4 Tips Ajarkan Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Halodoc, Jakarta – Melihat buah hati tumbuh dan bersosialisasi dengan baik tentu menjadi hal yang melegakan bagi para orang tua. Namun tentu saja, kemampuan beradaptasi setiap anak berbeda-beda. Para orang tua tidak bisa “memaksa” apalagi sampai membanding-bandingkan kemampuan satu anak dengan yang lainnya.
Daripada begitu, ada baiknya orang tua untuk lebih aktif jika ternyata Si Kecil termasuk pemalu atau kurang bisa beradaptasi. Cek tips mengajarkan anak untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan baru di bawah ini!
- Tingkatkan Kepercayaan Diri
Poin utama yang perlu ditanamkan orang tua adalah rasa percaya diri pada anak. Sebab percaya diri merupakan kunci utama bagi anak untuk mulai terjun ke dalam lingkungan sosial. Selain itu, anak yang memiliki rasa percaya tinggi biasanya menjadi lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Ada beberapa cara yang bisa ibu terapkan untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak, mulai dari selalu mendengarkan ide yang ia sampaikan, hargai apa yang dia lakukan, dan sesekali bersikaplah seakan ibu tidak mengetahui apa yang akan ia sampaikan. Dalam mendengarkan cerita dari Si Kecil, orang tua sebaiknya bersikap antusias sehingga anak akan terdorong untuk semakin banyak bercerita. Kebiasaan-kebiasaan kecil ini nyatanya akan menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak.
- Sarankan Anak Masuk Kelompok
Cobalah untuk menyarankan anak untuk bergabung dengan kelompok atau klub tertentu di sekolah, seperti klub musik atau olahraga. Biarkan anak untuk ikut dalam kelompok yang sesuai dengan minatnya. Berkumpul dengan teman-teman yang memiliki minat sama akan membuat si kecil lebih “nyambung” dan merasa nyaman. Dengan demikian, masalah adaptasi tak akan lagi menghampiri.
- Ajarkan Soal Menghargai
Orangtua juga berperan untuk “membentuk” anak lebih menghargai orang lain. Hal itu juga menjadi satu hal penting untuk melancarkan proses adaptasi anak.
Mulailah dengan menerapkan rasa peduli dan mengajarkan anak menjadi lebih peka, terutama saat ia menjadi bagian dalam kelompok. Hal itu dapat menghindari anak melakukan “kesalahan” sehingga menyebabkan pertemanan Si Kecil “terancam”.
- Menerima Kegagalan
Meski harus melindungi, sesekali orang tua harus membiarkan anak merasa kegagalan dalam bersosialisasi. Misalnya, saat anak mengalami masalah dengan kelompoknya ibu jangan melulu membenarkan setiap tindakan anak. Jika memang dia yang melakukan kesalahan, maka orangtua perlu untuk mendorong anak meminta maaf kepada teman-temannya. Hal itu tentu akan menjadi pelajaran tersendiri bagi anak sehingga kedepannya ia akan menjadi orang yang lebih perhatian dan bisa memahami perasaan orang lain. Bukan tidak mungkin, kebiasaan-kebiasaan ini pun akan membuat sang buah hati tumbuh menjadi anak yang disukai oleh orang-orang di sekitarnya.
Selain pandai bergaul, bekal lain yang dibutuhkan anak adalah kesehatan tubuh untuk menjalani hari-hari. Jaga selalu kesehatan anak dengan memberi makanan sehat dan ajak ia untuk rutin berolahraga. Menjaga kebugaran anak juga bisa dilakukan dengan memberi ia vitamin yang dibutuhkan selama pertumbuhan.
Lebih mudah membeli vitamin dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Pesanan akan diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan