4 Penyakit yang Bisa Diketahui dari Cek Urine

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Juni 2023
4 Penyakit yang Bisa Diketahui dari Cek Urine4 Penyakit yang Bisa Diketahui dari Cek Urine

“Tes urine bertujuan untuk mengevaluasi berbagai komponen dalam urine sebagai hasil produk limbah yang dibuat oleh ginjal. Tes ini dapat dinilai berdasarkan penampilan fisiknya atau dari kandungan yang ada dalam urine.”

Halodoc, Jakarta - Cek urine merupakan metode pemeriksaan yang menggunakan urine untuk mendeteksi adanya gangguan dalam tubuh. Urine yang sehat biasanya memiliki warna kuning muda. Perubahan warna urine dapat menjadi indikator adanya masalah dengan fungsi organ tubuh. 

Tes urine sendiri dapat menilai berbagai aspek seperti warna, kejernihan, bau, pH (tingkat asam dan basa), keberadaan glukosa (gula), protein, nitrit, sel darah putih dan merah, bilirubin, bakteri dalam urine, dan lainnya. Inilah mengapa, cek urine dapat membantu menguatkan diagnosis dokter jika mengidap kondisi medis tertentu. 

Penyakit Apa Saja yang Bisa Dilihat dari Tes Urine?

Secara garis besar, berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat terdeteksi dengan melakukan cek urine:

  • Diabetes

Tes urine dapat membantu dalam diagnosis penyakit gula. Pengujian glukosa (gula darah) dalam urine dapat memberikan informasi tentang bagaimana tubuh mengolah glukosa secara berlebihan. 

Biasanya, tubuh tidak mengeluarkan glukosa ke dalam urine kecuali kadar gula darah sangat tinggi. Namun, cek urine hanya memberikan informasi tentang apa yang terjadi sejak kali terakhir buang air kecil. Pengujian glukosa darah merupakan metode utama untuk mengetahui tingkat glukosa dalam tubuh saat ini.

Namun, tes urine tidak dapat menggantikan tes darah untuk diagnosis diabetes. Sebab, tes urine hanya memberikan informasi tentang kadar glukosa dalam urine sejak kali terakhir buang air kecil. Sementara itu, tes darah yang berlangsung pada laboratorium memberikan informasi yang lebih akurat tentang kadar gula darah saat ini.

  • Penyakit menular seksual (PMS)

Beberapa penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore, dapat terdeteksi melalui cek urine. Kedua penyakit ini sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. 

Pemeriksaan pada wanita biasanya dengan mengambil cairan dari vagina dan selanjutnya dibawa ke laboratorium. Pada pria, pemeriksaan berlangsung dengan mengamati dan memeriksa jaringan penis. Namun, dalam beberapa kasus, tes urine juga dapat mendeteksi adanya klamidia.

  • Penyakit hati

Urine yang berwarna gelap dapat menjadi indikator masalah pada hati. Melakukan cek urine dapat mengukur kadar bilirubin dalam urine. Bilirubin adalah zat kuning yang keluar saat tubuh memecah sel darah merah. 

Bilirubin ini seharusnya tidak ada dalam urine dan darah kecuali terjadi masalah pada hati. Kehadiran bilirubin dalam urine dapat menjadi pertanda adanya penyakit hati. Tes urine dapat memberikan indikasi adanya masalah hati, tetapi guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, perlu adanya tes tambahan seperti tes darah dan pemeriksaan pencitraan.

  • Penyakit ginjal

Tes urine dapat memberikan informasi tentang seberapa baik ginjal bekerja. Tes ini juga dapat menunjukkan seberapa cepat limbah tubuh dibersihkan dan apakah ginjal mengalami kebocoran protein atau tidak. 

Beberapa cek urine hanya memerlukan sedikit urine, sementara tes urine 24 jam memerlukan pengumpulan seluruh urine yang keluar dari tubuh selama 24 jam. Tes urine 24 jam ini memberikan informasi yang akurat tentang volume urine yang diproduksi dan jumlah kebocoran protein dalam urine selama satu hari.

Tes urine dapat memberikan petunjuk awal tentang masalah ginjal, seperti kebocoran protein. Namun, dokter perlu melakukan berbagai pemeriksaan tambahan untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, seperti tes darah dan pencitraan.

Bagaimana Cara Menjaga Urine Tetap Sehat?

Kamu dapat menjaga kesehatan urine dengan minum cukup air, menjaga pola makan seimbang, dan menghindari faktor risiko penyakit tertentu seperti penyakit menular seksual dan penyakit gula.

Selain itu, hindari pula mengonsumsi terlalu banyak minuman tinggi gula, minuman beralkohol dan kafein. Tak ada salahnya pula mengetahui bagaimana urine terbentuk, dapatkan informasinya dari artikel Proses Pembentukan Urine yang Perlu Diketahui.

Terakhir, segera lakukan pemeriksaan jika kamu merasa ada gejala yang tidak biasa pada tubuh dan perubahan warna yang signifikan pada urine. Cek langsung pilihan dokter terbaik dari Halodoc. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. What is Urinalysis?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Urinalysis.
Healthline. Diakses pada 2023. Urinalysis.