4 Perawatan yang Dibutuhkan Setelah Hamil Anggur
Halodoc, Jakarta – Mengetahui dan mengalami kehamilan anggur bisa menjadi mimpi buruk bagi setiap wanita. Hamil anggur atau kehamilan anggur merupakan kondisi yang terjadi karena kegagalan dalam proses pembuahan. Pada kehamilan normal, sel telur yang dibuahi semestinya tumbuh menjadi janin. Namun pada kasus hamil anggur, sel telur justru tumbuh menjadi sel abnormal. Kemudian, sel-sel tersebut berkembang menjadi gelembung putih berisi cairan yang terlihat seperti anggur.
Pada awalnya, kehamilan akan tampak biasa saja dan seolah-olah normal. Tapi, seiring berjalannya waktu, mulai muncul gejala-gejala yang merupakan tanda ada sesuatu yang tidak beres dengan kehamilan, dalam hal ini wanita mungkin mengalami kehamilan anggur. Beberapa gejala yang muncul sebagai tanda kehamilan anggur, seperti perdarahan pada trimester pertama, keluar cairan cokelat dari miss V, mual dan muntah yang lebih dahsyat dari biasanya, anemia, hingga kesulitan menemukan detak jantung janin saat USG.
Baca juga: Apa Itu Hamil Anggur dan Bagaimana Mencegahnya?
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan mola hidatidosa, yaitu kondisi yang mengakibatkan tumbuhnya tumor di dalam rahim. Untuk menangani kehamilan anggur, perlu dilakukan prosedur kuret. Cara ini dilakukan untuk membersihkan rahim dari sisa-sisa jaringan atau sel yang ada di dalam rahim. Setelah melakukan kuret, beberapa sisa sel abnormal akibat hamil anggur biasanya akan menghilang dengan sendirinya, jika dibarengi dengan perawatan yang tepat. Apa saja jenis perawatan yang perlu dilakukan setelah mengalami kehamilan anggur?
1. Tes Darah
Setelah menjalani kuret karena kehamilan anggur, seorang wanita dianjurkan untuk melakukan tes darah. Tujuannya untuk melihat dan memeriksa kadar hormon yang disebut hCG alias human chorionic gonadotropin. Di dalam tubuh manusia, kadar hormon ini bertugas untuk menunjukkan seorang wanita hamil atau tidak.
Jika setelah kuret hormon ini masih tinggi, maka bisa jadi masih ada sisa jaringan hamil anggur yang tersisa di dalam rahim. Pemeriksaan darah dianjurkan untuk dilakukan setiap dua minggu sekali. Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui adakah risiko kondisi lain yang terjadi selain kehamilan anggur.
Baca juga: Sulit Dideteksi, Bagaimana Cara Mengetahui Hamil Anggur
2. Tes Urine
Selain tes darah, wanita yang baru mengalami hamil anggur juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan darah. Tujuannya sama, untuk menilai kadar hormon hCG di dalam tubuh. Tes urine bisa dilakukan setiap satu sampai dua minggu setelah menjalani prosedur kuret untuk mengatasi kehamilan anggur.
3. Cukup Beristirahat
Mengalami kehamilan anggur bisa membuat seorang wanita merasa lelah baik secara fisik maupun emosional, apalagi di masa-masa awal pemulihan. Maka dari itu, sangat penting untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran setelah semua yang dilewati. Nyatanya, cara ini bisa menjadi satu jenis perawatan pasca mengalami kehamilan anggur.
4. Obat Pereda Nyeri
Tak jarang, kehamilan anggur menyebabkan seorang wanita masih mengalami berbagai keluhan, bahkan setelah kuret. Orang yang pernah mengalami kondisi ini rentan mengalami perdarahan, nyeri perut, gangguan siklus menstruasi, dan bahkan infeksi.
Untuk mengatasi segala keluhan tersebut, kamu bisa mengonsumsi jenis obat-obatan yang bisa meredakan rasa nyeri. Obat ini biasanya dijual secara bebas atau bisa dibeli di toko obat. Namun, pastikan untuk menyesuaikan dosis dengan kebutuhan obat.
Baca juga: Apakah Ada Buah yang Sebabkan Hamil Anggur?
Kamu juga bisa membeli obat pereda nyeri atau produk kesehatan lain melalui aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam dan gratis ongkir! Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan