4 Persiapan sebelum Lakukan EEG dan Brain Mapping
Halodoc, Jakarta – Electroencephalography (EEG) adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas listrik pada otak. Pemeriksaan EEG dibantu dengan cakram logam kecil yang dikenal dengan elektroda. Saat pemeriksaan elektroda dipasang pada bagian kulit kepala sehingga menunjukkan aktivitas sel-sel otak dan adanya garis gelombang. Tentu hasil gelombang dapat mendeteksi gangguan yang ada pada otak.
Baca juga: Apa Tujuan Dilakukan Pemeriksaan EEG dan Brain Mapping
EEG kuantitatif adalah analisis EEG yang dilakukan secara digital. Proses ini dikenal juga sebagai proses pemetaan otak atau brain mapping. EEG maupun brain mapping digunakan untuk mengevaluasi fungsi otak seseorang yang melakukan pemeriksaan.
Inilah yang Perlu Lakukan EEG dan Brain Mapping
Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi aktivitas listrik pada otak untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan yang berkaitan dengan gangguan pada otak. Ada beberapa kondisi yang membutuhkan pemeriksaan menggunakan EEG dan brain mapping, seperti pengidap epilepsi, seseorang yang alami cedera kepala, pengidap tumor otak, masalah ingatan, gangguan tidur, pengidap stroke, dan pengidap demensia.
Namun, saat seseorang mengalami kondisi koma, EEG dapat dilakukan untuk mengetahui aktivitas otak pasien yang alami koma. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan ketika pasien melakukan operasi pada bagian otak.
Tidak ada risiko apapun yang akan terjadi ketika seseorang lakukan pemeriksaan menggunakan prosedur EEG dan brain mapping. Pemeriksaan ini bahkan tidak menyebabkan rasa sakit.
Baca juga: Ketahui Penjelasan Tentang Electroencephalography (EEG)
Lakukan Persiapan Sebelum EEG dan Brain Mapping
Sebelum melakukan pemeriksaan melalui EEG dan brain mapping, lakukan persiapan yang perlu dilakukan agar hasil dari pemeriksaan menjadi lebih optimal, yaitu:
1. Kebersihan Kulit Kepala
Sebelum melakukan EEG dan brain mapping, jangan lupa untuk mencuci rambut agar kebersihan kulit kepala terjaga. Hindari penggunaan kondisioner, gel rambut, spray rambut atau produk rambut lainnya selain sampo. Pastikan kulit kepala benar-benar bersih agar elektroda dapat menempel dengan maksimal pada kulit kepala sehingga hasilnya menjadi lebih baik.
2. Hentikan Penggunaan Beberapa Jenis Obat
Sebelum lakukan pemeriksaan EEG tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter mengenai jenis-jenis obat yang sedang dikonsumsi. Tanyakan pada dokter apakah ada jenis obat yang perlu dihentikan untuk konsumsi sebelum melakukan pemeriksaan EEG dan brain mapping atau tidak.
3. Hindari Kafein
Hindari mengonsumsi minuman yang mengandung kafein minimal 8 jam sebelum melakukan pemeriksaan EEG dan brain mapping. Teh, kopi, soda dan cokelat sebaiknya dihindari karena beberapa makanan dan minuman ini mengandung kafein yang cukup tinggi. Kafein dapat memengaruhi hasil EEG dan brain mapping seseorang.
4. Jangan Terlalu Banyak Tidur
Terkadang dokter menyarankan kamu untuk tidur saat lakukan pemeriksaan EEG dan brain mapping. Hindari tidur terlalu lama sebelum melakukan pemeriksaan EEG dan brain mapping. Sebelum pemeriksaan, kamu akan dibuat merasa rileks dan santai sampai akhirnya pemeriksaan dapat dimulai.
Baca juga: 8 Penyakit yang Bisa Didiagnosis Lewat Pemeriksaan EEG
Umumnya, setelah pemeriksaan selesai dilakukan, elektroda dicabut perlahan dari kulit kepala dan kamu bisa melakukan aktivitas dengan normal. Namun, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, minta pendampingan pada keluarga atau kerabat setelah menjalani tes. Hindari juga melakukan aktivitas yang terlalu berat atau menyetir hingga kondisi benar-benar stabil.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. EEG
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. EEG
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan