Ini 7 Alasan Wanita Lebih Rentan Mengidap Infeksi Seksual
Halodoc, Jakarta – Infeksi seksual sebenarnya bisa menyerang siapa saja baik itu pria maupun wanita, apalagi pada orang yang aktif berhubungan intim. Meskipun ada beberapa jenis infeksi seksual yang bisa diatasi dengan obat-obatan, tapi bukan berarti infeksi ini tidak boleh diremehkan.
Pasalnya, bila tidak segera diobati, infeksi seksual bisa menyebabkan komplikasi yang serius. Karena itu, kamu dianjurkan untuk mewaspadai infeksi seksual. Dibandingkan para pria, wanita cenderung lebih rentan terkena infeksi seksual. Nah, kira-kira apa ya yang menjadi alasan di balik hal ini. Simak penjelasannya lebih lanjut di sini.
1. Kondisi Anatomi Miss V
Secara anatomi, bentuk organ vital pria dan wanita berbeda. Alat kelamin pria tidak terbuka terlalu lebar seperti alat kelamin wanita. Wanita memiliki area vulva yang terdiri dari labia dan klitoris yang terbuka lebar, sehingga membuat infeksi dapat masuk dengan mudahnya.
Dibandingkan pria, kondisi organ seksual wanita juga lebih lembab. Hal ini sebenarnya bermanfaat karena membuat bakteri baik bisa berkembang biak dengan subur di dalam Miss V. Namun, kemungkinan bakteri penyebab infeksi tumbuh subur juga sangat besar.
2. Salah Mendeteksi Penyakit
Gejala infeksi seksual yang dialami wanita umumnya berupa rasa nyeri, perih, dan panas yang menyebar di area pelvis. Beberapa infeksi juga menyebabkan cairan keluar secara tidak normal dengan aroma yang tidak sedap. Nah, gejala-gejala tersebut sering membuat wanita bingung dalam mendeteksi penyakit yang sedang dialaminya.
Akibatnya, wanita cenderung mengatasinya dengan mengonsumsi obat-obatan yang kurang tepat. Bila sudah begini, infeksi seksual bisa semakin bertambah parah.
3. Beberapa Penyakit Malah Tidak Menimbulkan Gejala pada Wanita
Gejala infeksi seksual biasanya masih terlihat jelas pada pria, yaitu berupa peradangan dan keluarnya cairan seperti nanah. Namun, pada wanita, ada beberapa penyakit yang tidak mengeluarkan gejala pada awalnya, hingga kondisinya sudah parah baru menimbulkan gejala.
Beberapa penyakit yang tidak mengeluarkan gejala atau hanya sedikit gejala adalah klamidia dan gonore. Kedua penyakit ini bisa menyebabkan dampak yang mengganggu dan menyerang organ di dalam area pelvis bila sudah parah.
4. Infeksi Lebih Mudah Terjadi pada Miss V
Dibandingkan Mr.P, Miss V memiliki kondisi dan bentuk kulit serta kelenjar yang sangat sensitif. Itulah mengapa wanita mudah sekali mengalami infeksi bila sampai ada masalah pada kelembaban, pH, ataupun luka.
Infeksi ini mungkin bisa sembuh dengan segera, tapi wanita berisiko tinggi mengalaminya berulang-ulang setiap bulannya.
5. Wanita Mengalami Menstruasi
Seorang wanita yang sudah dewasa akan mengalami menstruasi setiap bulannya. Darah yang keluar saat menstruasi sangat kotor dan mudah ditumbuhi bakteri. Bila wanita tidak bisa menjaga kebersihan organ intim saat menstruasi, risiko terkena infeksi akan semakin tinggi. Infeksi, seperti bacterial vaginosis sampai keputihan patogen bisa saja timbul akibat hal ini.
Baca juga: 6 Tips Menjaga Kebersihan Miss V Saat Menstruasi
6. Menjaga Kebersihan Organ Intim Wanita Lebih Rumit
Dibandingkan pria, menjaga kebersihan Miss V lebih sulit dan merepotkan. Ada banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari membersihkan Miss V dari arah yang benar, tidak boleh menggunakan sabun yang mengandung pewangi, sampai larangan untuk memasukkan cairan pembersih atau douching ke Miss V.
Baca juga: Bolehkah Membersihkan Miss V dengan Sabun Pembersih Kewanitaan?
7. Rentan Terkena Komplikasi
Dengan bentuk anatomi yang terbuka dan kondisinya yang selalu lembap, risiko wanita mengalami komplikasi akibat infeksi seksual cukup tinggi. Beberapa infeksi memang bisa diatasi, tapi efeknya masih akan dialami wanita sampai akhirnya bisa benar-benar sembuh.
Baca juga: Alasan Wanita Lebih Rentan Terserang Trikomoniasis Dibandingkan Pria
Nah, itulah 7 alasan mengapa wanita lebih rentan mengidap infeksi seksual. Biar enggak salah melakukan pengobatan, bila kamu mengalami keluhan di sekitar organ intim kamu, segera bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Enggak perlu malu, kamu bisa menghubungi dokter melalui fitur Talk to A Doctor dan berbicara melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.Source:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan