5 Tips Menjaga Aroma Miss V Tetap Wangi
Halodoc, Jakarta - Miss V atau vagina yang beraroma tidak sedap tentu bikin kamu jadi tidak percaya diri. Kabar baiknya, masalah ini bisa diatasi dengan beragam cara. Namun, hindari sembarangan menggunakan produk yang belum teruji secara klinis untuk menghilangkan bau tidak sedap dari vagina.
Pada dasarnya, setiap wanita memiliki aroma vagina yang khas. Hal ini disebabkan karena ada berbagai hal yang memengaruhi aroma vagina, seperti kadar bakteri, keasaman vagina, keringat, serta kebersihan daerah kewanitaan. Vagina yang normal umumnya berbau sedikit asam, karena kadar pH di area vagina cukup tinggi. Tingkat keasaman yang tinggi ini dibutuhkan untuk membunuh berbagai bakteri jahat yang bisa menyebabkan infeksi
Nah, berikut beberapa tips untuk menjaga aroma vagina tetap wangi dan terhindar dari bau tidak sedap, yaitu:
Baca Juga: Ketahui Fakta Tentang Aroma Khas Miss V
1. Hindari Konsumsi Makanan dengan Bau Menyengat
Menurut Ingber, spesialis Panggul Wanita dan Bedah Rekonstruksi, apa yang kamu makan dan minum akan masuk sekresi mukosa, sehingga memengaruhi bau mulut, keringat sampai aroma vagina.
Angela Watson, terapis seks, juga mengatakan bahwa makanan yang memengaruhi bau keringat dan urine dapat mengubah sekresi dari vagina, sehingga memengaruhi aromanya. Bawang putih, bawang merah, makanan dan minuman bergula, susu dan daging merah adalah contoh makanan dan minuman yang dapat memengaruhi aroma vagina.
2. Rutin Membersihkan Vulva Bagian Luar
Dikutip dari Healthline, wanita tidak disarankan untuk membersihkan bagian dalam vagina. Tetapi, para wanita harus rutin membersihkan vulva atau bagian luar vagina. Bagian vulva termasuk, kelentit, kap klitoris, labia bagian dalam dan labia bagian luar.
Kamu cukup menggunakan air bersih untuk mencuci area vulva. Gunakan jari-jari atau waslap bersih untuk merentangkan labia untuk membersihkannya. Kemudian, bersihkan atau gosok lipatan vulva secara lembut menggunakan air hangat.
Selain menjaga aroma vagina, membersihkan vulva bertujuan untuk menghilangkan sel-sel kulit mati, keluarnya cairan, dan cairan tubuh kering lainnya agar tidak menumpuk di celah-celah vulva.
3. Kenakan Celana Dalam Berbahan Katun dan Longgar
Penelitian berjudul Genital hygiene behaviors and practices: A cross-sectional descriptive study among antenatal care attendees, menunjukkan bahwa wanita yang memakai pakaian berbahan katun memiliki tingkat bacterial vaginosis lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan sintetis dan ketat.
Baca Juga: Keputihan Berbau Tak Sedap, Indikasi Vaginosis Bakterialis?
Bahan katun bersifat elastis dan mampu menyerap keringat. Sifat bahan katun ini membantu vagina untuk mendapat sirkulasi udara dan mencegah keringat terkunci di area vagina yang dapat menimbulkan aroma tidak sedap.
4. Stop Merokok dan Kurangi Minum Alkohol
Perlu diketahui bahwa kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol dapat mengubah aroma keringat. Hal yang sama berlaku untuk aroma vagina. Keduanya membuat vagina berbau lebih asam, pahit, atau basi dari biasanya.
Apabila vagina beraroma tidak sedap, bisa jadi akibat kebiasaan merokok dan minum alkohol yang kamu lakukan. Coba hentikan kebiasaan ini dan lihat perbedaannya setelahnya.
Kalau kamu mengalami kesulitan dalam menghentikan kebiasaan ini, kamu bisa bicara dengan dokter Halodoc. Dokter bisa memberikan kiat-kiat efektif yang bisa kamu coba untuk berhenti dari kebiasaan merokok dan minum alkohol. Lewat aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ini 6 Ciri Miss V Sehat
5. Tetap Terhidrasi
Kedengarannya sepele, tapi percaya atau tidak, menjaga tubuh tetap terhidrasi mampu menjaga aroma vagina tetap normal. Coba perhatikan, umumnya urine akan berbau lebih kuat saat kurang minum dan sedikit berbau atau tidak berbau sama sekali ketika tubuh terhidrasi. Ternyata, hal ini juga berlaku pada aroma vagina. Jadi, pastikan untuk rutin minum air putih setiap hari, ya!
Nah, itulah beberapa cara yang bisa dicoba untuk menjaga kesehatan dan aroma dari vagina. Jika terjadi keluhan di area vagina kamu, segera periksakan ke rumah sakit terdekat, ya. Kini membuat janji dengan dokter di rumah sakit jadi lebih mudah karena aplikasi Halodoc.
Referensi :
Healthline. Diakses pada 2020. 13 Things to Know About Vaginal Taste.
Semantic Scholar. Diakses pada 2020. Genital hygiene behaviors and practices: A cross-sectional descriptive study among antenatal care attendees.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan