4 Kondisi Ini Bisa Ditangani oleh Terapi Hiperbarik
Halodoc, Jakarta – Terapi hiperbarik adalah metode pengobatan yang dilakukan dengan memberikan oksigen murni pada ruangan khusus bertekanan udara tinggi sehingga pasien menghirup oksigen lebih banyak dari kondisi normal.
Hal ini menyebabkan paru-paru pasien menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya. Kondisi ini dinilai mampu mengobati beberapa penyakit karena banyaknya oksigen yang masuk pada tubuh dinilai mampu memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak sehingga mempercepat penyembuhan dari beberapa penyakit tertentu.
Baca juga: Bisa Bikin Kulit Lebih Sehat, Inilah Terapi Hiperbarik
Ada beberapa kondisi yang bisa ditangani dengan melakukan terapi hiperbarik, seperti:
-
Penyakit Dekompresi
Kondisi ini muncul ketika tubuh merasakan perubahan karena adanya tekanan udara atau tekanan air yang begitu cepat. Akibatnya, nitrogen dalam darah membentuk gelembung dan menyumbat pembuluh darah serta organ tubuh. Ada beberapa pekerjaan yang berisiko tinggi mengalami penyakit dekompresi, misalnya penyelam. Penyakit dekompresi dapat terjadi ketika seorang penyelam menyelam atau keluar permukaan air tidak bertahap.
Hal ini karena tubuh memerlukan adaptasi dengan perubahan tekanan yang ada. Gejala yang dirasakan pengidap dekompresi adalah nyeri pada sendi, pusing, tubuh terasa lemas, sesak napas, dan terdapat bagian tubuh yang mati rasa atau kesemutan. Dengan melakukan terapi hiperbarik, gelembung udara dalam pembuluh darah mengecil dan melancarkan aliran darah.
Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Lakukan Terapi Hiperbarik
-
Keracunan Karbon Monoksida
Karbon monoksida adalah gas beracun yang dihasilkan dari sisa pembakaran. Seseorang yang menghirup karbon monoksida dapat mengalami gangguan pernapasan atau parahnya keracunan karbon monoksida.
Ketika seseorang menghirup karbon monoksida terlalu banyak hal ini memengaruhi hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Seseorang yang keracunan karbon monoksida berisiko mengalami hipoksia. Jika tidak segera ditangani, hipoksia menyebabkan gangguan pada fungsi hati, otak, dan organ lainnya. Terapi hiperbarik menjadi pengobatan yang tepat untuk mengobati penyakit keracunan karbon monoksida. Menghilangkan karbon monoksida dalam darah dengan pemberian oksigen murni bertekanan tinggi menjadi salah satu pilihan terbaik untuk pengobatan.
-
Penyembuhan Luka pada Pengidap Diabetes
Pada seseorang yang memiliki kondisi tubuh yang sehat, normalnya luka mudah pulih dengan sendirinya, namun berbeda dengan pengidap diabetes. Mereka akan lebih sulit untuk menyembuhkan luka karena kurangnya suplai oksigen menuju jaringan yang rusak atau luka. Terapi hiperbarik menjadi cara untuk menyembuhkan luka-luka dengan cara menyuplai oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi sehingga kebutuhan oksigen untuk menyembuhkan luka terpenuhi.
-
Penyumbatan Pembuluh Darah pada Organ Tubuh
Terapi hiperbarik dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang diakibatkan adanya penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh darah yang terjadi dapat membuat gangguan kesehatan. Selain pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi lokasi penyumbatan, melakukan terapi hiperbarik membantu mengecilkan gelembung udara atau melancarkan aliran darah. Hal ini menurunkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan yang lebih parah lagi.
Risiko Terapi Hiperbarik
Meskipun terapi hiperbarik dinilai cukup aman, namun bukan berarti terapi ini tidak memiliki efek samping. Sebaiknya lakukan terapi hiperbarik sesuai dengan anjuran dokter yang menangani kondisi kesehatan. Nyatanya, kondisi terapi hiperbarik dapat mengakibatkan cedera pada telinga dan paru-paru. Selain itu, pasien dapat mengalami kejang akibat adanya penumpukan oksigen pada otak.
Kamu bisa bertanya lebih banyak dan mendapatkan informasi mengenai terapi hiperbarik melalui dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga: Penting untuk Tahu, Beginilah Cara Melakukan Terapi Hiperbarik