3 Langkah Pengobatan untuk Mengatasi Skleroderma
Halodoc, Jakarta - Sistem imunitas tubuh yang semestinya melindungi dari berbagai infeksi, malah justru menyerang tubuh? Hal ini disebut penyakit autoimun, dan jika terjadi pada jaringan ikat, akan muncul kondisi bernama skleroderma. Penyakit ini ditandai dengan pengerasan dan penebalan kulit, serta masalah pada organ dalam tubuh. Bagaimana langkah pengobatannya?
Langkah Pengobatan untuk Atasi Skleroderma
Langkah pengobatan untuk skleroderma adalah untuk membantu mengendalikan gejala yang muncul, menekan tingkat keparahannya, serta mencegah komplikasi. Ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk skleroderma, yaitu:
1. Pemberian Obat-Obatan
Obat-obatan yang bisa diberikan dalam penanganan skleroderma, antara lain adalah:
-
Obat untuk menekan sistem imunitas tubuh guna menghambat keparahan penyakit, seperti kortikosteroid.
-
Obat darah tinggi untuk melebarkan pembuluh darah. Pemeriksaan tekanan darah juga perlu dilakukan rutin.
-
Obat untuk mengurangi asam lambung, misalnya omeprazole.
-
Penggunaan salep atau krim antibiotik pada kulit, dan vaksinasi influenza serta pneumonia secara rutin untuk mencegah infeksi.
-
Obat pereda nyeri, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengatasi nyeri sendi.
Baca juga: Apakah Penyakit Skleroderma Itu Menular?
2. Fisioterapi
Selain pemberian obat, fisioterapi juga perlu dilakukan. Terapi ini dimaksudkan untuk mengatasi nyeri, meningkatkan kekuatan, mempermudah pergerakan, serta mempertahankan kemandirian pengidap dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Terapi lain yang dapat diberikan adalah terapi okupasi guna membantu penderita skleroderma beradaptasi dengan keterbatasan geraknya, dengan memberikan saran dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dan dalam penggunaan alat-alat bantu gerak.
3. Operasi
Pada beberapa kasus, seperti misalnya yang berat dan menimbulkan komplikasi, prosedur operasi dapat menjadi pilihan. Salah satunya adalah amputasi bagi pengidap fenomena Raynaud yang sudah mengalami gangrene pada jarinya. Jenis operasi lain yang bisa dilakukan adalah transplantasi paru pada penderita hipertensi pulmonal.
Langkah-langkah pengobatan skleroderma tersebut hanya gambaran saja. Jika kamu atau orang terdekat mengidap penyakit ini, sebaiknya diskusikan kondisi dengan dokter, untuk bisa menentukan langkah pengobatan yang tepat. Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call.
Baca juga: Begini Pengobatan untuk Atasi Skleroderma
Kenali Gejala Skleroderma
Gejala utama dari skleroderma adalah pengerasan dan penebalan kulit. Namun sebenarnya gejala penyakit ini dapat terlokalisasi di bagian kulit tertentu (localized scleroderma), ataupun bersifat sistemik dan menyerang kulit, organ dalam, serta sirkulasi darah (systemic sclerosis). Berikut dijelaskan satu persatu:
1. Localized Scleroderma
Pada localized scleroderma, terdapat dua macam bentuk bercak keras di kulit, salah satunya berbentuk oval (morphoea). Bercak oval ini diawali dengan ruam berwarna merah atau ungu lalu bagian tengahnya menjadi putih, permukaannya tidak ditumbuhi bulu, terasa gatal, dan bisa muncul di bagian kulit mana pun. Setelah beberapa tahun, biasanya kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya tanpa pengobatan.
2. Systemic Sclerosis
Pada kondisi ini, efek penyakit tidak hanya terlokalisasi di kulit, tapi juga bisa menyerang sebagian organ dalam, seperti jantung, paru-paru, atau ginjal. Systemic sclerosis lebih banyak diderita oleh wanita usia 30-50 tahun. Jenis systemic sclerosis tipe ringan, atau disebut juga dengan limited cutaneous systemic sclerosis, biasanya diawali dengan fenomena Raynaud di mana ujung jari tangan atau kaki pucat jika terpapar suhu dingin.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat bagi Pengidap Skleroderma
Jenis systemic sclerosis lainnya adalah diffuse systemic sclerosis yang ditandai dengan gangguan pada organ dalam dan perubahan kulit yang terjadi hampir di seluruh tubuh. Gejala lain dari kondisi ini berupa nyeri sendi, tubuh terasa lelah dan kaku pada sendi, serta penurunan berat badan.
Itulah sedikit penjelasan tentang skleroderma. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola hidup dan pola makan sehat setiap hari, agar tubuh tetap fit, ya. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan