3 Pilihan Pengobatan untuk Pengidap Ulkus Duodenum

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Juli 2019
3 Pilihan Pengobatan untuk Pengidap Ulkus Duodenum3 Pilihan Pengobatan untuk Pengidap Ulkus Duodenum

Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya masalah yang bisa menyerang usus, ulkus duodenum merupakan salah satu kondisi yang mesti diwaspadai. Kondisi ini merupakan luka terbuka yang timbul di usus 12 jari. Nah, hal inilah yang akan membuat pengidapnya mengalami nyeri ulu hati. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa muntah darah.

Penyebab utama penyakit ini adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Nah, menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse, kira-kira 20 hingga 50 persen orang di Amerika Serikat mungkin mengalami kondisi ini. Sedangkan 80 persen orang di negara-negara berkembang, bisa saja terinfeksi oleh bakteri ini. 

Selain infeksi bakteri, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka panjang juga bisa memicu ulkus duodenum. Contohnya, aspirin, ibuprofen, diklofenak, asam mefenamat, piroxicam, dan meloxicam. Di samping itu, kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, dan gangguan psikis (stres) juga bisa memicu terjadinya penyakit ini. 

Baca juga: Ulkus Duodenum Dapat Terjadi karena Infeksi Bakteri Ini

Pertanyaannya, bagaimana pengobatan atau cara mengatasi ulkus duodenum?

Ditandai Banyak Gejala

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya untuk mengetahui gejala dari penyakit ini. Pengidap ulkus duodenum akan mengalami nyeri pada bagian ulu hati. Nyeri ini bisa muncul sesekali, terutama ketika perut kosong. Selain itu, ada pula gejala lainnya seperti: 

Beberapa gejala ulkus duodenum, antara lain perih dan panas, seperti terbakar pada dada

  • Heartburn (rasa perih atau panas seperti terbakar pada dada).

  • Terasa begah, kembung, dan tidak nyaman pada perut.

  • Nafsu makan menurun.

  • Nyeri yang hebat dapat menyebabkan seseorang terbangun pada malam hari.

  • Mual dan muntah.

  • Nyeri mereda setelah makan atau setelah mengonsumsi obat penetral asam lambung.

  • Lemas.

  • Nyeri hilang timbul, dan sering timbul sebelum mengonsumsi makanan atau pada saat lapar.

Dari Gaya Hidup hingga Operasi

Sebenarnya cara mengatasi ulkus duodenum enggak melulu harus melalui obat-obatan. Sebab, mengatasi penyakit yang menyerang usus ini bisa kok melalui perubahan gaya hidup. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan pemberian obat atau bahkan operasi juga dibutuhkan, bila perubahan gaya hidup tak efektif. 

1. Perubahan Gaya Hidup

  • Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih.

  • Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil.

  • Batasi konsumsi alkohol.

  • Menghindari asupan makanan setidaknya tiga jam sebelum tidur

  • Hindari kebiasaan merokok.

  • Hindari makanan atau minuman yang memicu timbulnya gejala. Misalnya, kopi, cokelat, tomat, makanan berlemak, atau makanan pedas.

Baca juga: Kebiasaan Merokok Dapat Sebabkan Ulkus Duodenum, Benarkah?

2. Obat-Obatan

  • Obat untuk menetralkan asam lambung, seperti antasida.

  • Obat untuk menurunkan produksi asam lambung, seperti lansoprazole atau omeprazole, yang dapat diberikan selama 4 hingga 8 minggu.

  • Obat yang melindungi permukaan usus dua belas jari, seperti sukralfat.

  • Obat antibiotik untuk mengatasi ulkus duodenum yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori.

  • Prosedur operasi.

Boleh dibilang operasi merupakan cara terakhir untuk mengatasi ulkus duodenum. Tindakan ini dilakukan bila ulkus duodenum semakin parah dan menyebabkan lapisan usus dua belas jari berlubang.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!