6 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Hepatitis B
Halodoc, Jakarta – Hidup dengan penyakit hepatitis B kronis dapat menjadi tantangan. Ada beberapa perubahan yang harus dilakukan meliputi, pemeriksaan rutin ke dokter, konsumsi obat tertentu, termasuk juga pola makan yang khusus.
Memiliki diet yang seimbang sangat penting bagi semua orang, tetapi terutama bagi orang-orang dengan penyakit hepatitis B. Mengonsumsi makanan bergizi dapat membantu hati bekerja dengan baik. Lantas, makanan apa saja yang menjadi pantangan bagi pengidap hepatitis B? Baca selengkapnya di sini.
Pantangan Untuk Hepatitis B
Diet memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan hati. Membawa kelebihan lemak perut dapat meningkatkan risiko hati yang tidak sehat serta kondisi serius jangka panjang lainnya seperti penyakit jantung dan diabetes.
Hati berlemak dan diabetes juga dapat meningkatkan kerusakan hati dan mengurangi keberhasilan pengobatan pada orang dengan hepatitis B. Perlu diingat bahwa makanan yang tidak sehat dapat berkontribusi terhadap kerusakan hati.
Jika kamu terlalu banyak makan makanan berlemak, bergula tinggi, dan kalori, kamu akan menambah berat badan dan lemak akan mulai menumpuk di hati. Hati berlemak dapat berkontribusi untuk mengembangkan sirosis, atau jaringan parut, hati.
Baca juga: Inilah yang Dimaksud dengan Hepatitis B
Lemak di hati juga dapat mengganggu efektivitas obat untuk kesembuhan hepatitis B. Ada beberapa pantangan makanan bagi pengidap hepatitis B yang perlu kamu ketahui yaitu:
- Lemak jenuh ditemukan dalam mentega, krim asam, dan makanan olahan susu berlemak tinggi lainnya, potongan daging berlemak, dan makanan yang digoreng.
- Makanan manis yang dikemas seperti kue, soda, dan makanan panggang.
- Makanan dengan garam.
- Alkohol.
- Kerang mentah atau kurang matang, yang disinyalir dapat menampung virus dan bakteri.
- Makanan olahan yang mengandung zat kimia tambahan dan kadar garam yang tinggi.
Karena hati sedang berjuang melawan virus hepatitis, lakukan tindakan pencegahan khusus untuk melindungi terhadap penyakit apa pun yang akan meningkatkan kemungkinan kerusakan hati.
Baca juga: Ketahui Faktor yang Tingkatkan Risiko Terkena Hepatitis B
Cuci semua daging, buah-buahan, dan sayuran untuk menghilangkan residu yang berpotensi berbahaya, dan cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah menangani makanan untuk mencegah kontaminasi tambahan.
Pengidap hepatitis B baiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai butuh atau tidaknya mengonsumsi multivitamin. Kalau kamu mengidap hepatitis B dan butuh saran medis, cari tahu langsung solusinya ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu di mana saja dan kapan saja. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Perlu diketahui kalau vitamin B dapat membantu proses penyembuhan. Namun, kamu juga perlu memastikan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak vitamin dan mineral tertentu melalui penggunaan suplemen. Ini dikarenakan beberapa vitamin dapat menyebabkan kerusakan hati. Berhati-hatilah terhadap:
- Zat besi.
- Vitamin A.
- Vitamin B3 (niasin).
- Vitamin C.
- Vitamin D.
Karena hepatitis B adalah penyakit hati, sangat penting untuk merawat organ ini. Kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kerusakan yang mungkin disebabkan oleh virus pada hati. Ini semua tentang bagaimana kamu menjaga kesehatan tubuh tidak hanya melalui nutrisi, tetapi juga kebugaran fisik. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko kerusakan hati, jadi mempertahankan berat badan normal adalah salah satu cara terbaik membantu kesehatan hati.
Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2019. Tips to Avoid Liver Damage from Hepatitis.
Hepmag. Diakses pada 2019. Nutrition and Exercise and Hepatitis B.
Hepatitis B Positive Trust. Diakses pada 2019. Diet for Liver.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan