3 Hal yang Bisa Sebabkan MRSA
Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu bahwa ternyata ada satu jenis penyakit akibat infeksi bakteri yang tidak mempan lagi dengan pemberian antibiotik jenis amoxicillin dan penisilin? Penyakit ini adalah MRSA, kepanjangan dari methicillin-resistant staphylococcus aureus. Penyakit ini cukup membahayakan nyawa jika tidak segera mendapatkan pengobatan. Pasalnya, pertumbuhan bakteri Staphylococcus bisa tak terkendali dan menyerang area tubuh seperti tulang, sendi, darah, katup jantung, dan infeksi paru-paru.
Penyakit ini terjadi karena bakteri S. aureus membangun kekebalan methicillin setelah bertahun-tahun antibiotik ini digunakan. Itulah sebabnya, kamu wajib berdiskusi dengan dokter terhadap penggunaan obat antibiotik.
Tidak hanya itu, terdapat kondisi tertentu yang menyebabkan infeksi MRSA lebih mudah terjadi, antara lain:
-
Menggunakan perangkat rumah sakit, seperti saat menjalani cuci darah.
-
Telah menjalani rawat inap di rumah sakit selama lebih dari 3 bulan.
-
Memiliki kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pengidap AIDS atau kanker.
Baca Juga: Enggak Steril, Ini 5 Penyakit Akibat Bakteri
Sementara itu, seseorang memiliki kemungkinan yang tinggi terkena CA-MRSA jika:
-
Tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh.
-
Bekerja di rumah sakit atau klinik.
-
Berbagi pakai barang-barang pribadi, seperti peralatan olahraga, handuk, atau pun pisau cukur.
-
Aktif dalam kegiatan atau olahraga yang membutuhkan kontak langsung.
-
Memiliki perilaku seks yang tidak aman.
Sementara itu, dalam dunia medis, penyakit MRSA dibagi dalam dua jenis, antara lain:
-
Hospital Acquired MRSA (HA-MRSA). Infeksi MRSA ini ditularkan dalam lingkungan rumah sakit. Bakteri ini bisa berpindah-pindah karena kontak langsung dengan luka yang terinfeksi atau tangan yang terkontaminasi. Tipe ini dapat menyebabkan kondisi yang membahayakan, seperti infeksi pada aliran darah dan pneumonia.
-
Community Acquired (CA-MRSA). Tipe ini biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan kerabat dekat atau orang-orang di sekitar yang terinfeksi. Infeksi ini juga merupakan efek samping dari kebersihan lingkungan yang buruk.
Apa Saja Gejala Penyakit MRSA?
Gejala umum dari penyakit ini antara lain:
-
Nyeri dada.
-
Ruam.
-
Batuk atau sesak napas.
-
Luka yang tidak kunjung sembuh.
-
Demam dan menggigil.
-
Kelelahan.
-
Pusing.
-
Tidak enak badan.
Baca Juga: Infeksi Virus vs Infeksi Bakteri, Lebih Berbahaya Mana?
Bagaimana Cara Mengobati MRSA?
Berbeda tingkat keparahan dan kondisi, maka metode pengobatan MRSA juga berbeda. Dokter yang akan menentukan terapi pengobatan yang tepat untuk tiap pasien. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan antara lain:
-
CA-MRSA. Pengobatan untuk CA-MRSA biasanya cukup ampuh hanya dengan diberikan antibiotik tablet. Namun jika infeksi makin parah, maka dokter akan membuat sayatan pada kulit yang terinfeksi untuk mengeluarkan nanah. Agar tidak sakit, dokter akan melakukannya menggunakan obat bius lokal.
-
HA-MRSA. Infeksi tipe ini bisa diatasi dengan pemberian antibiotik melalui suntikan. Dosis dan lama pemberiannya tergantung keparahan kondisi pasien, serta hasil pemeriksaan laboratorium.
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit MRSA?
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, antara lain:
-
Mencuci tangan dengan benar, terutama saat di rumah sakit.
-
Menutup luka dengan penutup khusus luka agar tidak terkontaminasi.
-
Menjaga kebersihan pakaian. Jika memiliki luka pada kulit, cuci pakaian dengan air panas dan sabun cuci. Keringkan pakaian menggunakan pengering pakaian dengan suhu yang panas.
-
Tidak berbagi pakai barang-barang pribadi, seperti handuk, pisau cukur, selimut, dan peralatan olahraga.
Baca Juga: Antibiotik dengan Injeksi Lebih Efektif dari Oral, Benarkah?
Nah, jika kamu masih mempunyai pertanyaan terkait dengan hal tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc di smartphone kamu sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan