5 Alasan Kesehatan yang Mengakibatkan Amputasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 September 2022
5 Alasan Kesehatan yang Mengakibatkan Amputasi5 Alasan Kesehatan yang Mengakibatkan Amputasi

"Amputasiadalah hilang atau putusnya bagian tubuh, seperti jari, lengan, atau kaki. Ini merupakan bagian dari operasi pemotongan bagian tubuh guna mengatasi suatu kondisi atau penyakit."

Halodoc, Jakarta - Amputasi adalah kondisi hilangnya bagian tubuh, seperti jari, lengan atau tungkai, akibat cedera atau terencana melalui prosedur operasi, misalnya untuk mencegah penyebaran infeksi. Pada beberapa kasus, bagian tubuh yang terputus seluruhnya, misalnya jari yang putus akibat cedera, dapat disambungkan kembali, dengan catatan bagian yang terputus tersebut mendapatkan perawatan yang tepat.

Selain itu, pada kondisi terputus sebagian atau masih terdapat beberapa jaringan lunak yang tersambung, prosedur menyambungkan kembali juga masih memungkinkan untuk dilakukan. Namun, hal ini tergantung pada tingkat keparahan luka yang dialami.

Pembahasan kali ini akan menitikberatkan pada amputasi yang terjadi secara terencana, atau melalui prosedur operasi. Amputasi jenis ini biasanya dilakukan lantaran ada suatu kondisi medis mendesak, yang mengharuskan salah satu bagian tubuh seseorang diamputasi, dan jika tidak dilakukan akan membahayakan kelangsungan hidup orang tersebut. Berikut beberapa alasan kesehatan yang mengakibatkan amputasi.

1. Frostbite

Frostbite merupakan kondisi yang cukup sering dialami para pendaki gunung di puncak-puncak tertinggi di dunia, terutama saat terjebak badai yang ekstrem. Ketika mengalami kondisi ini, suhu dingin membuat bagian ekstremitas tubuh atau bagian yang paling jauh dari jantung mengalami frostbite atau membeku kemudian mati karena rusak. Dalam banyak kasus, jaringan yang mati akhirnya harus diamputasi.

2. Gangrene Diabetes

Diabetes atau penyakit gula merupakan salah satu penyakit yang cukup menjadi momok, karena dapat mengakibatkan berbagai komplikasi. Salah satunya adalah kerusakan saraf, khususnya di bagian ekstremitas tubuh, seperti telapak kaki. Akibatnya, kaki menjadi mati rasa, sering tidak menyadari bila terjadi luka. Ditambah lagi, gula darah yang tinggi juga menyebabkan luka menjadi susah sembuh. Tanpa perawatan yang baik, kondisi ini sering berujung pada amputasi.

3. Infeksi Luka Infus

Risiko infeksi pada luka bekas infus sebenarnya jarang terjadi, tetapi perlu untuk diwaspadai. Kondisi ini bermula dari pembengkakan di sekitar luka bekas infus. Kemudian, infeksi tersebut menyebabkan kulit membiru dan lama-kelamaan menjadi hitam. Bila tidak tertangani, kondisi infeksi ini bisa berkembang menjadi gangrene atau kematian jaringan yang mengharuskan pasien untuk menjalani amputasi.

4. Lepra atau Kusta

Sama seperti pada diabetes, kusta atau lepra juga membuat pengidapnya mengalami mati rasa di bagian tertentu yang rentan mengalami luka. Di kaki dan tangan misalnya, sering tidak terasa saat menginjak paku atau tersulut api rokok. Luka yang tidak disadari itu mudah sekali mengalami infeksi, yang lama kelamaan bisa menjadi gangrene dan harus diamputasi. Tidak heran jika pengidap kusta identik dengan cacat pada bagian kaki dan tangannya.

5. Kanker Tulang

Kanker tulang atau osteosarkoma sering ditemukan pada orang yang berusia menjelang remaja, terutama antara 15-19 tahun. Remaja laki-laki lebih rentan mengalaminya dibanding perempuan. Tulang yang terkena kanker ini menjadi rapuh dan rentan patah, dan pada beberapa kasus dapat juga memicu nyeri seperti pada rematik. Hingga saat ini, belum ada prosedur medis lain selain amputasi yang dapat dilakukan, untuk mencegah kanker tulang menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Itulah sedikit penjelasan tentang alasan-alasan kesehatan yang mengharuskan seseorang melakukan amputasi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk tanya dokter lewat aplikasi Halodoc.

Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!


Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Amputation.
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Amputation.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Amputation.