6 Faktor Pemicu Penyakit Radang Panggul yang Harus Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Namanya mungkin tidak sepopuler kanker payudara atau kanker serviks, tetapi penyakit yang rentan menyerang kaum hawa ini tidak bisa disepelekan, lho. Ya, radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) merupakan infeksi yang menyerang organ reproduksi wanita seperti uterus, serviks, ovarium, dan tuba fallopi. Umumnya, penyakit ini terjadi karena adanya bakteri yang ditularkan melalui hubungan intim, dan dapat menyebar dengan cepat ketika sedang menstruasi.
Jenis bakteri yang biasa memicu kondisi ini adalah chlamydia. Pada beberapa kasus, radang panggul kerap tidak memunculkan gejala yang berarti. Namun, sebagian besar menunjukkan gejala-gejala seperti berikut:
-
Demam.
-
Sakit pada panggul, bagian abdominal, atau pinggang.
-
Keluarnya cairan pada vagina secara tidak normal.
-
Pendarahan setelah hubungan seksual.
-
Merasa kedinginan, kelelahan.
-
Sering buang air kecil dan terasa nyeri setelah buang air kecil.
-
Perdarahan secara tidak normal atau mudah terluka.
-
Kehilangan nafsu makan.
-
Mual atau muntah-muntah.
-
Menstruasi yang tidak teratur.
Faktor yang Dapat Menjadi Pemicu
Seperti telah disebutkan tadi, bahwa pelvic inflammatory disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Infeksi tersebut dapat dipicu oleh beberapa faktor berikut:
-
Berhubungan intim ketika masih terlalu muda (di bawah usia 25 tahun).
-
Berhubungan seksual dengan seseorang yang terkena gonore, chlamydia, atau penyakit menular seksual lainnya.
-
Hubungan intim yang dilakukan secara tidak aman, dengan beberapa orang berbeda misalnya.
-
Memiliki riwayat penyakit menular seksual di masa lampau.
-
Menggunakan intrauterine device (IUD), atau alat kontrasepsi yang ditanam dalam rahim.
-
Rutin melakukan douching (cuci Miss V).
Penanganan Medis yang Dapat Dilakukan
Seperti penyakit lainnya, deteksi dan penanganan medis dini sangatlah perlu dilakukan untuk pengidap radang panggul. Sebab, jika tidak segera ditangani, infeksi dapat menyebar ke seluruh organ reproduksi atau organ lainnya. Ketika didiagnosis terserang radang panggul, dokter mungkin akan memberi resep kombinasi dari antibiotik yang diberikan melalui suntikan atau mulut. Ya, antibiotik diberikan karena radang panggul merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Namun, pada kasus infeksi yang lebih parah, dokter biasanya akan menyarankan untuk rawat inap dan antibiotik akan diberikan melalui cairan infus. Sementara itu, untuk infeksi atau nanah pada sekitar tuba fallopi atau ovarium yang kondisinya tak kunjung membaik dengan pemberian antibiotik, penanganan medis lanjutan yang disarankan adalah operasi untuk mengeluarkan nanah. Selain pada pengidap radang panggul, deteksi dan pengobatan juga disarankan untuk pasangan pengidap, karena dikhawatirkan terjadi penularan.
Itulah sedikit penjelasan tentang pelvic inflammatory disease , faktor pemicu, serta penanganan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan