5 Makanan yang Bisa Mencegah Pemfigoid Bulosa
Halodoc, Jakarta - Pemfigoid bulosa adalah kondisi kulit langka yang menyebabkan munculnya lepuh besar berisi cairan pada kulit. Pemfigoid bulosa berkembang pada area kulit yang lentur, seperti perut bagian bawah, paha atas, atau ketiak. Penyakit kulit ini lebih sering dialami oleh lansia ketimbang rentang usia dibawahnya.
Baca Juga: Benarkah Pemfigoid Bulosa Bisa Menular?
Pemfigoid bulosa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan tipis jaringan di bawah lapisan luar kulit. Penyebab respon imun abnormal ini tidak diketahui secara pasti, meskipun kadang-kadang dapat dipicu akibat konsumsi obat-obatan tertentu.
Pemfigoid bulosa sering hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan, tapi mungkin membutuhkan waktu hingga lima tahun untuk menyembuhkannya secara total. Perawatan biasanya membantu menyembuhkan lepuh dan mengurangi rasa gatal. Ini mungkin termasuk obat-obatan kortikosteroid, seperti prednison, dan obat-obatan lain yang menekan sistem kekebalan tubuh.
Selain penggunaan obat-obatan, pengidapnya juga perlu menerapkan pola makan sehat. Pasalnya, pola makan yang salah bisa membuat penyakit ini semakin memburuk. Berikut, beberapa contoh makanan yang efektif untuk meringankan gejala maupun mencegah munculnya penyakit ini :
1. Kalium
Kalium adalah nutrisi penting untuk menjaga tingkat cairan di dalam sel. Contoh makanan tinggi kalium adalah pisang, aprikot, prem, jeruk, tomat, dan kismis. Sayuran, seperti kentang, artichoke, dan bayam serta labu juga mengandung tinggi kalium. Selain sayur dan buah, kacang-kacangan, misalnya kacang tanah dan almond juga merupakan sumber kalium yang baik.
2. Protein
Protein adalah bahan pembangun otot. Protein bekerja memperbaiki dan membangun jaringan otot, termasuk kulit. Obat-obatan kortikosteroid ekstra dalam tubuh dapat memecah asam amino. Asam amino ini kemudian bekerja untuk membuat glukosa di hati.
Makanan tinggi protein dapat diperoleh melalui ikan, telur, daging, susu, keju, dan kacang panggang. Ikan tidak hanya sumber protein, tapi juga sumber asam lemak Omega-3. Asam lemak Omega-3 bisa membantu mengontrol kelebihan hormon dalam pertumbuhan lepuh. Selain itu, antioksidan juga berperan untuk mengusir bakteri dan mencegah perkembangannya pada kulit.
Baca Juga: Penyebab dari Pemfigoid Bulosa yang Perlu Diketahui
3. Vitamin D
Selain kalsium, pengidap pemfigoid bulosa juga perlu mengonsumsi vitamin D. Ini karena vitamin D membantu penyerapan kalsium. Vitamin D dapat ditemukan dalam ikan salmon, sarden, tuna, telur, tahu, tempe dan susu kedelai. Selain dari makanan, tubuh juga dapat membuat vitamin D sendiri ketika kulit terpapar sinar matahari.
Mendapatkan vitamin D dari matahari sangat membantu, tapi pengidap penyakit autoimun dianjurkan untuk tidak terpapar terlalu banyak sinar matahari. Ingat juga untuk memakai topi ketika pergi berjemur jika memiliki lesi.
5. Vitamin E
Vitamin E dibutuhkan untuk membantu metabolisme tubuh berjalan normal. Vitamin E juga membantu penyembuhan jaringan tubuh dan melindungi kulit. Mengonsumsi makanan dengan vitamin E dapat mengurangi pembentukan lesi pada kulit. Makanan yang mengandung sumber vitamin E yang baik, yakni, minyak nabati, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.
Selain konsumsi makanan diatas, jaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak air. Jangan lupa untuk mengoleskan lotion agar kulit tetap lembap. Jika lepuh muncul pada mulut, sebaiknya hindari makanan keras dan renyah, seperti keripik, buah-buahan, dan sayuran mentah, karena jenis makanan ini dapat memperburuk gejala.
Lansia yang mengidap pemfigoid bulosa mungkin akan sulit untuk menyembuhkannya. Sebab, seiring bertambahnya usia, kulit memperbaiki dirinya lebih lambat.
Baca Juga: Kulit Rapuh dan Mudah Melepuh Bisa Sebabkan 7 Komplikasi Ini
Kalau kamu masih belum jelas seputar nutrisi bagi pengidap pemfigoid bulosa, diskusi saja dengan ahli gizi Halodoc. Pakai fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan