7 Aturan Bila Ibu Hamil Ingin Berpuasa
Halodoc, Jakarta – Menjalani puasa menjadi kewajiban bagi semua umat Muslim. Ibu yang sedang hamil pun tentunya tidak ingin melewatkan ibadah yang hanya dilakukan selama sebulan dalam setahun ini. Nyatanya, ibu hamil boleh kok menjalankan puasa, asal sudah didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Malah menurut beberapa penelitian, puasa justru dapat memberi manfaat positif bagi ibu hamil. Agar puasa ibu hamil dapat berjalan tanpa kendala, perhatikan aturan berikut ya.
1. Perhatikan Usia Kandungan
Dokter menyarankan ibu hamil untuk menjalankan puasa ketika usia kandungannya sudah memasuki trimester kedua atau sekitar 14-27 minggu. Trimester kedua dianggap sebagai waktu yang tepat untuk berpuasa karena kondisi fisik ibu biasanya sudah beradaptasi dengan baik terhadap kehamilan.
Gangguan yang terjadi selama kehamilan seperti mual dan muntah pun juga sudah berkurang. Jadi, ibu dapat dengan nyaman menjalankan puasa. Sedangkan pada trimester ketiga, fase pertumbuhan janin sedang berlangsung dengan cepat, sehingga janin membutuhkan kadar gizi dan nutrisi yang cukup banyak Jadi, ibu hamil juga tidak disarankan berpuasa pada waktu tersebut.
2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian
Ibu hamil yang berpuasa juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya, yaitu sebesar 2500 kilo kalori per hari. Kalori tersebut terdiri dari 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati, serta 20 persen lemak. Nah, ibu bisa memenuhi kebutuhan kalori tersebut dengan mengatur asupan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan buka puasa.
(Baca juga: Top 5 Gizi yang Dibutuhkan Ibu Saat Hamil)
3. Aturan Makan Saat Sahur
Saat sahur, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan lemak, seperti daging-dagingan dalam porsi yang cukup. Alasannya, karena kedua jenis zat gizi ini akan membuat ibu tidak mudah lapar, terutama di siang hari. Hindari mengonsumsi makanan yang manis-manis saat sahur karena dapat menyebabkan insulin shock yang malah akan membuat tubuh lemas dan mudah merasa lapar.
4. Aturan Makan Saat Berbuka
Saat berbuka, awali dengan mengonsumsi minuman yang hangat dan manis untuk meningkatkan kadar gula darah. Hindari berbuka dengan minuman dingin karena dapat menurunkan kerja lambung. Setelah menghilangkan dahaga, ibu dapat mengonsumsi kolak atau kurma yang merupakan karbohidrat simpleks yang dapat membantu memulihkan kembali energi ibu. Kira-kira 30 menit kemudian atau setelah salat magrib, baru ibu bisa menyantap makanan berat tapi sebaiknya dalam porsi yang tidak berlebihan.
5. Penuhi Kebutuhan Cairan
Kegiatan puasa berpotensi menyebabkan tubuh ibu hamil dehidrasi. Apalagi biasanya bulan puasa jatuh selama musim panas. Kekurangan cairan akan memengaruhi cara kerja ginjal ibu dan jumlah cairan di sekitar janin. Itulah mengapa ibu hamil disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan banyak minum air putih mulai dari waktu berbuka sampai sahur.
6. Hindari Aktivitas Berat Saat Puasa
Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak energi selama berpuasa. Hindari diri dari beban pikiran atau stres, serta beristirahatlah yang cukup agar kondisi ibu dan kandungan tetap terjaga.
7. Kondisi yang Mengharuskan Ibu Hamil Batal Puasa
Bila ibu hamil mengalami kondisi berikut selama berpuasa, sebaiknya segera batalkan puasa dan hubungi dokter:
- Muntah-muntah lebih dari tiga kali, karena dikhawatirkan ibu akan mengalami dehidrasi.
- Diare yang diikuti oleh rasa mulas dan melilit.
- Kepala pusing dan tubuh terasa sangat lemas.
- Pingsan.
- Air kencing berwarna keruh dan berbau tajam.
- Mimisan.
Bila saat berpuasa, ibu hamil mengalami keluhan tertentu, jangan ragu untuk bertanya pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Lewat Chat dan Voice/Video Call, Ibu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan