4 Cara Pengobatan Edema Paru
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya penyakit yang bisa menyerang paru-paru, edema paru merupakan masalah kesehatan yang mesti diwaspadai. Penyakit ini merupakan kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas. Hal ini disebabkan karena terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli). Kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba ataupun berkembang dalam jangka waktu lama.
Normalnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru ketika seseorang bernapas. Namun, pada pengidap edema paru lain lagi ceritanya, paru-paru justru terisi oleh cairan. Alhasil, oksigen yang dihirup pun tak mampu masuk ke paru-paru dan aliran darah.
Lalu, bagaimana sih cara pengobatan edema paru itu?
Baca juga: Belum Tentu Asma, Sesak Napas Bisa Juga Gejala Edema Paru
Gejala Berdasarkan Jenisnya
Sebelum mengetahui pengobatan edema paru, maka ada baiknya untuk berkenalan terlebih dahulu dengan gejalanya. Edema paru sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu edema paru akut dan kronis. Kedua jenis ini memiliki gejala yang cenderung berbeda. Namun, pengidap edema paru umumnya akan merasakan gejala:
-
Kulit pucat
-
Kesulitan bernapas
-
Keringat berlebih
-
Penurunan tingkat kesadaran
-
Pembengkakan pada kaki atau perut
-
Gelisah atau kelelahan.
Gejala Edema Paru Akut
-
Sesak napas atau kesulitan bernapas
-
Gelisah dan merasa lelah
-
Detak jantung jadi lebih cepat dan tak beraturan (palpitasi)
-
Merasa tercekik atau tenggelam
-
Batuk berdahak atau berdarah
-
Nyeri dada bila edema paru disebabkan oleh penyakit jantung
-
Mengi atau napas tersengal-sengal.
Gejala Edema Paru Kronis
-
Kesulitan bernapas ketika beraktivitas atau berbaring.
-
Gangguan pada tidur akibat kesulitan bernapas.
-
Kelelahan.
-
Pembengkakan pada bagian bawah tubuh, terutama pada kaki.
-
Naiknya berat badan dengan pesat akibat penumpukan cairan pada tubuh, terutama pada kaki.
Lalu, bagaimana sih cara pengobatan edema paru itu?
Baca juga: Ini Bedanya Edema Paru dan Pneumonia
Pengobatan Edema Paru
Yang perlu diingat, bila dirimu melihat ada seseorang mengalami serangan edema paru akut dengan gejala berupa pusing, maka kulit berubah menjadi biru, mengeluarkan banyak keringat, tekanan darah turun, hingga batuk yang disertai dengan darah, segeralah bawa ke rumah sakit. Pasalnya, edema paru akut yang tak segera ditangani bisa berpotensi menyebabkan kematian.
Untuk pengobatan edema paru atau penanganan pertamanya, biasanya dokter akan memberikan oksigen. Selanjutnya, obat yang diberikan adalah diuretik, seperti furosemide dan obat golongan nitrat, misalnya nitrogliserin. Diuretik sendiri bekerja dengan membuat lebih banyak cairan. Sementara itu, nitrat bekerja dengan melebarkan pembuluh darah. Nah, kedua hal inilah yang dapat mengurangi tekanan di dalam pembuluh darah.
Baca juga: Ketahui 5 Obat Alami untuk Edema Paru
Dalam beberapa kasus, edema paru terkadang disertai dengan naik atau turunnya tekanan darah. Oleh sebab itu, obat untuk membuat tekanan darah optimal mungkin akan diberikan. Selain itu, bila memang diperlukan, dokter akan memasang selang yang disambungkan ke alat bantu napas untuk memastikan oksigen yang masuk ke dalam tubuh cukup.
Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa menggunakan morfin dalam pengobatan edema paru. Jenis narkotika ini dapat digunakan untuk meringankan sesak napas dan gelisah. Selain itu, ada juga obat-obatan, seperti nitroprusside, untuk mendilatasi pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada jantung.
Mengalami gejala-gejala di atas? Atau punya keluhan medis lainnya? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan