4 Jenis Tes Mikrobiologi Sesuai dengan Penyakitnya
Halodoc, Jakarta - Pemeriksaan mikrobiologi merupakan suatu pemeriksaan yang amat penting untuk menunjang penegakkan diagnosis dan terapi penyakit infeksi. Terutama dalam penanganan infeksi nosokomial.
Ahli mikrobiologi kedokteran mempelajari patogen atau organisme yang menularkan penyakit. Mereka akan menganalisis kecepatan penyebaran patogen dan pengaruhnya terhadap orang yang terinfeksi. Ahli mikrobiologi juga akan bekerja sama dengan dokter guna memberi informasi mengenai penyakit dan rekomendasi pengobatan untuk seseorang.
Dari pemeriksaan mikrobiologi ini, para ahli dapat mengenali penyakit infeksi pada sampel cairan tubuh seseorang yang mengalami gejala tertentu. Bagian terpenting yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana tubuh seseorang memperoleh patogen tersebut.
Jenis tes mikrobiologi bermacam-macam. Tes mikrobiologi ini sendiri merupakan pemeriksaan terhadap sampel darah, urine, feses, hingga kerokan kulit yang dapat dilakukan melalui pemeriksaan mikroskopis.
Baca juga: 4 Skrining Kesehatan untuk Wanita
Penyakit yang Memerlukan Evaluasi Mikrobiologi
Seseorang yang diduga mengidap penyakit yang berasal dari infeksi mikroba, biasanya perlu menjalani tes mikrobiologi. Nah, berikut jenis tes mikrobiologi berdasarkan penyebab penyakit menular yang memerlukan prosedur evaluasi mikrobiologi.
1. Jamur
Jamur merupakan penyebab infeksi yang sering kali menyerang manusia. Dari banyaknya jenis infeksi jamur, penyakit kaki atlet, kurap, dan ruam pada kulit kerap kali menyerang banyak orang. Jamur jahat jenis ini bisa menyebabkan histoplasmosis (disebabkan oleh jamur Histoplasma capsulatum) atau “jamur hitam” (Stachybotrys chartarum) yang mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada saluran pernapasan.
Baca juga: Waspadai Jamur Kuku yang Bisa Merusak Penampilanmu
2. Bakteri
Pada dasarnya, tubuh manusia menyimpan banyak bakteri baik. Bakteri baik ini tumbuh sebagai penangkal infeksi, seperti yang hidup pada Miss V, dan memproduksi asam amino pada usus. Akan tetapi, ada bakteri baik ada pula bakteri jahat. Bakteri jahat di dalam tubuh ini datang dari luar tubuh. Mereka yang masuk ke dalam tubuh akan membawa berbagai macam penyakit.
Misalnya, bakteri mycobacterium tuberculosis (penyebab tuberkulosis) dan streptococcus (penyebab pneumonia). Selain itu, ada pula bakteri salmonella yang bisa menyebabkan keracunan makanan serta bakteri lainnya yang bisa menimbulkan demam tipus, meningitis, dan chlamydia. Untuk mengatasi infeksi bakteri, biasanya dokter akan menggunakan antibiotik atau obat-obatan antibakteri.
3. Parasit
Tes mikrobiologi ini juga bisa digunakan untuk menelisik penyakit yang disebabkan oleh parasit. Parasit sendiri merupakan mikroba yang menempel pada organisme lain agar dapat bertahan hidup. Contohnya, cacing tambang dan cacing pita. Hati-hati dengan kedua cacing ini. Pasalnya, mereka bisa menghisap darah pada usus kecil hingga menyebabkan anemia dan kekurangan zat besi. Dalam kebanyakan kasus, parasit biasanya masuk melalui makanan dan air yang telah terkontaminasi.
4. Virus
Infeksi yang disebabkan oleh virus paling sering terjadi. Misalnya, infeksi kuman virus ringan berupa pilek batuk, influenza, dan cacar air. Virus cenderung berbeda dengan bakteri. Virus mampu menyerang dan mengubah sel yang terinfeksi. Untungnya, infeksi yang disebabkan oleh virus dapat menghilang dengan sendirinya, tanpa konsumsi obat apapun. Biasanya, dokter akan memberikan obat untuk menangani gejala yang dirasa ketika tubuh melawan infeksi virus.
Baca juga: Sering Tertukar, Inilah Bedanya Pilek dan Flu
Mau tahu lebih jauh mengenai jenis tes mikrobiologi? Atau memiliki keluhan kesehatan? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!