3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan saat Putus Cinta
Halodoc, Jakarta – Mengatasi putus cinta bukanlah hal mudah. Ada banyak gejolak emosi dan pikiran yang tak jarang memengaruhi tindakan seseorang. Sebab saat putus cinta, kadar hormon serotonin (berperan untuk menjaga mood tetap baik) di dalam tubuh cenderung menurun. Akibatnya, kamu akan merasakan banyak hal saat putus cinta, mulai dari perasaan sedih, sulit tidur, hilang nafsu makan, moody, hingga depresi. Gejolak inilah yang disebut dengan “sindrom patah hati”. (Baca juga: Baru Putus? Supaya Tak Sedih Intip Jurus Jitunya)
Meskipun sulit, jangan sampai putus cinta bikin kamu dendam dan “lupa diri”, ya. Sebab, sesedih apapun perasaanmu, kamu tetap perlu mengendalikan diri agar kamu tidak menyesali perbuatanmu nantinya. Berikut adalah tiga hal yang tak boleh dilakukan saat putus cinta. Simak baik-baik, ya.
1. Pura-pura Tegar
Sedih, marah, dan kecewa saat putus cinta itu wajar. Kamu pun berhak untuk menunjukkan emosi tersebut. Jangan justru gengsi dan pura-pura tegar seolah kamu baik-baik saja. Sebab, memendam emosi ternyata enggak baik untuk kesehatan. Ini disebutkan dalam studi yang dipublikasikan oleh Journal of Psychosomatic Research yang menemukan bahwa memendam emosi (seperti marah, cemas, dan depresi) dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker. Jadi, jujur saja sama perasaanmu dan luapkan emosi dengan cara yang sehat. Jika kamu mau, kamu juga bisa menceritakan perasaanmu dengan orang yang kamu percaya. Dengan ini, kamu bisa merasa lebih lega dan lebih menerima apa yang terjadi.
2. Menyimpan Dendam
Alasan putus cinta memang beragam. Ada yang karena sudah tidak nyaman, perbedaan prinsip, atau sekadar “kamu terlalu baik buat aku”. Apapun alasannya, putus cinta tetap bikin sedih. Itu sebabnya beberapa orang ingin balas dendam untuk mengobati kekecewaannya dan bikin mantan menyesal. Misalkan dengan segera cari pasangan baru, hingga rajin olahraga dan perawatan wajah agar tampil lebih cantik. Memang sih enggak ada yang ngelarang. Namun, daripada fokus untuk balas dendam, lebih baik fokus pada perkembangan diri kamu sendiri. Sebab, sebuah studi menyebutkan bahwa dendam bisa menyebabkan gangguan emosi yang akan berdampak pada kehidupan sosial hingga kesehatanmu.
(Baca juga: Hilang Nafsu Makan saat Patah Hati? Ini Alasannya)
3. Stalking Mantan
Ini biasanya dilakukan oleh orang yang belum move on. Alasannya beragam, mulai dari sekadar “kepo”, cari perhatian, ingin tahu kabar terbaru mantan, hingga ingin mencari tahu apakah si mantan sudah move on atau belum. Sah-sah saja sih kamu stalking akun mantanmu, tapi kamu juga harus siap risikonya. Sebab, semakin sering kamu stalking mantan, semakin rentan kamu mengalami stres. Sebuah studi bahkan telah menyebutkan bahwa tingkat stres orang yang suka stalking mantan lebih tinggi dan memiliki pemulihan emosional serta perkembangan kepribadian yang lebih rendah dibanding yang tidak.
Pada akhirnya, salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi patah hati karena putus cinta adalah dengan merawat diri sendiri, baik emosional dan fisik. Jadi, meski kamu sedang patah hati, bukan berarti kamu abai dengan kondisi kesehatanmu, ya. Kalau kamu punya keluhan kesehatan, jangan ragu untuk bicara dengan dokter. Kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. (Baca juga: 8 Tips Move On dari Mantan Kekasih)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan