5 Posisi Seks yang Berbahaya untuk Ibu Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Agustus 2018
5 Posisi Seks yang Berbahaya untuk Ibu Hamil5 Posisi Seks yang Berbahaya untuk Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta – Ingin berhubungan intim saat hamil? Boleh-boleh saja kok. Namun demikian, ibu hamil dan suami tidak bisa sebebas dulu berhubungan intim karena kini ada janin di dalam perut yang perlu dijaga kondisinya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan bila ingin berhubungan intim saat hamil adalah mencari posisi seks yang tepat. Apalagi seiring bertambahnya usia kehamilan, perut ibu akan semakin membesar sehingga ada beberapa posisi seks yang tidak dianjurkan. Berikut adalah posisi-posisi seks yang perlu dihindari sesuai dengan usia kehamilan.

Trimester Pertama

Pada trimester pertama, tidak ada larangan untuk posisi seks tertentu. Namun, ibu hamil tetap perlu berhati-hati bila ada rasa tidak nyaman atau sakit saat berhubungan seks. Dalam beberapa kondisi tertentu, dokter juga mungkin menyarankan untuk tidak berhubungan intim dulu sementara sampai kondisi tubuh ibu fit kembali.

Yang hanya perlu ibu perhatikan bila ingin berhubungan intim saat hamil muda adalah hindari melakukan seks yang kasar dan kuat selama seks anal karena dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, saat melakukan seks oral, hindari meniupkan udara ke dalam Miss V karena dapat berakibat fatal bagi ibu dan bayi. Jangan lupa juga untuk membersihkan Miss V setelah berhubungan intim.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Muda Melakukan Hubungan Intim Setiap Hari?

Trimester Kedua

Selama trimester kedua, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari posisi seks di mana ibu harus berbaring telentang, contohnya seperti posisi misionaris. Posisi ini dapat menyebabkan penekanan pada pembuluh darah di daerah perut dan dikhawatirkan dapat menghambat aliran darah ke jantung dan janin. Selain itu, posisi telentang juga dapat menyebabkan sesak.

Jadi bila ingin berhubungan intim di trimester kedua, posisi yang masih aman untuk dilakukan antara lain posisi miring (spoon position), posisi wanita di atas, dan posisi membelakangi atau penetrasi dari belakang.

Baca juga: Tips Berhubungan Intim Sesuai Trimester Kehamilan

Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga, perut ibu akan semakin membesar sehingga mengakibatkan keseimbangan tubuh ibu berkurang. Jadi, usahakanlah untuk melakukan posisi seks yang nyaman dan tidak terlalu menekan perut. Dokter menyarankan untuk tidak melakukan seks yang kuat 4 minggu sebelum hari persalinan, meskipun kondisi tubuh ibu dan janin baik-baik saja.

  1. Semua posisi hubungan intim yang mengharuskan ibu hamil berbaring telentang dilarang untuk dilakukan di trimester ini, termasuk posisi misionaris.
  2. Posisi seks woman on top juga tidak boleh dilakukan mulai sejak memasuki trimester ketiga. Hal ini karena posisi seks ini memungkinkan suami untuk melakukan penetrasi yang dalam yang tidak baik untuk kondisi janin di trimester terakhir.
  3. Turtle position juga harus dihindari di trimester ketiga. Hampir mirip seperti doggy style, turtle position mengharuskan ibu hamil untuk membuat posisi merangkak dengan wajah yang sampai menyentuh lantai. Posisi ini menyebabkan tekanan pada perut, akibatnya ibu hamil akan merasa tidak nyaman dan juga berisiko menyebabkan masalah pada janin.
  4. Posisi hubungan intim terakhir yang tidak boleh dilakukan di trimester ketiga adalah posisi anvil. Posisi ini memerlukan ibu hamil untuk berbaring telentang dan menekuk kaki ke arah dada yang sangat tidak mungkin dilakukan pada tahap kehamilan ini. Selain itu, posisi seks ini juga memungkinkan pria untuk melakukan penetrasi yang dalam sampai mengenai serviks yang sangat dapat membahayakan janin.

Baca juga: 5 Aturan Berhubungan Intim yang Aman Saat Hamil

Agar lebih aman, ibu hamil disarankan untuk membicarakan dulu kepada dokter kandungan bila ingin berhubungan intim saat hamil. Atau ibu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. untuk bertanya seputar keamanan berhubungan intim. Melalui Video/ Voice Call dan Chat, ibu bisa berdiskusi dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.