Ini Bahaya Banyak Konsumsi Makanan Pedas Bagi Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Juli 2023
Ini Bahaya Banyak Konsumsi Makanan Pedas Bagi TubuhIni Bahaya Banyak Konsumsi Makanan Pedas Bagi Tubuh

Halodoc, Jakarta – Makanan pedas kian digemari, bahkan kini sudah makin banyak tempat makan yang menawarkan menu makanan dengan tingkat kepedasan yang berbeda-beda. Namun, tahukah kamu kalau sebenarnya pedas bukanlah rasa? Pedas merupakan suatu sensasi yang muncul akibat zat kimia bernama capsaicin.

Kalau sensasi ini dikonsumsi secara pas, makanan pedas dapat memberikan manfaat untuk tubuh. Namun jika dikonsumsi terlalu banyak, makanan pedas justru bisa berbahaya untuk tubuh. Yuk, intip enam bahaya terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas yang perlu ketahui:


Nyeri Perut

Jika kamu memiliki maag, makan makanan pedas bisa memicu naiknya asam lambung. Ini karena mengonsumsi cabai terlalu banyak bisa membuat dinding lambut iritasi. Inilah yang memicu naiknya asam lambung secara cepat. Itulah alasan mengapa perut terasa nyeri setelah mencicipi makanan pedas.


Perut Mulas

Beberapa orang akan merasakan mulas setelah makan-makanan pedas. Hal ini karena makan makanan pedas dapat mempercepat gerakan di usus yang mempermudah terjadinya diare. Saat makanan pedas sampai di usus besar, efek iritasinya bisa langsung terasa. Kemudian, tubuh akan mengirim lebih banyak air ke usus, sehingga memudahkan feses keluar dari usus besar. 

Baca juga: Mendadak Sakit Perut Setelah Sahur, Ini Penyebabnya


Gastritis (Maag Akut)

Bahaya makan pedas terlalu banyak atau terlalu sering adalah dapat menyebabkan rapuhnya permukaan lambung, sehingga lambung menjadi mudah terluka. Karena itu, terlalu banyak makanan jenis ini bisa memicu terjadinya gastritis atau maag akut akibat terjadinya peradangan pada lapisan lambung. Gejala penyakit ini adalah mual, muntah, perut kembung, dan diare.


Refluks Asam

Untuk beberapa orang, bahaya makan pedas dapat memicu refluks asam yang merupakan kondisi adanya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan. Kondisi inilah yang menyebabkan rasa panas seperti terbakar pada saluran kerongkongan. Refluks asam ini bisa memicu sindrom Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), luka pada kerongkongan (esofagitis), juga atypical syndrome yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Baca juga: Ibu Risma Didiagnosis GERD, Apa Hubungannya dengan Asma dan Maag?


Insomnia

Saat kamu makan makanan pedas, suhu tubuh akan meningkat. Itulah mengapa tubuh kamu berkeringat setelah makan makanan pedas. Studi yang dipublikasikan dalam The International Journal of Psychology menyebutkan bahwa bahaya makan pedas bisa melukai perut dan mengaktifkan hormon kimia yang bisa membuat kamu terjaga di malam hari.


Mengurangi Sensitivitas Lidah

Terlalu banyak makan makanan pedas bisa mengurangi sensitivitas lidah dalam mengecap rasa, bahkan bisa membuat sensitivitas lidah berangsur hilang. Jika sensitivitas berkurang, lidah tidak lagi berfungsi optimal untuk menentukan porsi makanan pedas yang dapat ditolerir.


Jadi, Apakah Makan Pedas Berbahaya?

Sebenarnya makanan pedas dapat berbahaya bagi tubuh tergantung seberapa pedas makanan atau cabai yang kamu makan. Paprika paling pedas di dunia, yaitu Carolina Reaper dapat menyebabkan kerusakan yang serius dan cepat pada tubuh. Pada tahun 2018, seorang pria dari Amerika Serikat yang mengonsumsi Carolina Reaper dalam rangka uji nyali di sebuah kontes makan cabai, berakhir di ruang gawat darurat dengan sakit kepala hebat. Di sisi lain, seorang pria yang mengonsumsi ghost pepper, saus pedas yang lebih pedas dari Tabasco, berakhir dengan muntah hebat, bahkan sampai merusak kerongkongannya.

Selain level kepedasan, seberapa banyak kamu mengonsumsi cabai juga berpengaruh terhadap dampaknya bagi tubuh. Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan lebih dari 50 gram cabai per hari secara teratur memiliki risiko penurunan kognitif hampir dua kali lebih besar dibandingkan orang yang makan cabai kurang dari jumlah tersebut.

Baca juga: Hobi Makan Pedas Bisa Picu Kerusakan Otak?

Jadi, kesimpulannya, makan pedas boleh saja. Sebab, kandungan capsaicin dalam cabai pada dasarnya dapat memberi manfaat baik bagi tubuh. Namun sebaiknya, makanan pedas tidak dikonsumsi secara berlebihan. Jadi, jangan terlalu banyak mengonsumsi cabai yang terlalu pedas.

Nah, jika kamu punya keluhan kesehatan, kamu bisa bicara ke dokter melalui aplikasi Halodoc, lho. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call, dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga: Ini Manfaat Makanan Pedas dan Risiko Kesehatan yang Mengintai



Referensi:
NDTV Food. Diakses pada 2020. What Happens To Your Stomach When You Eat Over-Spicy Food.
Medical News Today. Diakses pada 2020. Is spicy food linked to dementia risk?
UChicagoMedicine. Diakses pada 2020. A hot topic: Are spicy foods healthy or dangerous?