4 Fakta Tentang Sifilis yang Ditularkan dari Hubungan Intim
Halodoc, Jakarta - Penyakit sifilis atau banyak yang menyebutnya sebagai raja singa, sebenarnya sudah menjadi problem kesehatan global sejak berabad-abad lamanya. Kata para ahli, jika tak diobati dengan cepat dan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan dan kerusakan organ dalam. Nah, berikut fakta tentang sifilis yang perlu diketahui:
1. Tak Hanya Hubungan Intim
Penyakit yang umumnya ditularkan dari hubungan intim ini disebabkan oleh bakteri bernama treponema pallidum. Infeksi raja singa ini bisa menyebar ketika seseorang berhubungan intim dengan orang yang telah terinfeksi. Namun, kata ahli, sebenarnya penularan sifilis tak hanya melalui seks saja. Bakteri raja singa juga bisa menyebar melalui pajanan cairan tubuh, seperti darah.
Baca juga: Ini 4 Gejala Kamu Terkena Sifilis
Selain melalui hubungan intim, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui pajanan cairan tubuh penderitanya, contohnya melalui darah. Enggak cuma itu, jarum yang digunakan pada pengguna narkoba dengan jarum suntik atau penikmat seni tato tubuh hingga tindik, juga bisa menjadi media penyebaran penyakit ini.
2. Tak Diketahui Asal-Muasalnya
Sampai saat ini sebenarnya para ahli belum bisa memastikan asal muasal dari penyakit ini. Namun, setidaknya adalah salah satu teori yang bisa menjelaskan awal mula penyebaran raja singa. Kata ahli, penyakit raja singa terkait dengan pelayaran Christhoper Colombus dalam menemukan Amerika.
Teori ini mengatakan, awak kapal Columbus membawa sifilis dari benua Amerika ketika kembali ke Eropa pada 1492. Nah, tak lama kemudian muncullah epidemi sifilis pertama di dunia pada 1495, tepatnya saat Perancis menginvasi Naples, Italia. Namun, ada beberapa ahli yang meragukan teori ini, sebab pada 1495 penyakit ini masih belum bisa dibedakan dengan kusta.
3. Hampir Punah di Australia
Penyakit yang bisa ditularkan wanita hamil kepada bayi yang dikandungnya ini, pernah hampir punah di Australia. Namun, enam tahun ke belakang, setidaknya enam bayi di sana meninggal karena sifilis. Kata pakar kesehatan di Australia, sebenarnya penyakit ini hampir pernah punah di awal tahun 2000-an. Sayangnya, pada 2008 timbul dua kasus tepatnya di Queensland, dan kini lebih dari 1100 kasus menyerang masyarakat di sana. Parahnya lagi, setidaknya terdapat 200 kasus tambahan setiap tahunnya.
Baca juga: 4 Penyakit yang Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Intim
Meski Australia memiliki alat uji, perawatan, hingga fasilitas kesehatan yang baik, tapi para ahli prihatin karena tak berhasil mencegah penyebarannya. Saat ini, penyakit yang pengobatannya menggunakan antibiotik berupa suntikan penisilin ini, menjadi salah satu epidemi terbesar di Australia dalam beberapa tahun terakhir.
4. Empat Tahapan
Gejala penyakit ini muncul sekitar tiga minggu setelah treponema pallidum masuk ke dalam tubuh. Yang perlu diketahui, infeksi raja singa ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
5. Primer
Pengidapnya akan mengalami gejala seperti lesi atau luka pada alat kelamin. Luka ini juga bisa terjadi di dalam dan di sekitar mulut. Bentuk lukanya seperti gigitan serangga tanpa rasa sakit. Di tahap ini, orang yang terinfeksi amat mudah menularkan kepada orang lain melalui hubungan seksual.
Baca juga: Mr P Melengkung Ketika Ereksi, Waspada Gejala Kanker
- Sekunder
Tahap ini akan menimbulkan ruam merah seukuran koin kecil yang umumnya muncul pada telapak tangan dan kaki. Tahap sekunder ini juga bisa memunculkan gejala lain seperti radang tenggorokan, kutil kelamin, demam, dan turunya nafsu makan. Kata ahli, fase ini bisa bertahan selama 1-3 bulan.
- Laten
Ketika fase sekunder seakan-akan menghilang, masa laten ini bisa bertahan selama dua tahun hingga lanjut ke masa yang berbahaya dalam infeksi raja singa, yaitu tahap tersier.
- Tersier
Pengidapnya akan sampai ke tahan ini bila raja singa tak diobati. Ingat, di tahap ini infeksi bisa menimbulkan kelumpuhan, demensia, impotensi, kebutaan, masalah pendengaran, bahan kematian jika tak diobati.
Punya masalah seksual atau keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa lo bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!