6 Pilihan Penanganan untuk Mengatasi Infeksi Usus pada Anak
“Infeksi usus dapat terjadi karena paparan mikroorganisme jahat yang masuk ke makanan anak. Karena termasuk dalam kondisi yang serius, ibu harus mengetahui cara penanganan untuk mengatasinya. ”
Halodoc, Jakarta – Kondisi infeksi usus atau gastroenteritis terjadi karena peradangan pada usus. Hal ini umum terjadi pada anak-anak, bahkan anak bisa mengalami lebih dari satu kali dalam setahun. Tingkat keparahannya pun cukup beranekaragam. Ada yang mengalami gejala sakit perut ringan selama 1-2 hari, diare, atau muntah selama beberapa hari atau lebih.
Banyak virus, bakteri dan mikroba lain yang dapat menyebabkan gastroenteritis. Mikroorganisme jahat yang dapat ditemukan di air, tanah, bahkan pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat menyebabkan infeksi usus pada anak. Karena tergolong serius, ibu harus mengetahui cara penanganan untuk mengatasinyal.
Cara Mengatasi Infeksi Usus pada Anak
Gejala infeksi usus pada anak biasanya hanya akan menetap beberapa hari atau lebih karena sistem imun bisa membersihkan infeksi dengan sendirinya. Oleh karena itu, anak-anak biasanya dapat dirawat secara mandiri di rumah. Namun, perawatan di rumah sakit diperlukan jika gejalanya makin parah atau jika komplikasi terjadi.
Biasanya pengobatan yang dapat dilakukan untuk gastroenteritis adalah istirahat dan minum cukup cairan. Setelah seorang anak mengidap gastroenteritis, orang tua harus memantau status hidrasi anak mereka.
Selain itu, berikut beberapa pilihan penanganan lain untuk infeksi usus pada anak:
- Obat antiinflamasi.
- Obat-obatan untuk menekan kerja sistem imun.
- Antibiotik.
- Obat anti diare dan anti nyeri.
- Pemberian nutrisi dan suplemen.
- Operasi.
Pencegahan Infeksi Usus pada Anak
Gastroenteritis dapat dengan mudah ditularkan dari orang ke orang. Karena itu, ibu dan anak perlu mengambil tindakan untuk mengurangi penularan virus penyebab infeksi. Rotavirus adalah virus paling umum yang menyebabkan infeksi usus. Oleh karena itu, ibu bisa memberikan vaksin untuk mencegah rotavirus.
Selain itu, anak juga harus diajari untuk mencuci tangan dan menghindari makanan yang telah terkontaminasi. Untuk mencegah infeksi usus pada bayi, menyusui adalah cara yang sederhana dan efektif untuk membantu mencegah gastroenteritis.
Bayi yang diberi ASI memiliki tingkat gastroenteritis yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Orang tua juga dapat membantu mencegah dehidrasi dengan mendorong anak untuk minum cairan meskipun hanya dalam jumlah kecil tetapi sering.
Sebagian besar anak yang mengidap gastroenteritis memiliki gejala ringan yang akan membaik dalam beberapa hari. Hal yang penting adalah memastikan mereka memiliki asupan cairan yang cukup.
Dalam banyak kasus, ibu tidak perlu pergi ke dokter. Namun, ibu harus membawa anak ke rumah sakit segera jika anak mengalami beberapa situasi seperti:
- Anak berusia di bawah 6 bulan.
- Anak memiliki kondisi medis yang mendasarinya (misalnya, masalah jantung atau ginjal, diabetes, riwayat kelahiran prematur).
- Suhu makin tinggi (demam).
- Anak mulai mengalami gejala dehidrasi.
- Anak tampak mengantuk atau bingung.
- Sering muntah dan tidak mampu menahan cairan.
- Ada darah di diare atau muntah mereka.
- Mengalami sakit perut yang parah.
- Terkena infeksi virus yang tidak diketahui.
- Mengalami gejala yang parah, atau jika ibu merasa kondisinya semakin parah.
- Gejala anak tidak mereda (misalnya, muntah selama lebih dari 1-2 hari, atau diare yang tidak mulai mereda setelah 3-4 hari).
Itulah pembahasan seputar penanganan dan pencegahan infeksi usus pada anak. Apabila Si Kecil perlu pemeriksaan medis lebih lanjut, cobalah berkonsultasi ke dokter. Ibu bisa mengunjungi rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi, yuk segera download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
MSD Manuals. Diakses pada 2022. Gastroenteritis in Children.
Child. Diakses pada 2022. Child Gastroenteritis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan