4 Fakta Penting tentang Hepatitis C
Halodoc, Jakarta – Di antara berbagai penyakit yang menyerang organ hati, hepatitis C digadang sebagai yang paling berbahaya. Hal ini dikarenakan sifatnya yang bagaikan silent killer. Beberapa fakta tentang penyakit ini sepertinya penting untuk diketahui, agar bisa lebih waspada terhadap penularan dan komplikasi lebih lanjut yang mungkin ditimbulkan.
1. Ditularkan Lewat Darah
Hepatitis C disebabkan oleh adanya infeksi virus hepatitis C (HCV). Sedikit berbeda dengan jenis hepatitis lainnya, virus penyebab hepatitis C ini hanya ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui darah. Beberapa cara penularan virus ini adalah sebagai berikut:
-
Menerima transfusi darah dari orang yang telah terinfeksi.
-
Menggunakan jarum suntik yang sama dengan orang yang terinfeksi.
-
Membuat tato atau tindik tubuh dengan peralatan yang tidak steril.
-
Memiliki luka terbuka dan terpapar darah orang yang terinfeksi.
-
Terlahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis C.
Karena hanya ditularkan lewat darah, virus penyebab hepatitis C tidak akan menular melalui air liur, seperti batuk, bersin, berciuman, ataupun menggunakan peralatan makan dan minum yang sama dengan orang yang terinfeksi.
2. Umumnya Tidak Menunjukkan Gejala
Julukan silent killer yang dilekatkan pada penyakit hepatitis C didapatkan dari sifatnya yang nyaris tidak menunjukkan gejala yang signifikan pada awal-awal infeksi virus. Sebagian besar pengidap hepatitis C hanya akan mengalami gejala ringan pada 3 bulan pertama sejak terinfeksi virus, dan baru akan memunculkan gejala yang mengganggu ketika sudah mencapai tingkatan yang cukup parah.
Adapun gejala-gejala yang umum dialami oleh pengidap hepatitis C adalah sebagai berikut:
-
Warna kulit dan mata menguning (jaundice).
-
Urine berwarna gelap seperti teh.
-
Feses berwarna pucat.
-
Mudah lelah.
-
Demam.
-
Nafsu makan buruk.
-
Mual dan muntah.
-
Sakit di bagian perut.
-
Nyeri otot dan sendi.
Pada hepatitis C yang sudah kronis, tanda-tanda kerusakan hati akan tampak dengan adanya perkembangan gejala, seperti berikut ini:
-
Kulit mudah memar.
-
Mudah berdarah.
-
Muncul rasa gatal pada beberapa bagian kulit.
-
Terjadi penumpukan cairan di perut.
-
Pembengkakan kaki.
-
Penurunan berat badan.
-
Mengalami ensefalopati hepatik, yaitu bicara tidak jelas, yang disertai dengan sikap linglung.
-
Muncul guratan-guratan pembuluh darah yang menyerupai sarang laba-laba pada kulit (spider angioma).
3. Dapat Berujung pada Kerusakan Hati
Hepatitis C yang diidap selama bertahun-tahun dapat membuat seseorang berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi terkait hati. Seperti misalnya sirosis (kerusakan jaringan hati permanen), kanker hati, hingga gagal hati, yang menyebabkan hati tidak lagi dapat menjalankan fungsinya.
4. Belum Ada Vaksin Khusus untuk Mencegahnya
Jika hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian vaksin, hepatitis C tidaklah begitu. Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah risiko terjadinya hepatitis C pada seseorang. Kendati demikian, faktor risiko penyakit ini dapat diturunkan dengan cara menjaga gaya hidup sehat dan menghindari kondisi-kondisi yang dapat berisiko menularkan virus penyebab hepatitis C.
Itulah beberapa fakta tentang penyakit hepatitis C. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan