4 Pemeriksaan untuk Deteksi Gastroparesis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   14 Agustus 2020
4 Pemeriksaan untuk Deteksi Gastroparesis4 Pemeriksaan untuk Deteksi Gastroparesis

Halodoc, Jakarta – Gastroparesis merupakan penyakit yang menyebabkan gerakan lambung menjadi lebih lambat. Hal ini terjadi karena ada gangguan pada otot lambung, sehingga menyebabkan gerakan lambung yang mendorong makanan ke usus menjadi lebih lambat. Kondisi ini ditandai dengan gejala mual, muntah, dan mudah merasa kenyang. 

Namun, dibutuhkan pemeriksaan medis untuk mendeteksi penyakit ini. Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan, mulai dari USG perut, rontgen perut, hingga tes pengosongan lambung. Beragam pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memantau kondisi lambung dan mengetahui kemungkinan terjadinya gastroparesis. Apa saja pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini? 

Baca juga: 4 Jenis Gangguan Lambung

Pemeriksaan untuk Gastroparesis 

Pemeriksaan perlu segera dilakukan untuk memastikan apakah gejala penyakit yang muncul merupakan tanda gastroparesis atau bukan. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan jika muncul gejala seperti cepat merasa kenyang saat makan, jarang lapar, perut kembung serta terasa begah. Kondisi ini juga bisa ditandai dengan gejala mual dan muntah, nyeri ulu hati, sensasi panas di area dada, nyeri perut, penurunan nafsu makan, serta berat badan berkurang. 

Baca juga: Waspadai Gejala Diabetes yang Menyerang Tubuh

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi gastroparesis. Tes ini dilakukan setelah sebelumnya dokter menanyakan riwayat gejala yang muncul. Jika seseorang dicurigai mengidap gastroparesis, biasa akan dilakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

1.Gastroskopi 

Saat seseorang menunjukkan gejala penyakit gastroparesis, biasanya dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan berupa gastroskopi. Jenis pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan alat khusus berupa selang dengan kamera di ujungnya. Kemudian, selang tersebut akan dimasukkan ke dalam mulut untuk diarahkan ke lambung. 

Nantinya, kamera yang ada di ujung selang akan memperlihatkan kondisi jantung. Hasil dari pemeriksaan ini akan digunakan dokter dalam menentukan apakah gejala penyakit yang muncul merupakan tanda gastroparesis atau bukan. 

2.USG Perut 

Gastroparesis juga bisa dideteksi dengan pemeriksaan USG perut atau USG abdomen. Jenis tes ini dilakukan untuk melihat kondisi organ-organ di dalam rongga perut. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan gelombang suara. 

3.Rontgen Perut 

Jenis pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan radiasi sinar-X. Sebelum melakukan pemeriksaan, kamu mungkin akan diminta untuk meminum bahan kontras barium sebelum pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk membuat hasil pemeriksaan lebih jelas dan kondisi lambung terpantau dengan baik. 

4.Pengosongan Lambung

Mendeteksi penyakit gastroparesis juga bisa dilakukan dengan tes pengosongan lambung. Tes pengosongan lambung dilakukan untuk mengukur seberapa cepat lambung dalam mengosongkan makanan. Sebelum melakukan pemeriksaan, kamu mungkin akan diminta untuk mengonsumsi makanan yang sebelumnya sudah dibubuhkan bahan radioaktif. 

Selanjutnya, makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh akan membantu proses pemindaian. Alat khusus akan digunakan untuk mengetahui berapa makanan tersebut berada di dalam lambung. 

Baca juga: Gaya Hidup yang Perlu Dijalani Pengidap Diabetes Melitus

Masih penasaran tentang cara-cara pemeriksaan gastroparesis yang bisa dilakukan? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa berbicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Sampaikan juga keluhan kesehatan yang dialami dan dapatkan saran terbaik dari ahlinya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi 
NIH. Diakses pada 2020. Gastroparesis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Gastroparesis.
Healthline. Diakses pada 2020. Gastroparesis.
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Gastroparesis?