6 Kebiasaan yang Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Terkena Osteofit

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Februari 2019
6 Kebiasaan yang Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Terkena Osteofit 6 Kebiasaan yang Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Terkena Osteofit

Halodoc, Jakarta - Osteofit atau disebut bone spur adalah kondisi munculnya benjolan tulang yang tumbuh di sekitar sendi atau pada tulang. Biasanya, osteofit muncul di samping sendi yang mengalami osteoartritis atau gangguan nyeri dan kaku pada sendi. Benjolan ini bisa tumbuh pada tulang mana pun, tetapi area yang lebih sering ditemukan terdapat osteofit antara lain tulang belakang, leher, bahu, lutut, punggung bawah, jari tangan atau jempol kaki, serta kaki atau tumit.

Osteofit muncul sebagai bentuk dari respon tubuh dalam menghadapi gangguan yang muncul di sekitar sendi. Jika seseorang mengalami osteoarthritis, maka ia akan mengalami osteofit, yaitu kondisi ketika tulang rawan di sekitar sendi secara perlahan terkikis.

Tulang rawan adalah jaringan elastis yang melapisi tulang dan memungkinkan sendi untuk bisa bergerak dengan mudah. Saat tulang rawan terkikis, maka endapan kalsium yang merupakan materi pembentuk tulang akan terbentuk secara bertahap sebagai respon tubuh terhadap tulang rawan yang rusak.

Baca Juga: Lutut Sering Sakit, Hati-Hati Osteoarthritis

Penyebab dari osteofit dipastikan sama dengan osteoarthritis. Nah, beberapa kebiasaan berikut ini diduga menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini:

  • Makan banyak tanpa diiringi olahraga. Jika kamu kerap kali melakukan kebiasaan makan makanan tidak sehat, berlemak, dan tidak diimbangi olahraga maka dapat mengakibatkan obesitas. Kondisi kegemukan dapat menyebabkan osteofit. Berat badan yang berlebih membuat sendi mendapatkan beban lebih dari kemampuannya sehingga tulang rawan pada area sendi akan terkikis.

  • Aktivitas berulang. Aktivitas yang berulang-ulang memberi beban berlebihan pada salah satu sendi, sehingga tulang rawan dapat terkikis dan muncul gangguan ini.

  • Olahraga berat. Sama halnya dengan aktivitas berulang, olahraga dengan intensitas tinggi juga meningkatkan beban pada sendi. Selain itu, intensitas tinggi dapat menyebabkan iritasi dan luka pada tulang.

  • Berdiri atau duduk dengan posisi asal-asalan. Kebiasaan ini dilakukan oleh pekerja kantoran yang kerap kali dipaksa duduk dengan posisi yang sama selama berjam-jam. Cara untuk menghindari osteofit adalah duduk atau berdiri dengan postur tubuh yang benar. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kekuatan punggung dan menjaga agar tulang belakang tetap lurus.

  • Kurang konsumsi makanan dan minuman yang tidak mengandung kalsium atau vitamin D. Akibat kekurangan dua nutrisi penting ini, maka kesehatan tulang bisa terganggu sehingga beban tulang menjadi semakin berat. Pastikan untuk memasukan dua nutrisi penting ini ke dalam makanan harianmu.

  • Kurang minum air putih. Minum banyak air putih adalah salah satu cara untuk menjaga cakram tulang belakang dan persendian tetap sehat.

Pengobatan Osteofit

Terdapat beberapa metode pengobatan yang bisa digunakan untuk menangani osteofit, caranya antara lain:

  • Fisioterapi. Latihan fisik bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dan pergerakan bagian tubuh di sekitar sendi. Terapi ini meliputi latihan peregangan otot, pemijatan, dan penggunaan kompres es untuk meredakan pembengkakan.

  • Obat. Pengidap penyakit ini dapat diberikan beberapa jenis obat seperti parasetamol, ibuprofen, naproxen untuk meredakan peradangan. Suntikan kortikosteroid bisa digunakan untuk disuntikkan langsung ke dalam sendi yang bermasalah.

  • Operasi. Jika osteofit sudah menekan saraf dan menyebabkan nyeri hebat, maka dokter menyarankan untuk melakukan operasi. Langkah pengobatan ini digunakan untuk mengobati osteofit yang berdampak pada pinggang, lutut, atau persendian di bagian bawah ibu jari.

Baca Juga: Sudah Tahu Ini? 10 Makanan Sumber Kalsium Selain Susu

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang osteofit? Kamu bisa menghubungi dokter terpercaya melalui aplikasi Halodoc. Dengan menggunakan aplikasi ini, kamu dapat menanyakan masalah kesehatan melalui Chat atau Voice/Video Call. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!