5 Prosedur untuk Atasi Borderline Personality Disorder (BPD)
Halodoc, Jakarta – Masa remaja adalah masa di mana seseorang bisa mengalami perubahan emosi yang cukup drastis. Perubahan tersebut turut dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti lingkungan pergaulan dan tuntutan sosial. Itulah mengapa pada masa ini, seseorang rentan mengalami gangguan mental. Salah satu penyakit mental serius yang bisa terjadi di masa remaja adalah borderline personality disorder (BPD). BPD adalah gangguan kepribadian yang bisa dikenali dari gejala-gejalanya, seperti suasana hati yang sering berubah-ubah dan perilaku yang impulsif.
Orang yang mengidap BPD biasanya memiliki masalah dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama menjalani hubungan dengan orang lain. Hal ini karena mereka memiliki cara pikir, cara pandang, dan perasaan yang berbeda dibanding orang-orang pada umumnya. Meski demikian, ada beberapa prosedur yang bisa dilakukan untuk atasi gangguan kepribadian ini.
Baca juga: Suka Marah-Marah Tanpa Sebab, Waspada Gangguan BPD
Pengobatan borderline personality disorder bisa melibatkan seorang psikiater atau sekelompok ahli kesehatan mental. Kelompok ahli kesehatan mental tersebut terdiri dari pekerja sosial, perawatan kesehatan mental masyarakat, apoteker, konselor dan psikoterapis, psikolog dan psikiater, serta terapis okupasi. Untuk atasi gangguan kepribadian BPD, ahli kesehatan mental biasanya akan memberikan beberapa jenis terapi psikologis yang dikenal juga sebagai psikoterapi. Ada banyak jenis psikoterapi yang bisa dilakukan, tapi rata-rata semuanya bertujuan untuk membantu pengidap memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana ia berpikir dan rasakan.
Jenis psikoterapi yang dipilih akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan mental masing-masing pengidap. Perawatan untuk BPD bisa berlangsung selama setahun atau lebih yang tergantung pada kebutuhan pengidap dan bagaimana ia menjalani kehidupannya sehari-hari.
Berikut beberapa jenis psikoterapi yang efektif untuk mengatasi borderline personality disorder:
1. Dialectical Behaviour Therapy (DBT)
Terapi ini cocok bagi pengidap BPD yang rentan secara emosional alias mudah merasa stres atau pengidap yang merasa putus asa, karena emosinya sering diabaikan oleh orang-orang sekitar. Nah, dengan cara berdialog, terapi ini bertujuan agar pengidap dapat mengendalikan emosi, menerima tekanan, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. Terapi perilaku dialektik ini bisa dilakukan secara pribadi atau di dalam sebuah grup konsultasi bersama seorang terapis.
Baca juga: Stres Berlebihan Bisa Memicu Dispareunia
2. Mentalization-Based Therapy (MBT)
Jenis psikoterapi lainnya yang bisa digunakan untuk atasi gangguan kepribadian BPD adalah terapi berbasis mentalisasi. Terapi ini didasari pada konsep bahwa orang yang mengidap BPD memiliki kapasitas mental yang buruk. Mentalisasi penting untuk memeriksa pikiran dan keyakinan diri sendiri dan menilainya apakah itu berguna, realistis, dan sesuai kenyataan. Selain itu, mentalisasi juga berguna untuk memberikan pemahaman bahwa orang lain juga memiliki pikiran, emosi, dan kepercayaan mereka sendiri, sehingga interpretasi kamu terhadap keadaan mental orang lain mungkin tidak selalu benar.
Melalui prosedur MBT ini, pengidap diharapkan dapat mengenali perasaan dan pikirannya sendiri dan tidak memaksakan pikirannya kepada orang lain. Terapi ini dilakukan dalam kurun waktu yang lumayan lama, yaitu sekitar 18 bulan. Untuk perawatan awal, pengidap perlu menginap di rumah sakit untuk menjalani sesi individu setiap hari. Setelah beberapa lama, pengidap bisa melanjutkan terapi dengan rawat jalan.
3. Schema-Focused Therapy
Terapi ini bertujuan agar pengidap BPD dapat mengenali kebutuhan yang tidak terpenuhi di periode awal kehidupan yang memicunya untuk berperilaku negatif. Terapi akan memfokuskan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dengan cara yang lebih sehat agar dapat terbentuk pola perilaku hidup yang positif pada pengidap. Sama seperti terapi DBT, terapi ini bisa dilakukan secara pribadi atau di dalam grup konsultasi.
4. General Psychiatric Management
Terapi ini membantu pengidap untuk memahami masalah emosi yang terjadi dengan mempertimbangkan perasaan interpersonal. Terapi ini dapat disertai dengan pemberian obat, terapi kelompok, penyuluhan keluarga, atau bahkan perorangan.
5. Pelatihan Sistem untuk Prediktabilitas Emosional dan Pemecahan Masalah (STEPPS)
Terapi ini merupakan terapi kelompok yang melibatkan anggota keluarga, teman, pasangan, ataupun pengasuh untuk menemani pengidap menjalani terapi yang berlangsung selama 20 menit ini. Terapi ini biasanya digunakan sebagai terapi tambahan bersama psikoterapi lainnya.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Pengidap Borderline Personality Disorder
Itulah 5 prosedur psikoterapi yang bisa dilakukan untuk atasi borderline personality disorder atau BPD. Ingat, pastikan psikoterapi tersebut dilakukan oleh tenaga profesional yang sudah terlatih, seperti psikiater, psikolog, ataupun tenaga ahli kesehatan mental lainnya. Jangan ragu untuk menanyakan tentang pengalaman mereka. Kamu juga bisa membicarakan soal masalah mental yang kamu rasakan dengan psikolog terpercaya yang ada di aplikasi Halodoc, lho. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan