5 Penyebab Obstruksi Usus Terjadi pada Anak-Anak
Halodoc, Jakarta – Obstruksi usus merupakan kondisi yang terjadi karena adanya penyumbatan di dalam usus, baik usus halus maupun usus besar. Hal tersebut memicu terjadinya gangguan penyerapan makanan dan cairan di dalam saluran cerna. Kabar buruknya, kondisi ini cukup umum terjadi pada bayi dan anak-anak.
Gangguan yang satu ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele dan harus ditangani dengan tepat. Bila tidak ditangani segera, obstruksi usus bisa menyebabkan bagian usus mengalami sumbatan yang berujung pada komplikasi serius, bahkan kematian. Pasalnya, sumbatan yang terjadi pada usus bisa menyebabkan penumpukan makanan, cairan, asam lambung, serta gas.
Baca juga: Atresia Duodenum, Kelainan Usus yang Bisa Sembuh dengan Operasi
Tumpukan zat-zat tersebut bisa menyebabkan tekanan pada usus, dan saat tekanan semakin besar hal buruk bisa terjadi. Kondisi tersebut bisa menyebabkan usus mengalami robek dan mengeluarkan isinya ke rongga perut, termasuk mengeluarkan bakteri.
Pada bayi dan anak-anak, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya obstruksi usus.
1. Hernia
Obstruksi usus terjadi karena hernia yang mengakibatkan usus menonjol ke dinding perut. Hernia merupakan penyakit yang terjadi ketika organ dalam tubuh menekan atau mencuat melalui jaringan otot di sekitarnya. Sebenarnya, jaringan otot atau jaringan ikat tubuh cukup kuat untuk menahan organ tubuh, namun ada beberapa kondisi yang membuatnya menjadi lemah. Hal itu menyebabkan jaringan ikat tidak dapat menahan organ di dalam dan mengakibatkan hernia.
Baca juga: Cari Tahu 4 Gejala Hernia Berdasarkan Jenisnya
2. Intususepsi
Pada kondisi ini, sebagian usus mengalami kelainan, yaitu usus terlipat dan menyusup ke dalam bagian usus lainnya. Hal itu kemudian menyebabkan penyumbatan di dalam usus atau obstruksi usus. Intususepsi seringnya menyerang bagian yang menghubungkan usus halus dan usus besar.
Intususepsi adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan terhambatnya proses penyalutan makan, sirkulasi darah, dan cairan di dalam tubuh. Kondisi ini harus segera ditangani, untuk menghindari terjadinya kematian jaringan usus, robeknya dinding usus, hingga infeksi pada rongga perut.
3. Menelan Benda Asing
Balita dan anak-anak cenderung memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi dan cenderung memasukkan apa saja ke dalam mulut. Hal itu ternyata bisa sangat berbahaya dan menjadi salah satu pemicu terjadinya obstruksi usus. Pasalnya, benda asing yang masuk ke dalam perut bisa mengganggu sistem yang ada pada tubuh. Hal ini juga bisa memicu berbagai penyakit yang berkaitan dengan perut, seperti infeksi, hingga obstruksi usus.
4. Meconium Plug
Obstruksi usus pada bayi paling sering disebabkan oleh meconium plug. Kondisi ini terjadi karena feses pertama bayi setelah dilahirkan tidak keluar. Umumnya, feses tidak bisa keluar karena “kotoran” yang sudah dibentuk selama janin masih berada di dalam kandungan terlalu keras.
Baca juga: Jarang Makan Sayur Bisa Bikin Usus Besar Sakit, Hati-Hati Divertikulitis
5. Volvulus
Risiko obstruksi usus semakin meningkat pada bayi yang lahir dengan gangguan volvulus. Kondisi ini terjadi karena gagalnya perputaran dan fiksasi normal organ dalam, terutama usus tengah. Volvulus terjadi apabila usus tidak terfiksasi dengan benar pada dindingnya, dan malah menggantung dalam jaringan pengikatnya. Hal itu menyebabkan usus terpuntir dan menghentikan aliran darah ke bagian ini.
Cari tahu lebih lanjut seputar penyebab obstruksi usus pada anak dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan