingin tahu lebih banyak seputar penyakit Crohn, tanyakan saja kepada dokter ahli di Halodoc. Caranya sangat praktis, kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sekarang juga!