4 Fakta yang Perlu Diketahui tentang Kepribadian Ganda
Halodoc, Jakarta – Kepribadian ganda yang punya nama medis dissociative identity disorder adalah suatu kondisi di mana satu individu memiliki lebih dari satu kepribadian. Kepribadian ganda ternyata masuk kedalam kelompok gangguan disosiatif. Gangguan ini merupakan penyakit mental yang melibatkan gangguan atau kerusakan memori, kesadaran atau kesadaran, dan identitas atau persepsi.
Baca Juga: 4 Hal Ini Bisa Jadi Pemicu Munculnya Kepribadian Ganda
Saat ini, banyak mitos-mitos yang beredar terkait kondisi kepribadian ganda. Banyak yang beranggapan bahwa orang yang suka cari perhatian, lebay dan dramaqueen memiliki kepribadian ganda. Atau kepribadian ganda dianggap sebagai gangguan mental yang langka. Agar tidak keliru yuk ketahui fakta-fakta di bawah ini.
1. Dipicu oleh Pengalaman Traumatis
Fakta pertama, sebagian besar orang yang memiliki kepribadian ganda dipicu oleh pengalaman traumatis di masa lalu. Pengalaman traumatis, contohnya pernah mengalami atau menyaksikan kekerasan, pelecehan fisik, menyaksikan seseorang meninggal, dan lain-lain. Pengalaman-pengalaman ini dianggap terlalu mengerikan untuk diingat, sehingga seorang individu akan memanfaatkan kepribadian yang dimilikinya sebagai cara untuk melarikan diri atau menghindari ingatan tersebut.
2. Mengalami Masalah Memori
Kepribadian lain cenderung bisa memisahkan kepribadian asli dari diri pengidapnya. Oleh sebab itu, banyak pengidap kepribadian ganda mengalami masalah terkait memori. Bahkan, pengidap bisa kesulitan untuk mengingat informasi-informasi tentang dirinya sendiri. Hal ini tentunya bisa memengaruhi hubungan pengidap dengan orang-orang disekitarnya.
3. Setiap Pengidap Punya Kisahnya Sendiri
Seseorang yang punya kepribadian ganda memiliki identitas pada setiap kepribadian yang dimilikinya. Setiap kepribadian bisa memiliki nama, sejarah pribadi, suara, jenis kelamin, sampai karakteristiknya masing-masing. Kepribadian-kepribadian ini bisa muncul di waktu tertentu. Ketika mereka muncul, pengidap mungkin bisa mengalami amnesia parah, sehingga ia tidak akan mengingat apa yang terjadi selama waktu ini.
4. Bisa Bertahan Seumur Hidup Jika Tidak Diobati
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kepribadian ganda sering dipicu oleh trauma masa lalu. Apabila pengidap tidak bisa mengelola trauma masa lalunya, kondisi ini berisiko bertahan seumur hidup. Oleh karena itu, orang-orang dengan kepribadian ganda perlu mendapat perawatan guna mengajari mereka untuk mengelola stres dan kecemasan yang dimilikinya.
Baca Juga: 5 Kasus Kepribadian Ganda Paling Terkenal di Dunia
Itulah beberapa fakta terkait kepribadian ganda. Selain fakta diatas, mungkin kamu perlu sedikit mengetahui tanda-tandanya. Kalau kamu merasa mengalami salah satu tanda di bawah ini, coba bicara dengan psikolog Halodoc untuk memastikannya. Yuk, download Halodoc disini. Berikut tanda-tanda kepribadian ganda yang perlu diketahui.
Tanda Seseorang Memiliki Kepribadian Ganda
Kepribadian ganda ditandai dengan perilaku yang bisa berubah-ubah tergantung identitas mana yang sedang mengambil alih. Setiap identitas dapat memiliki postur, gerakan dan cara bicara yang berbeda. Namun, pengidapnya tidak akan mengingat informasi pribadi atau aktivitas-aktivitas yang sebelumnya ia lakukan.
Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa detik, menit bahkan sampai berhari-hari. Tak sedikit pula yang mengira, kondisi peralihan ini dianggap “kesurupan”. Sebab, pengidap mungkin bisa sangat responsif ketika diajak berkomunikasi, layaknya orang pada umumnya. Namun, gangguan yang dibiarkan tanpa ada perawatan bisa memicu berbagai masalah kejiwaan, seperti
-
Perubahan suasana hati;
-
Punya keinginan bunuh diri;
-
Gangguan tidur, seperti insomnia, teror malam hari, dan tidur berjalan;
-
Kecemasan, serangan panik, dan fobia;
-
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba;
-
Kompulsi dan ritual;
-
Gejala seperti psikotik; dan
-
Gangguan makan
Baca Juga: Berapa Banyak Identitas yang Muncul pada Kepribadian Ganda?
Gejala terkait kondisi fisik bisa berupa sakit kepala, amnesia, sampai jetlag. Pada kasus yang parah, pengidap dapat melakukan hal-hal yang membahayakan, seperti penganiayaan diri, sabotase diri, dan kekerasan terhadap diri sendiri atau orang lain.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan