4 Gangguan Perut yang Rentan Menyerang Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Maret 2019
4 Gangguan Perut yang Rentan Menyerang Anak4 Gangguan Perut yang Rentan Menyerang Anak

Halodoc, Jakarta - Pasti ibu khawatir jika anak terserang penyakit tertentu. Imunitas tubuh anak yang masih lemah dan terus berkembang membuat tubuhnya tidak terlalu kuat menangkal adanya bahaya penyakit yang datang, misalnya gangguan perut.

Mungkin, anak tertarik untuk membelanjakan sebagian uangnya di sekolah untuk jajan makanan yang tidak higienis karena ibu tidak membuatkannya bekal, atau ia sangat ingin mencobanya. Bisa juga asupan cairan harian yang masuk ke dalam tubuh anak masih kurang, atau asupan serat yang tidak mencukupi. Semua hal ini mengarah pada terjadinya masalah perut atau pencernaan.

Lalu, apa saja sebenarnya gangguan perut yang sering terjadi pada anak? Berikut beberapa di antaranya:

  • Sembelit (Konstipasi)

Pertama, ada sembelit yang memang menjadi masalah perut yang rentan terjadi pada anak. Kondisi ini terjadi karena kurangnya asupan serat dalam tubuh, yang tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, sehingga membuat feses menjadi keras dan susah untuk dikeluarkan.

Baca juga: Anak Alami Konstipasi, Orangtua Lakukan 3 Hal Ini

Kondisi ini mudah ditangani. Ibu hanya perlu memenuhi asupan serat dan cairan sang buah hati. Jika kondisi feses terlampau keras dan sulit dikeluarkan sehingga membuat perut terasa penuh, anak membutuhkan obat pencahar atau pelunak feses agar semua kotoran bisa dikeluarkan. Ibu perlu ingat, hindari anak untuk selalu jajan di luar atau mengonsumsi terlalu banyak produk makanan olahan.

  • Diare

Lawan dari konstipasi, gangguan perut lain yang sering terjadi pada anak adalah diare. Kondisi ini sering terjadi karena infeksi bakteri, virus, atau parasit dari makanan maupun minuman. Biasanya, anak-anak yang mengalami diare konsumsi makanan dan minuman yang tidak terjaga kebersihannya.

Jika tidak segera diatasi, diare bisa mengacu pada terjadinya dehidrasi, karena bentuk feses yang cair mengambil cairan tubuh terlalu banyak, sehingga asupan cairan anak harus tetap tercukupi.

Baca juga: Kenai Rotavirus Penyebab Diare Bagi Anak-Anak

  • Stenosis Pilorus

Stenosis pilorus menyerang bayi, terjadi ketika otot pilorus mengalami penebalan, sehingga menghalangi masuknya makanan ke usus. Pilorus merupakan katup pada otot yang berfungsi untuk menjaga makanan pada perut hingga makanan siap untuk memasuki tahap selanjutnya dari serangkaian proses pencernaan makanan.

Penyebab pasti dari stenosis pilorus belum diketahui. Namun, diduga gen memainkan peran kuat, karena anak-anak yang lahir dari orangtua dengan stenosis pilorus lebih berisiko tinggi membawa penyakit yang sama.

 

  • Irritable Bowel Syndrome (IBS)

 

Gejala utama dari IBS adalah perut kembung, terasa sakit, dan terjadi diare serta sembelit yang silih berganti. Namun, tidak mudah untuk mendiagnosis gangguan kesehatan ini pada anak yang masih berusia di bawah 5 tahun, karena sang buah hati belum bisa mengeluhkan apa yang ia rasakan dengan benar.

Sama halnya dengan stenosis pilorus, apa yang menyebabkan terjadinya IBS belum bisa diketahui. Faktor seperti stres, sakit, dan konsumsi jenis makanan tertentu disinyalir turut berperan. Oleh karena itu, pencegahannya tidak menggunakan obat, tetapi dengan mengurangi dampak negatif pemicunya. Biasanya, pengobatan IBS bisa dengan mengurangi stres pada anak dan memperbanyak asupan serat pada tubuhnya.

Baca juga: Hati-Hati, Bayi Sering Muntah Bisa Jadi Penyebabnya Stenosis Spilorus

Itu tadi beberapa jenis gangguan perut yang sering terjadi pada anak. Jika ibu mendapati sang buah hati menunjukkan gejala aneh yang berkaitan dengan salah satu penyakit di atas, jangan ragu untuk langsung bertanya pada dokter anak, sehingga gangguan kesehatan yang menyerang Si Kecil bisa segera teratasi. Gunakan aplikasi Halodoc, caranya dengan download aplikasi Halodoc terlebih dahulu.